Macam-Macam Konjungsi, Ciri, dan Contoh Kalimatnya
Konjungsi adalah kata penghubung dalam kalimat. Ada 5 jenis konjungsi, yaitu koordinatif, korelatif, subordinatif, antar kalimat, dan antar paragraf.
—
Eh, kalian tahu nggak sih, selama ini bukan hanya manusia yang dihubungkan dengan sebuah asmara agar menjadi serasi. Tetapi, kata atau kalimat pun juga perlu penghubung agar terkesan lebih koheren atau berkesinambungan. Nah, penghubung tersebut dikenal sebagai konjungsi.
Pengertian dan Ciri Konjungsi
Konjungsi atau kata sambung adalah penghubung kata-kata, ungkapan-ungkapan atau kalimat-kalimat dan sebagainya yang tidak memiliki tujuan atau maksud lain.
Konjungsi mempunyai beberapa ciri nih, yaitu tidak dapat dihubungkan dengan objek, tidak menerangkan kata, hanya menghubungkan kata-kata atau kalimat-kalimat, dan tidak bisa ditaruh di akhir kalimat.
Jenis Konjungsi
Konjungsi terbagi dua, yakni konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif. Perbedaannya terletak pada bentuk kalimat; konjungsi koordinatif menyambungkan kalimat setara, yang bisa berdiri sendiri apabila kata sambung dihilangkan, sedangkan subordinatif menyambungkan kalimat tidak setara, yang tidak bisa berdiri sendiri.
Akan tetapi, jika dilihat berdasarkan sintaksis dalam kalimat, konjungsi dibagi ke dalam empat macam yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi korelatif, konjungsi subordinatif, dan konjungsi antarkalimat.
Yuk, simak penjelasan dan contoh penggunaannya:
1. Konjungsi Koordinatif
Konjungsi koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur atau lebih yang sama penting atau memiliki status sintaksis yang sama.
Contoh Konjungsi Koordinatif dan Maknanya
- dan: sebagai penanda hubungan penambahan
- atau: sebagai penanda hubungan pemilihan
- melainkan: sebagai penanda hubungan perlawanan
- padahal: sebagai penanda hubungan pertentangan
- sedangkan: sebagai penanda hubungan pertentangan
- serta: sebagai penanda hubungan pendampingan
- tetapi: sebagai penanda hubungan perlawanan
- dan/atau: sebagai penanda hubungan jumlah atau pilihan
Contoh Penggunaan Konjungsi Koordinatif dalam Kalimat
- Heri dan Hedi adalah saudara kembar identik
- Kamu mau ikut ke pasar atau tunggu di rumah saja?
- Itu bukan pesawat terbang, melainkan helikopter.
- Adit hanya diam saja, padahal selama ini tahu banyak informasi.
- Kakak sedang memasak, sedangkan adik mencuci.
- Saya pergi ke pasar membeli ikan serta sayur.
- Adikku sebenarnya pandai, tetapi malas belajar.
- Ayah menulis pesan dan Ibu memotong sayur di dapur.
- Dewi dan Novi sedang mengerjakan tugas sekolah.
- Apakah kamu mau membeli buku, penggaris, dan/atau tempat pensil?
Baca juga: 650 Contoh Kata Baku dan Tidak Baku, Jangan Tertukar Ya!
2. Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif berfungsi untuk menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa yang memiliki status sintaksis yang sama. Konjungsi korelatif terdiri atas dua bagian yang umumnya terpisah satu dengan yang lain.
Contoh Konjungsi Korelatif dan Kalimatnya
- baik – maupun: Baik kakak maupun adiknya tidak suka makan nasi.
- tidak hanya – tetapi juga: Seluruh karyawan tidak hanya harus setuju, tetapi juga harus patuh terhadap setiap aturan perusahaan.
- bukan hanya – melainkan juga: Pengangguran bukan hanya menyangkut masalah ekonomi, melainkan juga masalah sosial.
- demikian – sehingga: Mobil di tol berpacu demikian cepat sehingga sulit untuk ditangkap mata kamera.
- sedemikian rupa – sehingga: Pesan yang baik harus disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian pendengar.
