Bioteknologi: Jenis, Contoh, dan Produk yang Dihasilkan
Bioteknologi telah menghasilkan produk di berbagai bidang kehidupan manusia. Berikut sejarah, contoh, produk yang dihasilkan dan cara kerja bioteknologi.
—
Siapa di sini yang hobinya ngemil? Ngakuuu!
Ceritain dong, cemilan favorit kamu apa sih, Brainies? Kalau aku suka banget sama yang asin dan gurih, kayak mozarella sticks. Tekstur luarnya yang crunchy ditambah lelehan keju mozarella berhasil bikin aku kalap. Cocok dijadikan cemilan saat belajar atau nonton drama.
Mozarella Sticks (Sumber: Giphy)
Ngomong-ngomong soal keju mozarella, kamu tahu nggak kalau makanan tersebut dibuat melalui proses yang bernama bioteknologi? Anak IPA pasti pernah belajar materi ini. Ternyata, bioteknologi sudah ditemukan sejak ribuan tahun lalu dan menghasilkan berbagai produk berupa makanan, minuman, obat-obatan, hingga makhluk hidup. Wah, jadi penasaran gimana sih cara kerja bioteknologi? Baca artikelnya sampai habis ya.
Sejarah Perkembangan Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari 3 kata, yaitu Bios yang berarti hidup, Teknos yang berarti penerapan, dan Logos yang berarti Ilmu. Dengan kata lain, Bioteknologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan bagian makhluk hidup untuk menghasilkan barang atau jasa yang bermanfaat bagi manusia. Penerapan bioteknologi sudah dilakukan oleh nenek moyang kita sejak ribuan tahun lalu. Perkembangannya sendiri dapat digolongkan menjadi 3 periode, yaitu:
1. Periode Bioteknologi Tradisional (6000 SM)
Ditandai dengan penggunaan mikroba (fermentasi) untuk pengolahan atau pengawetan makanan dan minuman. Periode ini berlangsung sebelum tahun 1800 M diawali dengan pembuatan bir berbahan dasar ragi yang dilakukan oleh masyarakat Babilonia. Selain bir, terdapat pula makanan dan minuman yang diolah melalui proses fermentasi. Contohnya: roti, tempe, tape, sake, oncom, dan kecap. Namun, masyarakat zaman dahulu belum mengenal istilah bioteknologi, karena tidak ada ilmu yang menjelaskan tentang hal tersebut.
2. Periode Bioteknologi Ilmiah (1800 SM – pertengahan abad ke 19)
Manusia mulai menyadari bahwa proses fermentasi tidak terjadi begitu saja. Berbekal rasa ingin tahu, mereka melakukan penelitian dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah. Hasilnya berupa penemuan enzim dari ekstrak ragi yang dapat mengubah gula menjadi alkohol. Dilanjutkan dengan penggunaan istilah bioteknologi oleh Karl Ereky di tahun 1919. Pada periode ini, hasil bioteknologi tidak hanya makanan, melainkan juga obat-obatan, seperti antibiotik dan penisilin.
3. Periode Bioteknologi Modern (setelah perang dunia II – sekarang)
Zaman semakin berkembang, kebutuhan manusia pun bertambah. Ada upaya untuk menghasilkan bahan pangan dan obat-obatan melalui proses yang lebih efektif dan efisien. Bioteknologi modern diawali dengan penemuan enzim endonuklease retriksi. Enzim ini memungkinkan kita untuk memotong dan menyisipkan DNA ke makhluk hidup.
Baca juga: Contoh Soal Penalaran Matematika UTBK, Lengkap!
Jenis dan Contoh Produk Bioteknologi
Oke, Brainies. Kalau tadi kita sudah membahas perkembangan bioteknologi, sekarang kita akan mengenal jenis bioteknologi berdasarkan prinsipnya. Secara umum, ada 2 jenis bioteknologi yaitu konvensional atau sederhana dan modern.
1. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional menggunakan prinsip atau cara tradisional dalam menghasilkan produk. Contoh bioteknologi konvensional bisa kamu lihat dari pembuatan tape dengan menaburkan ragi ke permukaan singkong dan mendiamkannya selama 3 hari. Proses ini memerlukan bantuan mikroorganisme berupa jamur Saccharomyces cerevisiae, jamur Aspergillus sp dan bakteri Acetobacter aceti. Hasilnya, mikroorganisme tadi mengubah rasa singkong menjadi manis dan mengeluarkan aroma yang khas.
