Contoh Soal TPS UTBK 2024 Pengetahuan dan Pemahaman Umum
UTBK SNBT semakin dekat. Persiapkan dirimu dengan latihan soal dan pembahasan TPS Pengetahuan dan Pemahaman Umum berikut ini!
—
1. Contoh Soal Isian Pengetahuan dan Pemahaman Umum (NEW!)
Topik : Kata, Frasa, dan Makna
Subtopik : Makna
Level Kognitif : HOTS
Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut.
(1) Industri fesyen kini telah mengalami perkembangan yang sangat cepat dan pesat jika dibandingkan dengan 50 tahun lalu. (2) Sekarang, industri fesyen rutin mengeluarkan model busana terbaru setiap minggu untuk memenuhi kebutuhan pasar. (3) Perkembangan tersebut akhirnya melahirkan industri yang bernama fast fashion, yakni jenis industri fesyen yang menciptakan pakaian dengan model terkini secara cepat, murah, dan masif.
(4) Sayangnya, produksi fast fashion yang murah dan cepat itu hadir dengan banyak sisi gelap yang tersembunyi, salah satunya yang berkaitan dengan hak asasi manusia. (5) Selama beberapa tahun belakangan, industri fesyen sering dikaitkan dengan kondisi pekerja garmen (pakaian jadi) yang tidak layak. (6) Sebagaimana dilansir dari Global Citizen, berdasarkan hasil wawancara dengan 470 pekerja garmen di Bangladesh dan Vietnam, lebih dari 99% pekerja merasakan lingkungan kerja yang buruk dan tidak mendapat gaji yang layak. (7) Beberapa laporan juga mengatakan bahwa industri garmen sering kali menggunakan anak kecil atau imigran yang dipaksa bekerja selama 12—16 jam per hari. (8) […]
Oktavianto, P. (2022). Melihat Sisi Gelap dan Biaya Tersembunyi dari Industri Fast Fashion. Diambil 20
Januari 2022 dari
https://www.idntimes.com/science/discovery/pradhipta-oktavianto/sisi-gelap-dan-biaya-tersembunyi-industri-
fast-fashion-c1c2?page=all.
Perumpamaan dalam teks tersebut terdapat pada kalimat ….
Catatan: Hanya diisi dengan angka (contoh: 7)
Kunci Jawaban : 4
Pembahasan :
Dalam KBBI, kata gelap memiliki makna denotatif (makna sebenarnya) dan makna konotatif atau kiasan (makna perumpamaan atau makna yang bukan sebenarnya), yaitu sebagai berikut.
- Makna denotatif: ‘tidak ada cahaya; kelam; tidak terang’ dan ‘malam’
- Makna konotatif: ‘tidak atau belum jelas (tentang perihal, perkara, dan sebagainya); samar’ dan ‘rahasia (tidak secara terang-terangan); tidak halal atau tidak sah; tidak menurut aturan (undang-undang, hukum) yang berlaku’
Dalam kalimat (4), kata gelap digunakan untuk menunjukkan makna konotatif, yakni ‘rahasia (tidak secara terang-terangan)’ atau ‘tidak halal atau tidak sah’. Sesuai kalimat (4), produksi fast fashion yang murah dan cepat hadir dengan banyak sisi rahasia atau sisi yang buruk (tidak sah). Hal-hal yang rahasia dan tidak sah tersebut dijelaskan pada kalimat (5) hingga (7). Jadi, dalam kalimat (4), kata gelap yang sebenarnya bermakna ‘kelam’ atau ‘tidak ada cahaya’ diumpamakan sebagai sesuatu yang rahasia dan tidak sah.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah kalimat 4.
Topik : Wacana
Subtopik : Ide Pokok dan Simpulan
Level Kognitif : Medium
2. Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut.
(1) Selama ini, banyak orang dewasa yang menenangkan bayinya dengan cara mengayun atau mengguncangnya. (2) Namun, ternyata, mengguncang atau mengayun bayi dengan cara yang tidak benar dapat membahayakan keselamatan bayi. (3) Berdasarkan penelitian, mengguncang atau mengayun bayi dengan terlalu keras dapat menyebabkan shaken baby syndrome (SBS).
