Teks Cerita Sejarah: Jenis, Ciri, Struktur, dan Contohnya

mengenal-teks-sejarah

Kamu tahu nggak kalau teks sejarah itu punya 2 macam? Sama-sama menceritakan kejadian di masa lalu, tetapi punya perbedaan yang mencolok. Apa saja ya?

Apa sih yang kamu pikirkan ketika mendengar kata “sejarah”? Pelajaran yang ngebosenin? Ckckck, padahal nih ya, sejarah itu mengajarkan kita banyak hal loh, termasuk peristiwa penting yang nggak mungkin terjadi untuk kedua kalinya. Sejarah juga memberitahu kita informasi tentang asal-usul sesuatu atau sebuah peristiwa.

Eh, eh, eh, tapi sebelumnya, kamu tahu nggak sih, apa itu teks cerita sejarah?

Teks yang berisi tulisan sejarah, Kak!

Ya, iya dong… tapi bukan itu maksudnya. Cari tahu, yuk, pengertian, jenis, ciri-ciri, kaidah kebahasaan, struktur, dan contohnya.

 

Pengertian Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah adalah teks yang menjelaskan fakta kejadian di masa lalu, asal usul sesuatu dan tersusun berdasarkan kronologi. Nah, teks sejarah ini punya dua bentuk; non fiksi dan fiksi. Jadi, siapa bilang kalau teks sejarah cuma bisa dipakai oleh penulisan ilmiah?

Kayak contohnya buku “Kupilih Jalan Geriliya” karya Enang Rokajat Asura. Nah, itu adalah contoh penerapan teks sejarah dalam bentuk non-fiksi. Kalau kamu mau coba gimana teks sejarah berbentuk fiksi, bisa coba baca tetralogi novel karya Pramoedya Ananta Toer.

Terus, bedanya apa ya? Nah, kita cari tahu yuk ciri-ciri, struktur, dan kebahasaan teks sejarah supaya lebih mudah dipahami!

 

Baca Juga: Tahapan Penelitian Sejarah Menurut Para Ahli

 

Jenis Teks Cerita Sejarah

Teks cerita sejarah dibagi menjadi 2 jenis, yaitu non fiksi dan fiksi. Berikut pengertian, persamaan, dan perbedaan diantara keduanya.

 

1. Teks Sejarah Non Fiksi

Teks sejarah non fiksi adalah teks yang merekonstruksi peristiwa sesuai dengan urutan sebenarnya. Tokoh yang diceritakan pun benar-benar nyata, berisi fakta sejarah, dan bertujuan menambah ilmu pengetahuan.

Contoh: Buku Kupilih Jalan Gerilya karya Enang Rokajat Asura yang berisi perjalanan hidup Jenderal Sudirman dari lahir hingga beliau meninggal. Seperti yang diketahui, Jenderal Sudirman adalah salah satu pahlawan Indonesia yang berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan.

 

perbedaan-dan-persamaan-teks-sejarah-fiksi-non-fiksi-1

 

2. Teks Sejarah Fiksi

Berbeda dengan non fiksi, teks sejarah fiksi tidak selalu berpatokan pada fakta sejarah. Biasanya, pengarang menggunakan peristiwa sejarah sebagai latar belakang suasana saja. Sedangkan para tokoh atau konflik ceritanya bersumber dari imajinasi mereka. Tujuan teks sejarah fiksi adalah sebagai hiburan semata.

Contoh: Novel Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer menceritakan kisah cinta Minke, pemuda Indonesia, dengan Annelies yang berketurunan Indo-Belanda pada awal abad 20.

 

Ciri-Ciri Teks Sejarah

Baik teks sejarah fiksi maupun non fiksi memiliki karakteristik atau ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Berisi fakta
  2. Menceritakan ulang suatu peristiwa sejarah
  3. Berbentuk kronologis, artinya tersusun dari rangkaian atau urutan peristiwa yang berkesinambungan.

 

Baca juga: Serunya Jurusan Sejarah, Menyelami Masa Lalu Lewat Mata Kuliah

 

Struktur Teks Cerita Sejarah

Berdasarkan jenisnya, struktur teks ini dibagi menjadi 2:

1. Teks Sejarah Non Fiksi

Struktur teks sejarah non fiksi hanya terdiri dari 3 bagian, yaitu:

a. Orientasi

Orientasi merupakan pembuka atau pengantar dari teks sejarah. Ini berisi pengenalan secara umum peristiwa yang akan dijelaskan.

b. Kronologi

Kronologi atau disebut juga rangkaian peristiwa. Kejadiannya harus berurutan dan saling berkesinambungan satu sama lain.

c. Reorientasi

Bagian ini merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan opini penulis. Nah, bagian ini pun optional loh. Jadi, Brainies boleh menuliskannya ataupun tidak.