- apa(kah) – atau: Apakah Anda setuju atau tidak, kami tetap kukuh pada pendirian.
- entah – entah: Entah menang entah kalah, saya tetap akan berusaha sampai pertandingan selesai.
- jangankan – pun : Jangankan berdiri, duduk pun ia tak sanggup.
Baca juga: Pengertian Kalimat Efektif, Ciri, dan Contohnya
3. Konjungsi Subordinatif
Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan klausa subordinatif.
Nah, dilihat dari perilaku sintaksis dan semantiknya, konjungsi subordinatif dapat dibagi menjadi 13 kelompok. Berikut pembagian jenis konjungsi subordinatif dan contohnya.
a. Konjungsi Subordinatif Waktu atau Temporal
Konjungsi temporal, yaitu konjungsi yang berfungsi menghubungkan dua unsur bahasa yang memiliki keterkaitan waktu, seperti sebelum, sesudah itu, selanjutnya.
- menunjukkan awal peristiwa: sejak, sedari, semenjak
- menunjukkan awal suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa lain: begitu, demi, ketika, sambil, selagi, selama, sementara, seraya, tatkala, sewaktu
- menunjukkan awal suatu peristiwa yang didahului dengan peristiwa lain: setelah, sebelum, sehabis, selesai, sesudah, seusai
- menunjukkan lamanya suatu peristiwa yang ditandai dengan peristiwa tertentu: hingga, sampai
b. Konjungsi Subordinatif Syarat
Konjungsi syarat, yaitu kata hubung yang digunakan untuk menghubungkan unsur bahasa yang memiliki makna persyaratan, seperti apabila, asalkan, jika, asalkan, jikalau, kalau, manakala.
c. Konjungsi Subordinatif Pengandaian
Konjungsi subordinatif pengandaian merupakan kata hubung yang menunjukkan adanya pengandaian pada kalimat. Contoh: andaikan, seandainya, sekiranya, seumpamanya, andai kata.
d. Konjungsi Subordinatif Tujuan
Konjungsi subordinatif tujuan merupakan kata hubung yang cirinya mengandung kata: untuk, supaya, agar, biar.
e. Konjungsi Subordinatif Konsesif
konjungsi konsesif adalah kata hubung untuk menyatakan keadaan berlawanan dari apa yang dijelaskan sebelumnya. Contohnya biarpun, kendatipun, meskipun, walaupun, sekalipun, sungguhpun.
f. Konjungsi Subordinatif Pembandingan
kata hubung yang digunakan untuk menjelaskan adanya kesamaan di antara dua kata atau dua kalimat. Contoh konjungsi pembandingan yaitu alih-alih, daripada, ibarat, laksana, seakan-akan, sebagai, sebagaimana, seolah-olah, seperti
g. Konjungsi Subordinatif Sebab
Konjungsi subordinatif sebab merupakan konjungsi yang menyatakan adanya hubungan sebab diantara dua klausa atau kalimat. Kata penghubung yang termasuk konjungsi ini adalah sebab, karena, oleh sebab, dan oleh karena.
h. Konjungsi Subordinatif Hasil
Konjungsi subordinatif hasil merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa salah satu unsur klausa atau kalimat adalah hasil dari klausa atau kalimat sebelumnya. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini antara lain sehingga, sampai(-sampai), dan maka(nya).
i. Konjungsi Subordinatif Alat
Konjungsi subordinatif alat: merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa salah satu klausa atau kalimat merupakan alat dari kegiatan atau aktivitas yang dijelaskan dalam klausa atau kalimat sebelumnya. Kata-kata dari konjungsi ini adalah dengan (menggunakan) dan tanpa (menggunakan).
j. Konjungsi Subordinatif Cara
Konjungsi subordinatif cara merupakan konjungsi yang menyatakan bahwa suatu klausa atau kalimat merupakan suatu cara dari sebuah kegiatan yang dijelaskan dalam klausa atau kalimat sebelumnya. Kata-kata yang termasuk konjungsi ini sama dengan yang ada di dalam konjungsi subordinatif alat, yaitu dengan dan tanpa.