(4) Shaken baby syndrome merupakan sekumpulan gejala yang terjadi ketika bayi (umumnya di bawah usia 2 tahun) mendapatkan guncangan yang terlalu keras pada kepala. (5) Sindrom ini yang dapat menyebabkan pendarahan pada retina mata serta pendarahan dan pembengkakan pada otak. (6) Hal itu bisa terjadi karena saat bayi mengalami guncangan yang hebat, otak mengalami perputaran atau pergeseran terhadap batang otak sehingga menyebabkan robekan saraf dan pembuluh darah pada otak. (7) Akibatnya, otak mengalami kerusakan dan pendarahan.
(8) Bayi yang mengalami shaken baby syndrome umumnya memiliki beberapa gejala, seperti menjadi rewel atau cenderung banyak tidur, muntah-muntah, dan tidak mau makan. (9) Gejala ini dapat bertahan selama beberapa hari atau beberapa minggu. (10) Parahnya, gejala yang tidak spesifik dan kerusakan otak yang tidak terdeteksi serta berlangsung lama dapat menyebabkan gangguan belajar atau gangguan perilaku saat bayi mulai tumbuh besar.
Tujuan penulis menuliskan kalimat (3) pada teks adalah ….
A. menguatkan informasi yang dibahas pada kalimat sebelumnya
B. membuktikan penelitian yang dibahas pada kalimat sebelumnya
C. memperluas informasi yang telah dijelaskan pada kalimat sebelumnya
D. memerinci informasi yang disebutkan pada kalimat sebelumnya
E. menjelaskan hubungan sebab akibat atas informasi pada kalimat sebelumnya
Kunci Jawaban : A
Pembahasan :
Tujuan penulisan adalah maksud yang ingin disampaikan oleh penulis. Untuk mengetahui tujuan penulisan kalimat, diperlukan pemahaman mengenai informasi dari kalimat tersebut.
Kalimat (3) memiliki keterkaitan dengan kalimat sebelumnya, yakni kalimat (2). Pada kalimat (2), disebutkan bahwa mengguncang atau mengayun bayi dengan cara yang tidak benar dapat membahayakan keselamatan bayi. Informasi tersebut dikuatkan dengan adanya informasi terkait penelitian yang disebutkan dalam kalimat (3). Pada kalimat (3), disebutkan bahwa berdasarkan penelitian, mengguncang atau mengayun bayi dengan terlalu keras dapat menyebabkan shaken baby syndrome (SBS). Penelitian tersebut menguatkan informasi terkait bahaya mengayun atau mengguncang bayi.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
Topik : Wacana
Subtopik : Ide Pokok dan Simpulan
Level Kognitif : HOTS
3. Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut.
(1) Beberapa negara kini melaporkan adanya penyusutan populasi. (2) Laporan tersebut datang dari Tiongkok dan beberapa negara lain, seperti Korea Selatan dan Jepang. (3) Setelah ditelusuri, hal itu karena warga negara, khususnya para wanita, enggan menikah serta memiliki atau membesarkan anak.
(4) Dilihat dari ranah psikologi, ada banyak faktor yang bisa membuat wanita enggan menikah dan memiliki anak. (5) Banyaknya tuntutan dan stigma pada wanita untuk menjadi ideal sesuai dengan standar sosial adalah salah satunya. (6) Itulah yang selanjutnya membuat wanita mungkin merasa terkekang karena mereka harus melakukan berbagai hal sesuai dengan tuntutan sosial. (7) Alhasil, pada era modern yang sarat akan keterbukaan informasi dan ruang berpendapat, makin banyak wanita yang justru memilih untuk tidak menikah dan mempunyai anak dengan alasan agar mereka bisa mendapatkan kebebasan yang penuh. (8) Selain faktor psikologis, makin sulitnya tantangan untuk membesarkan anak, terlebih di kota besar, juga menjadi penyebab lain yang membuat wanita enggan menikah dan memiliki anak. (9) Tantangan itu tidak hanya berpusat pada hal-hal materiel (seperti biaya) saja, tetapi juga pada masalah menjaga anak dari pergaulan bebas.
Jayanti, I S. (2022). Semakin Banyak Wanita Memilih Tidak Menikah-Punya Anak. Diambil 9 Januari 2023 dari
https://www.hariansib.com/detail/Headlines/Semakin-Banyak-Wanita-Memilih-Tidak-Menikah-Punya-Anak/all.
Kalimat (8) dan (9) dalam teks tersebut mengandung hubungan ….
