Apa itu Kalimat Kompleks? Ini Struktur, Ciri, dan Contohnya
Artikel ini dapat membantu kamu memahami kalimat kompleks secara lebih mendetail, mulai dari pengertian, struktur, hingga contohnya.
—
“Meskipun tangan tak mampu menjabat, izinkan saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin.”
Menjelang hari raya Idulfitri, biasanya kita akan mulai dibombardir dengan pesan broadcast permohonan maaf seperti contoh di atas. Kamu pasti juga dapet pesan-pesan sejenis itu, kan?
Eh, tapi kamu sadar nggak, sih? Dilihat dari struktur kalimatnya, pesan broadcast permohonan maaf tersebut tergolong kalimat kompleks, lho! Nah, apa sih yang dimaksud dengan kalimat kompleks?
Apa Itu Kalimat Kompleks?
Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama pada kalimat kompleks merupakan klausa yang bisa berdiri sendiri menjadi kalimat lepas.
Sedangkan klausa subordinatif merupakan klausa yang tidak bisa berdiri sendiri menjadi kalimat lepas karena klausa ini bergantung kepada klausa utama. Tanpa adanya klausa utama, informasi yang dikandung oleh klausa ini akan menjadi kurang jelas.
Baca juga: Memahami Kalimat Persuasif dan Contohnya
Kalimat kompleks disebut juga sebagai kalimat majemuk bertingkat. Kalimat ini biasa digunakan untuk menjelaskan dua kejadian yang berlangsung secara bersamaan dalam satu waktu. Dua kejadian tadi dihubungkan menggunakan konjungsi subordinatif yang melekat pada klausa subordinatif. Kamu bisa melihat contoh konjungsi subordinatif pada gambar berikut.
Nah, sekarang, coba kita kembali lagi ke pesan broadcast lebaran tadi. Jika dilihat dari struktur kalimatnya, pesan broadcast tersebut tergolong kalimat kompleks karena terdiri atas klausa utama dan klausa subordinatif. Klausa utama dalam kalimat kompleks boleh diletakkan di depan, boleh juga di belakang. Begitupun dengan klausa subordinatif.
Karena kalimat kompleks disusun oleh dua tipe klausa, yaitu klausa utama dan klausa subordinatif, maka hubungan antar klausanya tidak sederajat atau tidak sejajar.
Hubungan antara dua klausa ini bagaikan induk dan anak. Klausa subordinatif selaku anak memiliki sifat bergantung kepada induknya, yaitu si klausa utama. Sementara klausa utama tidak bergantung kepada si anak dan bisa berdiri sendiri. Oleh karena itu, klausa utama juga disebut sebagai induk kalimat, sedangkan klausa subordinatif juga disebut sebagai anak kalimat.
Bergantung maksudnya kayak gimana, sih? Kenapa klausa subordinatif bisa bergantung ke klausa utama?
Maksudnya, ketika kedua klausa tersebut dipisah, klausa utama tetap bisa berdiri sendiri menjadi suatu kalimat lepas dengan kandungan informasi yang tetap jelas. Sedangkan si klausa subordinatif nggak bisa berdiri sendiri menjadi suatu kalimat lepas karena informasi yang dikandung akan menjadi kurang jelas.
Baca juga: Apa itu Kalimat Efektif? Ini Ciri-ciri dan Contohnya
Seperti terlihat pada gambar, klausa ‘meskipun tangan tak mampu menjabat’ akan menjadi aneh dan kurang jelas jika berdiri sendiri. Kesannya jadi kayak orang ngomong tapi setengah-setengah.
Coba bayangin deh, ada orang yang ngomong,
“Meskipun tangan tak mampu menjabat.”
Kamu pasti akan langsung merespon dengan,
“Cakeeeppp….”
Padahal orangnya lagi nggak mau pantun 🙁
Nah, sedangkan klausa ‘izinkan saya mengucapkan mohon maaf lahir dan batin’ bisa berdiri sendiri nih, karena klausa ini akan menjadi kalimat lepas yang informasinya tetap jelas.
Hmm.. manja juga ya, si klausa subordinatif ini.
Yah.. namanya juga anak-anak ya kan, masih suka bergantung sama induknya hehe..
Ciri-Ciri Kalimat Kompleks
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa kalimat kompleks atau kalimat majemuk mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
- Dapat memiliki dua buah subjek atau predikat, baik secara implisit maupun eksplisit.
- Kalimat kompleks mengandung dua peristiwa atau lebih.
- Kedua struktur pada kalimat kompleks dipisahkan dengan tanda koma (,) atau konjungsi subordinatif.
Struktur Kalimat Kompleks
Nah, setelah memahami ciri-ciri kalimat kompleks, klausa utama, dan klausa subordinatif, sekarang kita coba bedah struktur kalimat kompleks lebih jauh, yuk!
Struktur kalimat kompleks terdiri dari satu klausa utama dan satu klausa subordinatif. Pada klausa utama, minimal memiliki subjek dan predikat (S-P).
Sedangkan pada klausa subordinatif minimal terdiri atas konjungsi subordinatif, subjek, dan predikat (Konj-S-P). Namun, dalam kalimat kompleks, klausa subordinatif hanya mewakili satu fungsi kalimat saja, seperti keterangan, objek, atau subjek.
Selain sebagai fungsi keterangan, klausa subordinatif juga dapat berbentuk objek atau subjek. Kamu bisa melihat contohnya pada kalimat berikut.
Contoh Kalimat Kompleks atau Kalimat Majemuk
Sekarang, aku mau kasih beberapa contoh kalimat kompleks atau yang kita kenal sebagai kalimat majemuk. Coba deh, kamu tentukan klausa utama dan klausa subordinatifnya! Tulis jawaban kamu di kolom komentar ya!
- “Ketika hujan turun, Jojo masih berada di atas bus.”
- “Jika tabungannya cukup, Raisa ingin berlibur ke Jepang bulan depan,”
- “Angga tetap bermain sepak bola, meskipun di luar turun hujan,”
- “Selama berada di mobil, aku mendengarkan musik untuk mengusir kebosanan,”
- “Sebelum mengerjakan soal SBMPTN, siswa diminta mengumpulkan ponsel agar tidak terjadi kecurangan,”
- “Nazla tidak sadar bahwa ia mengenakan baju terbalik,”
- “Semenjak ia datang, kami merasa terganggu dengan ulahnya,”
- “Setelah sampai di rumah, Putri bergegas mandi,”
- “Agar masakan lebih nikmat, Ibu menambahkan 2 sendok kaldu jamur,”
- “Mia tetap pergi ke pesta itu tanpa ditemani teman-temannya,”
—
Gimana? Sudah paham belum? Biar makin jago, langganan Brain Academy yuk! Ada STAR Master Teacher yang siap jadi teman diskusi kamu dalam mengerjakan PR maupun konsep pelajaran di sekolah. Bisa datang langsung ke cabang atau coba kelas online-nya secara gratis dengan klik banner di bawah ini!
Referensi:
Sasangka, S. S. 2015. Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Kalimat. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.