k. Konjungsi Subordinatif Komplementasi
Konjungsi subordinatif komplementasi: merupakan konjungsi yang menerangkan bahwa suatu klausa atau kalimat merupakan pelengkap dari klausa atau kalimat sebelumnya. Contoh bentuk dari konjungsi ini adalah bahwa.
i. Konjungsi Subordinatif Atributif
Konjungsi subordinatif atributif: merupakan konjungsi yang menghubungkan kata atau klausa utama dengan klausa penjelas. Contoh bentuk dari konjungsi ini adalah yang.
m. Konjungsi Subordinatif Perbandingan
Konjungsi subordinatif perbandingan merupakan konjungsi yang menyatakan adanya hubungan adanya kesamaan atau perbedaan diantara dua klausa atau kalimat. Adapun kata-kata yang termasuk konjungsi ini adalah … sama … dengan; … lebih … dari ….
Contoh Konjungsi Subordinatif dan Kalimatnya
Nah, agar kamu lebih memahami bentuk konjungsi subordinatif, berikut contoh penggunaannya dalam kalimat:
- Akulah yang mesti bertanggung jawab atas permasalahan tersebut.
- Program kerja bakti itu dilakukan agar lingkungan desa lebih terjaga kebersihannya.
- Aku akan berkunjung ke kotamu jika aku sudah punya ongkos.
- Aku sudah menyukainya sejak kami berkuliah di fakultas yang sama.
- Sekiranya aku tidak gegabah dalam mengambil keputusan, pasti aku tidak akan menyesal seperti ini.
- Ami tetap semangat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas meskipun kondisi fisiknya memprihatinkan.
- Dia mengabaikan aku begitu saja seakan-akan aku ini tidak ada di matanya.
- Andi tidak bisa bersekolah hari ini karena harus menjalani perawatan di rumah sakit.
- Gorenglah daging ayam itu sampai dagingnya berwarna kecoklatan.
- Ibu mengupas kulit apel dengan menggunakan pisau yang sudah diasahnya sendiri.
- Andini membayar semua uang perkuliahannya dengan gaji yang didapat selama bekerja paruh waktu.
- Aku kini mengetahui bahwa sejak kecil Budi sering kejang-kejang.
- Aku berharap semoga di semester kali ini lebih baik daripada semester sebelumnya.
- Sedari dulu, aku sudah sadar tidak akan bisa bersamanya.
- Semenjak bertemu dia, aku sudah jatuh cinta
Baca juga: Contoh Kalimat Langsung dan Tidak Langsung Berdasarkan Ciri dan Strukturnya
4. Konjungsi Antarkalimat
Nah, konjungsi yang tadi kita bahas yaitu konjungsi koordinatif, korelatif dan subordinatif termasuk konjungsi intrakalimat. Sementara, untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain membutuhkan konjungsi antarkalimat.
Perbedaan konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat yaitu pada konjungsi antarkalimat selalu digunakan di awal kalimat baru yang ditandai dengan huruf kapital dan diikuti tanda koma.
Contoh Konjungsi Antar Kalimat
a. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan pertentangan dengan kalimat sebelumnya
- Biarpun demikian,
- Biarpun begitu,
- Sekalipun demikian,
- Sekalipun begitu,
- Walaupun demikian,
- Walaupun begitu,
- Meskipun demikian,
- Meskipun begitu,
- Sungguhpun demikian,
- Sungguhpun begitu,
b. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kelanjutan dari peristiwa atau keadaan pada kalimat sebelumnya
- Kemudian,
- Sesudah itu,
- Setelah itu,
- Selanjutnya,
- Berikutnya,
c. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan adanya hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar yang telah dinyatakan sebelumnya
- Tambahan pula,
- Lagi pula,
- Selain itu,
d. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya
- Sebaliknya,
e. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keadaan sebenarnya
- Sesungguhnya,
- Bahwasanya,
f. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya
- Malah,
- Bahkan,
g. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan menguatkan keadaan yang dinyatakan sebelumnya
- Akan tetapi,
- Namun,
h. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan keeksklusifan dan keinklusifan
- Kecuali itu,
- Di samping itu,
i. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan konsekuensi
- Dengan demikian,
h. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan akibat
- Oleh karena itu,
- Oleh sebab itu,
i. Konjungsi antarkalimat yang menyatakan kejadian yang mendahului hal yang dinyatakan sebelumnya.