 

struktur-teks-sejarah-fiksi-dan-non-fiksi

 

2. Teks Cerita Sejarah Fiksi

Struktur teks sejarah fiksi bisa dibilang sama dengan struktur cerpen atau novel, yaitu sebagai berikut:

a. Orientasi

Pembuka cerita yang berisi pengenalan tokoh dan latar.

b. Komplikasi

Komplikasi adalah tahapan menuju konflik yang berisi urutan kejadian.

c. Klimaks

Klimaks adalah puncak konflik dalam sebuah teks cerita sejarah fiksi.

d. Resolusi

Setelah konflik terjadi, tokoh-tokoh dalam cerita berusaha menemukan solusi dan menyelesaikan permasalahan yang ada.

e. Koda

Koda adalah bagian akhir yang memuat nilai-nilai moral yang dapat dipetik oleh pembaca.

 

Baca Juga: Sejarah Pembacaan Teks Proklamasi dan Peristiwa di Baliknya

 

Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Sejarah

Teks ini sering menggunakan verba mental, verba material, adketiva, konjungsi, kalimat lampau, kalimat langsung, serta kalimat tidak langsung. Yuk, kita bahas definisi dan contohnya!

 

1. Verba Mental

Verba adalah kata kerja. Verba mental artinya kata kerja yang berhubungan dengan pikiran manusia, sehingga tidak terlihat secara fisik.

Contoh: merasa, berpikir, menduga.

 

2. Verba Material

Kalau verba mental hanya bisa dirasakan, verba material adalah kata kerja yang berbentuk aktivitas fisik.

Contoh: menggerakkan, mengiringi, bekerja.

 

3. Adjektiva

Masih ingat nama lain dari adjektiva? Ya, betul. Adjektiva adalah kata sifat yang menerangkan ciri atau karakteristik dari individu maupun benda. 

Contoh: berwibawa, tampan, gagah.

 

4. Konjungsi Temporal

Namanya juga teks sejarah, sudah pasti banyak menggunakan kata penghubung keterangan waktu. Tujuannya untuk menandai urutan-urutan peristiwa. 

Contoh: ketika, sejak, sebelum, sesudah, hingga, sementara, sambil, lalu, kemudian.

 

5. Kalimat Lampau

Kalimat lampau adalah kalimat yang menyatakan kejadian di masa lalu.

Contoh: Setelah putrinya angkat kaki dari istana, Sang Adipati bergegas menyuruh prajurit untuk mencari anak semata wayangnya itu.

 

6. Kalimat Langsung

Kalimat langsung adalah kalimat yang diucapkan secara langsung kepada orang yang dituju. Ditandai dengan tanda petik (“….”).

Contoh: “Ampun, Gusti Adipati, hamba belum mengerti,” kata Riung Samudera.

 

7. Kalimat Tidak Langsung

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang berisi penyampaian kembali ucapan orang lain secara tidak langsung sehingga tidak menggunakan tanda petik.

Contoh: Riung Samudera menyatakan bahwa ia masih bingung dengan penjelasan Adipati tentang masalah itu.

 

Baca juga: Perbedaan Cara Berpikir Diakronik, Sinkronik, dan Periodesasi dalam Sejarah

 

Contoh Teks Cerita Sejarah Non Fiksi

Sejarah Berdirinya Disneyland

Orientasi

Kamu pasti sudah tidak asing dengan nama Disney dan Disneyland, kan? Disneyland merupakan taman bermain yang paling terkenal di dunia. Taman yang didirikan oleh Walt Disney ini terdapat di beberapa kota besar di belahan dunia seperti California, Florida, Tokyo, Hongkong, Paris, dan Shanghai.

Kronologi

Sebelumnya, Disney Studio sudah lebih terkenal di tahun 1940-an. Mereka adalah rumah produksi yang memperkenalkan karakter-karakter kartun populer seperti Mickey Mouse dan Snow White. Lantas, karena banyak mendapat surat penggemar yang ingin berkunjung ke studio, Walt Disney pun berinisiatif untuk membangun sebuah taman tempat keluarga berkumpul dan menikmati waktu bersama karakter Disney Studio.

Akhirnya, Walt Disney membeli tanah seluas 160 hektar persegi di daerah Anaheim, California pada tahun 1953. Taman bermain ini pada awalnya ingin dinamakan “Mickey Mouse Park”, lalu diubah lagi menjadi “Disneylandia”, dan berakhir menjadi “Disneyland”. Konstruksi pun selesai pada 1954, dengan menghabiskan biaya lebih dari US$ 17 juta.