A. contoh
B. sebab akibat
C. penjelasan
D. penambahan
E. perincian
Kunci Jawaban : C
Pembahasan :
Hubungan antarkalimat merupakan keterkaitan antara kalimat satu dengan kalimat yang lainnya yang terjalin secara logis. Kalimat (8) dalam teks tersebut membahas salah satu faktor yang membuat wanita enggan menikah dan memiliki anak. Disebutkan bahwa selain faktor psikologis, faktor yang menyebabkan hal itu terjadi adalah makin sulitnya tantangan untuk membesarkan anak. Sementara itu, kalimat (9) menjelaskan lebih lanjut terkait tantangan yang telah disebutkan pada kalimat (8). Disebutkan bahwa tantangan itu tidak hanya berpusat hal-hal materiel.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalimat (9) menjelaskan lebih lanjut informasi yang terdapat dalam kalimat (8), khususnya terkait tantangan yang membuat wanita enggan menikah dan memiliki anak. Berdasarkan penjelasan tersebut, hubungan antara kalimat (8) dan (9) adalah hubungan penjelasan.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.
Topik: Wacana
Subtopik: Ide Pokok dan Simpulan
4. Bacalah teks berikut ini untuk menjawab soal nomor 1—3!
Data Catatan Tahunan tentang kekerasan terhadap perempuan yang dirilis Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) menunjukkan jumlah laporan kekerasan pada 2018 mencapai 406.178 kasus, naik 16,5% dibanding jumlah laporan pada 2017 yang berjumlah 392.610 kasus. Mariana Amirrudin, Komisioner Komnas Perempuan menyatakan bahwa pola kekerasan yang terjadi masih sama, yakni paling tinggi di ranah personal atau ranah privat, ranah yang paling dianggap tabu untuk diungkap di ruang publik atau politik dari 13.568 laporan yang dianalisis oleh Komnas Perempuan, kekerasan dalam ranah privat yang mencakup hubungan dalam keluarga (KDRT) dan dalam hubungan pribadi seperti pacaran memiliki risiko yang besar dengan jumlah kasus mencapai 71 persen atau 9.637 kasus.
Di antara kasus kekerasan seksual dalam ranah privat, jenis kekerasan yang paling banyak terjadi adalah inses, perkosaan, pencabulan, persetubuhan, eksploitasi seksual, dan perkosaan dalam perkawinan. Komnas Perempuan mencatat angka inses pada 2018 berjumlah 1.071, turun dibanding 2017 yang mencapai 1.210. Namun, yang harus diperhatikan adalah pelaku yang kebanyakan adalah ayah kandung, ayah tiri, atau paman yang menyasar anak perempuan. Hal tersebut memprihatinkan karena orang yang sangat dekat dan dianggap sebagai pelindung atau penanggung jawab keluarga justru menjadi ancaman bagi anak. Komnas Perempuan juga mendapati temuan yang menunjukkan peningkatan laporan kasus perkosaan dalam perkawinan pada 2018 sejumlah 195 kasus dibanding tahun sebelumnya yang berjumlah 172 kasus. Peningkatan laporan ini disebabkan oleh meningkatnya keberanian korban untuk melaporkan kasus. Hal ini juga menunjukkan bahwa ada kesadaran korban bahwa pemaksaan hubungan seksual dalam perkawinan merupakan pemerkosaan yang bisa ditindaklanjuti sesuai koridor hukum.
Selain kekerasan dalam hubungan keluarga, Komnas Perempuan juga mencatat peningkatan laporan kekerasan dalam pacaran (KDP) dengan bentuk yang beragam, misalnya kekerasan dalam bentuk siber. Pola di dalam kasus KDP hampir sama, yakni korban diancam oleh pelaku dengan menyebarkan foto atau video korban yang bernuansa seksual di media sosial jika korban menolak berhubungan seksual dengan pelaku, atau korban tidak kembali berhubungan dengan pelaku. Kekerasan seksual berbasis siber lainnya juga mencakup objektifikasi perempuan untuk tujuan prornografi. Kasus seperti ini biasanya menghebohkan publik sehingga menambah beban psikis korban, bahkan di antaranya banyak yang melakukan percobaan bunuh diri.
Dalam catatan ini, Komnas Perempuan menggarisbawahi bahwa hal ini tidak dapat menjadi dasar kesimpulan bahwa kasus kekerasan seksual. Sebagian besar data yang dikompilasi Komnas Perempuan berasal dari perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama sehingga laporan ini memberi petunjuk bahwa jumlah korban yang melapor semakin banyak.