- Sebelum itu,
Contoh Konjungsi Antarkalimat
- Sebenarnya saya kurang cocok dengan makanan yang disajikan saat rapat tadi, meskipun demikian saya tetap menghargai yang punya acara.
- Orang itu sangat cerewet dan juga ribet, biarpun begitu dia sangat baik hati dan suka menolong.
- Tamu undangan ada yang tidak bisa duduk karena yang datang di acara sangat ramai, walaupun demikian mereka tetap antusias untuk hadir di acara.
- Kami kurang setuju dengan keputusan yang sudah diambil di rapat tapi, meskipun demikian hasil musyawarah yang paling mendominasi tetap kami hargai.
- Laki-laki itu tidak sombong dan sangat ramah dengan siapapun meskipun ia sudah sangat sukses.
- Ibu berpesan agar anak-anaknya melanjutkan sekolahnya terlebih dahulu, setelah itu baru mereka diberi kebebasan menentukan masa depannya.
- Aku hari ini ingin pergi ke pasar dulu, selanjutnya aku baru akan pergi ke swalayan membeli keperluan bulanan.
- Setelah adonan tersebut diuleni, selanjutnya adonan tersebut harus dibentuk sesuai yang diinginkan.
- Sayur yang sudah mulai layu bisa ditambahkan dengan garam, sesudah itu baru dimasukkan air sedikit demi sedikit.
- Perjalanan hari ini dimulai dari Kota Surabaya, selanjutnya akan dilanjutkan langsung ke Pulau Dewata.
Baca juga: Apa itu Kalimat Kompleks? Ini Ciri, Struktur, dan Contohnya
5. Konjungsi Antarparagraf
Konjungsi antarparagraf bisa dibedakan berdasarkan fungsinya. Kata hubung antarparagraf yang termasuk kelompok ini antara lain:
- Kata penghubung yang menyatakan tambahan pada sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya (di samping itu, demikian juga, tambahan lagi).
- Kata penghubung menyatakan pertentangan dengan sesuatu yang sudah disebutkan sebelumnya (bagaimanapun juga, sebaliknya, namun).
- Kata penghubung yang menyatakan perbandingan (sebagaimana, sama halnya).
- Kata penghubung yang menyatakan akibat atau hasil (oleh karena itu, jadi akibatnya).
- Kata penghubung yang menyatakan tujuan (untuk itulah, untuk maksud itu).
- Kata penghubung yang menyatakan intensifikasi (ringkasnya, pada intinya).
- Kata penghubung yang menyatakan waktu (kemudian, sementara itu).
- Kata penghubung yang menyatakan tempat (di sinilah, berdampingan dengan).
Contoh Konjungsi Antarparagraf
- Riri adalah anak yang periang sejak kecil. Ia sangat senang bermain-main bersama ayah dan ibunya. Walaupun anak tunggal, Riri tidak pernah manja. Ia selalu membantu pekerjaan ibu tanpa diminta. Akan tetapi sekarang semua tinggal kenangan. Semua kebahagiaan itu sudah terenggut darinya. Kecelakaan penyebab semua itu.
- Terlebih lagi, bukan hanya ayahnya yang pergi tetapi juga ibunya. Hanya Riri yang bisa diselamatkan. Beruntung Riri dapat dikeluarkan dari mobil sebelum mobil itu meledak.
- Berdasarkan cerita warga, mobil tiba-tiba oleng dan jatuh ke jurang. Warga yang melihat segera menolong, akan tetapi posisi ayah dan ibu Riri yang terjepit susah untuk dievakuasi.
—
Nah, itu dia pembahasan tentang konjungsi atau kata hubung. Sekarang kamu jadi tahu kan, macam-macam konjungsi. Kalau mau tahu lebih lengkap kamu bisa belajar intensif bareng Master Teacher terbaik dari Brain Academy secara online atau offline di cabang Brain Academy terdekat dari rumahmu! Selamat belajar~