Pada 18 Juli 1955, Disneyland dibuka untuk umum untuk pertama kalinya. Saat itu, ada delapan belas atraksi yang dibuka di dalam lima area. Harga tiketnya pun masih tergolong murah, hanya US$ 1.

Disneyland terus berkembang setelah itu. Bahkan di tahun 90-an, mereka mulai membangun hotel dan spa untuk kebutuhan turis di sekitar area taman bermain. Begitu juga wahana yang terus bertambah. Melihat betapa populernya taman bermain itu di California, Disneyland pun mulai dibuka di bagian dunia lainnya. Mulai dari Florida pada tahun 1971, lalu merambah ke tanah Asia dengan dibangunnya Disneyland Tokyo pada tahun 1983. Eropa pun mengikuti pada tahun 1992 di Paris. Serta Disneyland Hongkong pada tahun 2005, dan yang terbaru adalah Disneyland Shanghai di tahun 2016.

Reorientasi

Disney tidak hanya menjaga posisinya dengan terus mengeluarkan film animasi yang bagus, tetapi juga menyediakan pengalaman berharga bagi penggemarnya. Mungkin saja setelah ini, Disney akan mengembangkan sayapnya ke benua lainnya. Dengan begitu, keberadaannya tidak akan pernah mati.

 

Contoh Teks Cerita Sejarah Fiksi

Mangir

Karya Pramoedya Ananta Toer

Orientasi

Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit bersamaan dengan tenggelamnya matari. Dengan cepat ia naik dari kaki langit, mengunjungi segala dan semua yang tersentuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan dan manusia. Langit jernih, bersih, dan terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak membutuhkan ketenteraman lagi.

Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak-ombak besar bergulung-gulung memanjang terputus, menggunung, melandai, mengejajari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan mutiara–semua–dikuningi oleh cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak-ombak makin menggila.

Menuju Konflik atau Komplikasi

Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam cuaca angin damai itu. Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul-tenggelam di antara ombak-ombak purnama yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung membikin lunas menerjang serong gunung-gunung air itu–serong ke barat laut. Barisan dayung pada dinding kapal berkayuh berirama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat dari pilinan kapas dan benang sutra, mengilat seperti emas, kuning dan menyilaukan.

Sang Patih berhenti di tengah-tengah pendopo, dekat pada damarsewu, menegur, “Dingin-dingin begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu keluarbiasaan. Mendekat sini, anakanda.” Dan Patragading berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengangkat sembah, merebahkan diri pada kaki Sang Patih. “Ampuni patik, membangunkan Paduka pada malam buta begini Kabar duka, Paduka. Balatentara Demak di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara tanpa diduga-duga, menyalahi aturan perang.”

”Allah Dewa Batara!” sahut Sang Patih. ”Itu bukan aturan raja-raja! Itu aturan brandal!”

”Balatentara Tuban tak sempat dikerahkan, Paduka.”

”Bagaimana Bupati Jepara?”

”Tewas enggan menyerah Paduka,” Patragading mengangkat sembah. ”Sisa balatentara Tuban mundur ke timur kota. Jepara penuh dengan bala tentara Demak. Lebih dari tiga ribu orang.”

”Begitulah kata warta,” Pada meneruskan dengan hati-hati matanya tertuju pada Boris. ”Semua bangunan batu di atas wilayah Kota, gapura, arca, pagoda, kuil, candi, akan dibongkar. Setiap batu berukir telah dijatuhi hukuman buang ke laut! Tinggal hanya pengumumannya.”

”Disambar petirlah dia!” Boris meraung, seakan batu-batu itu bagian dari dirinya sendiri. ”Dia hendak cekik semua pernahat dan semua dewa di kahyangan. Dikutuk dia oleh Batara Kala!” Tiba-tiba suaranya turun mengiba-iba: ”Apa lagi artinya pengabdian? Aku pergi! Jangan dicari. Tak perlu dicari!” Meraung.

Puncak Konflik atau Klimaks

Ia lari keluar ruangan, langsung menuju ke pelataran depan. Diangkatnya tangga dan dengannya melangkahi pagar papan kayu. Dari balik pagar orang berseru-seru, ”Lari dari asrama! Lari!”