Berdasarkan paragraf 2, jika di suatu negara tidak terjadi kasus kekerasan seksual dalam ranah privat, seperti inses, perkosaan, pencabulan, persetubuhan, eksploitasi seksual, dan perkosaan dalam perkawinan, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?
- Negara akan aman
- Perempuan tidak ada yang mencoba melakukan bunuh diri
- Tidak adanya laporan kasus kekerasan terhadap perempuan
- Ayah kandung, ayah tiri, atau paman menjadi pelindung atau penanggung jawab keluarga.
- Menurunnya keberanian korban untuk melaporkan ke Komnas Perempuan
Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Simpulan merupakan kalimat yang mencerminkan keseluruhan isi teks. Simpulan yang tepat adalah Tidak adanya laporan kasus kekerasan terhadap perempuan. Dengan tidak terjadinya kasus kekerasan, maka tidak ada juga kasus yang harus dilaporkan. Oleh karena itu, jawaban yang tepat adalah C.
—
Kupas Soal UTBK-SNBT, yuk! Kali ini Kupas Soal akan bahas soal khusus spesial pengetahuan kuantitatif agar kamu makin mantap menghadapi UTBK nanti. Langsung ikutan tiap Senin & Rabu jam 19.00-20.00 WIB dengan klik banner di bawah ini!
—
Topik : Wacana
Subtopik : Ide Pokok dan Simpulan
5. Berdasarkan paragraf 2, apabila pelaku kekerasan terhadap perempuan dilakukan oleh ayah kandung, ayah tiri, atau paman, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?
- Kasus kekerasan meningkat
- Korban harus melaporkan ke Komnas Perempuan
- Ayah kandung, ayah tiri, atau paman tidak dapat menjadi orang terdekat yang melindungi dan bertanggung jawab terhadap keluarga
- Banyak korban yang melakukan aksi bunuh diri
- Tidak ada orang yang dapat dipercaya
Kunci Jawaban: C
Pembahasan:
Simpulan yang tepat adalah Ayah kandung, ayah tiri, atau paman tidak dapat menjadi orang terdekat yang melindungi dan bertanggung jawab terhadap keluarga karena hal tersebut berkaitan dengan pernyataan yang terdapat pada soal.
Pilihan jawaban A kurang tepat karena tidak berhubungan dengan kalimat pada soal.
Pilihan jawaban B kurang tepat karena kalimat tersebut bukan merupakan simpulan, melainkan hal yang harus dilakukan.
Pilihan jawaban D dan E kurang tepat karena tidak berhubungan dengan kalimat pada soal.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah C.
Baca juga: Latihan Soal TPS UTBK Pengetahuan & Pemahaman Umum
Topik : Wacana
Subtopik : Ide Pokok dan Simpulan
6. Berdasarkan paragraf 4, apabila kekerasan seksual berbasis siber marak terjadi, manakah di bawah ini simpulan yang PALING MUNGKIN benar?
- Komnas Perempuan keteteran dalam mengatasi kasus kekerasan pada perempuan.
- Semakin banyak korban yang mencoba melakukan bunuh diri.
- Semakin banyak korban yang akan melapor ke Komnas Perempuan
- Tingkat kekerasan tahun 2018 meningkat dari tahun 2017.
- Kasus kekerasan pada anak meningkat.
Kunci Jawaban: B
Pembahasan:
Simpulan yang paling mungkin benar adalah Semakin banyak korban yang mencoba melakukan bunuh diri. Hal tersebut karena korban kekerasan seksual berbasis siber biasanya menghebohkan publik sehingga menambah beban psikis korban, dan banyak yang melakukan percobaan bunuh diri. Pernyataan tersebut dapat dilihat pada bagian akhir paragraf keempat. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah B.
Topik: Wacana
Subtopik: Ide Pokok dan Simpulan
7. Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan 5!