Secara lebih lengkap, berikut adalah contoh bioteknologi konvensional:
- Fermentasi yang dibantu oleh mikroorganisme, seperti keju, tempe, yoghurt, kecap, cuka, dan sebagainya.
- Bercocok tanam dengan teknik hidroponik.
- Sapi jersey yang merupakan hasil mutasi agar dapat menghasilkan susu dengan kandungan krim yang banyak.
2. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern menggunakan teknologi reproduksi atau rekayasa genetika serta alat-alat yang canggih dalam menghasilkan produk di bidang pangan, kesehatan, bahkan pertanian.
Di dalam rekayasa genetika terdapat rekombinasi DNA, yaitu proses penyatuan molekul DNA dari 2 spesies yang berbeda yang dilakukan di luar sel hidup. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan spesies baru yang lebih unggul.
Contoh bioteknologi modern antara lain:
- jagung BT
- tomat Flavr Savr
- vaksin
- hormon insulin
- bayi tabung
Baca juga: 6 Tahun Kuliah di Jurusan Kedokteran, Apakah Se‘worth it‘ Itu?
Penerapan Bioteknologi di Berbagai Bidang
Bioteknologi mampu menghasilkan bermacam-macam produk yang bermanfaat bagi keberlangsungan hidup manusia. Apa saja? Yuk, kita simak!
1. Pangan
Pembuatan makanan bergizi, penyedap rasa, dan bernilai jual tinggi. Contohnya: keju, yoghurt, cuka, kecap, oncom, mentega, nata de coco, roti, dan MSG.
2. Kedokteran & Farmasi
Pembuatan hormon insulin, vaksin, antibiotik, vitamin B2, vitamin B12, antibodi monoklonal, terapi gen, transplantasi stem cell pasien leukimia, dan teknologi IVF (bayi tabung).
3. Lingkungan
Memanfaatkan mikroorganisme ataupun tumbuhan dalam pengolahan limbah sehingga konsentrasinya berada di bawah ambang batas maksimum yang ditetapkan. Proses ini disebut dengan bioremediasi.
4. Pertambangan
Mengekstraksi logam dari bijihnya dengan bantuan bakteri Thiobaccilus Ferrooxxidans. Proses ini disebut sebagai biohidrometalurgi.
5. Pertanian
Menghasilkan bibit unggul, tahan hama, serta meningkatkan produksi tanaman dalam waktu singkat di lahan terbatas. Contoh: jagung BT, tomat Flavr Savr, Golden Rice, kentang Russet Burbank.
6. Peternakan
Meningkatkan produktivitas dan kualitas hewan ternak, membantu melestarikan spesies yang hampir punah, serta menjaga kesehatan hewan dari serangan penyakit.
7. Bioenergi Terbarukan
Memanfaatkan kotoran hewan, sisa tumbuhan, serta limbah menjadi bahan bakar alternatif, seperti: biogas, biodiesel, dan etanol.
Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi
Seperti yang telah disebutkan di atas, bioteknologi membantu kehidupan manusia menjadi lebih baik. Misalnya, pembuatan obat-obatan, pemberantasan hama, meningkatkan kualitas hasil panen, dan menambah variasi pangan.
Namun, tak dipungkiri, bioteknologi juga menimbulkan efek negatif bagi lingkungan sekitar. Seperti ketidakseimbangan alam akibat lepasnya organisme transgenik, berkurangnya keberagaman makhluk hidup karena teknologi kloning. Selain itu, produk pangan transgenik bisa saja menyebabkan alergi pada manusia.
—
Wah, ternyata sebagian produk yang kita gunakan sehari-hari dibuat dengan prinsip bioteknologi. Semoga pembahasan kali ini bisa menambah wawasan kita ya. Punya pertanyaan yang belum terpecahkan? Tulis di kolom komentar atau tanya langsung dengan STAR Master Teacher Brain Academy. See you!
Referensi:
Pembuatan Tape [Daring]. Tautan: https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2020/05/18/belajar-bioteknologi-melalui-praktik-pembuatan-tape/
Sumber Gambar:
Mozarella Sticks [Daring]. Tautan: htps://giphy.com/gifs/cheese-pull-mozzarella-stick-mozza-Wp6FovD0azJGQoQhgm