Mula-mula pertikaian berkisar pada kelakuan Trenggono yang begitu sampai hati membunuh abangnya sendiri, kemudian diperkuat oleh sikapnya yang polos terhadap peristiwa Pakuan. Mengapa Sultan tak juga menyatakan sikap menentang usaha Portugis yang sudah mulai melakukan perdagangan ke Jawa? Sikap itu semakin ditunggu semakin tak datang. Para musafir yang sudah tak dapat menahan hati lagi telah bermusyawarah dan membentuk utusan untuk menghadap Sultan. Mereka ditolak dengan alasan: apa yang terjadi di Pajajaran tak punya sangkut paut dengan Demak dan musafir.

Resolusi

Jawaban itu mengecewakan para musafir. Bila demikian, mereka menganggap, sudah tak ada perlunya lagi para musafir mengagungkan Demak karena keagungannya memang sudah tak ada lagi. Apa gunanya armada besar peninggalan Unus, yang telah dua tahun disiapkan kalau bukan untuk mengusir Portugis dan dengan demikian terjamin dan melindungi Demak sebagai negeri Islam pertama-tama di Jawa? Masuknya Peranggi ke Jawa berarti ancaman langsung terhadap Islam. Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan dengan Islam.

Koda

Orang menarik kesimpulan dari perkembangan terakhir: antara anak dan ibu takkan ada perdamaian lagi. Dan pertanyaan kemudian yang timbul: Adakah Sultan akan mengambil tindakan terhadap ibunya sendiri sebagaimana ia telah melakukannya terhadap abang-kandungnya.

Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan prihatin terhadap keselamatan wanita tua itu. Sultan Trenggono tak mengambil sesuatu tindakan terhadap ibunya. Ia makin keranjingan membangun pasukan daratnya. Hampir setiap hari orang dapat melihat ia berada di tengah-tengah pasukan kuda kebanggaannya, baik dalam latihan, sodor, maupun ketangkasan berpacu samba memainkan pedang menghajar boneka yang digantungkan pada sepotong kayu. Ia sendiri ikut dalam latihan-latihan ini.

Dan dalam salah satu kesempatan semacam ini pernah ia berkata secara terbuka, ”Tak ada yang lebih ampuh daripada pasukan kuda. Lihat, kawula kami semua!” Dan para perwira pasukan kuda pada berdatangan dan merubungnya, semua di atas kuda masing-masing.

”Pada suatu kali, kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa. Bila debunya jatuh kembali ke bumi, ingat-ingat para kawula, akan kalian lihat, takkan ada satu tapak kaki orang Peranggi pun tampak. Juga tapaktapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan musnah lenyap tertutup oleh debu kuda kalian.” Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian–kota dan pedalaman.

Sang Patih Tuban mendiang telah digantikan oleh Kala Cuwil, pemimpin pasukan gajah. Nama barunya: Wirabumi. Panggilannya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Sang Wirabumi. Dan sebagai patih ia masih tetap memimpin pasukan gajah, maka Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan. Pasar kota dan pasar bandar ramai kembali seperti sediakala. Lalu lintas laut, kecuali dengan Atas Angin, pulih kembali. Sang Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di Malaka ataupun Pasai.

Jadi, apa penjelasan di atas membantu kamu dalam membuat teks sejarah? Kalau kamu masih punya pertanyaan tentang materi ini, atau pelajaran lainnya, yuk ikut bimbel Brain Academy yang super duper seru! Apalagi dengan konsep gabungan les offline dan online. Bisa coba gratis dulu kok!

[IDN] CTA Blog Cabang Brain Academy Center

 

Referensi:

Rianto, Tomi. Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA Rangkuman Bahasa Indonesia SMA MA SBMPTN. Bumi Aksara. Diakses dari https://www.google.co.id/books/edition/CCM_Cara_Cepat_Menguasai_Bahasa_Indonesi/6MX-DwAAQBAJ?hl=id&gbpv=0 (24 November 2021)

Rahman, Taufiqur. Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan. CV Pilar Nusantara. Diakses dari https://www.google.co.id/books/edition/Teks_dalam_Kajian_Struktur_dan_Kebahasaa/VBWiDwAAQBAJhl=id&gbpv=1&dq=struktur+teks+sejarah&printsec=frontcover (24 November 2021)

Raman. (2020).The History of Disneyland. Diakses dari https://www.adayinlatours.com/blog/the-history-of-disneyland/ (29 November 2021)

History.com Editors. (2009). Disneyland opens. Diakses dari https://www.history.com/this-day-in-history/disneyland-opens (29 November 2021)

Toer, Ananta Pramoedya. (2000). Drama Mangir. Diakses dari https://inlis.kemenpppa.go.id/opac/detail-opac?id=2880 (17 November 2022)

Fauzia Astuti