Anggaran Negara di Dunia Tangani Covid-19
Pandemi Covid-19 diperkirakan menyebabkan perlambatan ekonomi di sejumlah negara. The Economist Intelligence Unit (EIU) memprediksi perekonomian global akan mengalami pertumbuhan minus hingga 2,2% pada tahun ini. Guna mengantisipasi resesi, sejumlah negara menyiapkan stimulus fiskal untuk mempertahankan perekonomiannya. Indonesia bersiap menggelontorkan Rp436,1 triliun atau 2,5 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menggunakannya untuk program percepatan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kebijakan yang diterapkan berupa pemberian bantuan sosial dan kartu prakerja serta insentif pajak. Lebih dari setengah anggaran itu dimanfaatkan guna menangani Covid-19.
“Kami akan mati-matian mencegah tidak terjadi krisis keuangan yang bisa mengubah penghitungan dengan memperkuat koordinasi, agar defisit bisa lebih kecil,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Singapura, Jerman, Jepang, dan Amerika Serikat juga telah memutuskan untuk menambah anggarannya dalam penanganan Covid-19. Singapura akan memberikan 59,9 miliar dolar Singapura untuk bantuan sosial dan perlindungan pekerja, insentif pajak, jaminan modal UKM, dan bantuan pekerja mandiri. Jerman dan Jepang bersiap mengalokasikan Rp13.125 triliun (10 persen PDB) dan Rp16.308 triliun (20 persen PDB). Jerman menggunakan anggaran tersebut untuk bantuan, pinjaman modal, penangguhan pajak perusahaan, dan subsidi gaji pekerja yang dirumahkan. Jepang menggunakannya untuk bantuan tunai rumah tangga, perlindungan pekerja dan pelaku bisnis, pinjaman sektor keuangan, dan masa tenggang pajak serta asuransi. Adapun Amerika Serikat tak ketinggalan dengan Rp32.800 triliun untuk bantuan tunai dan asuransi pekerja informal, pinjaman usaha, bantuan sektor keuangan, transportasi, dan fiskal negara.
Berdasarkan paragraf 1, manakah simpulan yang BENAR jika pemerintah tidak memberikan insentif pajak?
- Pemberian bantuan sosial dan kartu prakerja tidak akan berjalan.
- Anggaran belanja pemerintah mengalami defisit.
- Pendapatan pemerintah dari penerimaan pajak dalam negeri berkurang.
- Program percepatan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tidak tercapai.
- Tidak terdapat hubungan antara wabah covid-19 dengan pemberian insentif pajak
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Berdasarkan wacana di atas kalimat keempat menyebutkan pemerintah menggunakan dana untuk program percepatan belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemberian insentif merupakan salah satu kebijakan dalam percepatan belanja APBN. Jadi, jika pemerintah tidak memberikan insentif pajak, program percepatan belanja APBN tidak akan tercapai.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.
Baca juga: Kumpulan Soal dan Pembahasan TPS & TKA UTBK
Topik: Wacana
Subtopik: Ide Pokok dan Simpulan
8. Simpulan yang BENAR berdasarkan paragraf 2 adalah ….
- Setiap negara menganggarkan dana penanganan covid-19 lebih dari 10% dari PDB.
- Amerika Serikat merupakan negara yang memiliki anggaran paling besar karena persentasenya terhadap PDB paling tinggi.
- Jerman menggunakan anggaran untuk bantuan, pinjaman modal, insentif pajak, dan subsidi sektor keuangan.
- Jerman dan Amerika Serikat memiliki jumlah anggaran yang sama untuk penanganan Covid-19.
- dana penanganan Covid-19 tidak hanya digunakan dalam sektor kesehatan.
Kunci Jawaban: E
Pembahasan:
Simpulan adalah merumuskan akhir tentang teks. Simpulan disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi teks tersebut. Paragraf kedua menjelaskan mengenai besaran anggaran penanganan Covid-19 di Jerman, Jepang, Amerika Serikat, dan Singapura. Selain itu, paragraf kedua juga menjelaskan mengenai penggunaan anggaran tersebut dalam berbagai sektor seperti bantuan tunai, subsidi perusahaan, pajak, dan permodalan. Jadi, dana penanganan Covid-19 tidak hanya digunakan dalam sektor kesehatan saja. Namun, digunakan dalam sektor lainnya yang terdampak Covid-19.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah E.
Masih kurang? Wah, kamu wajib coba daftar Brain Academy sih. Ada ribuan soal dan modul belajar, sesi konsultasi via google meet atau chat, tes minat bakat, kelas pengembangan diri, dan bisa coba kelas gratis di cabang terdekat dari kotamu!
Tim Penyusun:
Intan Sihombing