Perbedaan Buku Fiksi & Non Fiksi dari Ciri, Struktur, serta Contoh
Apa saja perbedaan antara buku fiksi dan non fiksi? Simak penjelasan lengkapnya di artikel ini ya!
—
Siapa di sini yang healing-nya pergi ke toko buku atau perpustakaan?
Seperti yang kamu ketahui, ketika datang ke perpustakaan atau toko buku, kamu akan menemukan banyak buku yang dipajang. Nah, dari semua buku itu, digolongkan menjadi dua jenis, yaitu buku fiksi dan nonfiksi.
Dua jenis buku tentu berbeda ya, namun tetap layak untuk kamu baca karena bisa memberikan ilmu pengetahuan dengan caranya masing-masing.
Nah, untuk bisa membedakannya, mari kita pelajari dua golongan buku ini, yuk!
Pengertian Buku Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita imajinatif, khayalan, atau tidak berdasarkan kenyataan. Dalam buku fiksi, ide ceritanya berasal dari khayalan atau imajinasi penulis. Buku fiksi menggunakan bahasa kiasan atau tidak bermakna sebenarnya (konotatif).
Tujuan Buku Fiksi
Tujuan dari dibuatnya buku fiksi yaitu menghibur, menyasar emosi pembaca, dan mengajak mereka seolah-olah masuk ke dalam cerita. Oleh sebab itu, penulis harus memiliki pengetahuan dan daya imajinasi seluas mungkin.
Isi dari buku fiksi tidak perlu dipertanggungjawabkan karena ide ceritanya berasal dari khayalan penulis. Meski begitu, penulis tetap harus melakukan riset untuk menghindari kesalahpahaman.
Misalnya nih, kamu ingin menulis buku fiksi tentang kehidupan siswa SMA di Bandung. Maka, kamu harus tahu dulu kehidupan remaja di kota tersebut. Mulai dari cara berpakaian, bahasa yang digunakan, dan sebagainya.
Ciri-Ciri Buku Fiksi
Sebuah buku dapat dikategorikan sebagai buku fiksi jika mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Berisi cerita rekaan atau bersifat khayalan
Ciri utama buku fiksi yaitu tidak diangkat dari kisah nyata. Penulis menggunakan imajinasi mereka untuk bercerita dengan tema apapun.
2. Ditulis dengan bahasa yang konotatif atau menggunakan majas
Untuk menambah imajinasi pembaca, tak jarang penulis buku fiksi menyisipkan majas atau bahasa kiasan.
3. Tanpa kaidah yang baku
Pengarang buku fiksi menuangkan ceritanya dalam bentuk yang tidak baku. Pemilihan diksi dan gaya penulisannya bebas tak terikat pada aturan tertentu.
4. Kebenarannya bersifat relatif
Benar atau salah dalam cerita fiksi tergantung dari sudut pandang masing-masing pembaca.
Contoh Buku Fiksi
Pada buku genre fiksi, contoh buku fiksi adalah novel, dongeng, atau kumpulan cerpen. Selain itu, terdapat jenis buku fiksi sains, fiksi historis, fiksi biografis, hikayat, hingga cerita/kisah perumpamaan.
1. Cerita Pendek (cerpen)
Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu jenis prosa yang isi ceritanya bukan berasal dari kejadian nyata (fiksi).
Contoh buku fiksi berjenis cerpen antara lain: Juragan Haji karya Helvy Tiana Rosa, Orang-Orang Pinggiran karya Lea Pamungkas, Cinta Tak Ada Mati karya Eka Kurniawan, Kereta Tidur karya Avianti Armand, Kumpulan Cerpen Jempolan karya Sri Izzati, dan masih banyak lagi.
2. Novel
Novel juga merupakan karangan prosa yang berisi cerita kehidupan tokoh bergenre fiksi, namun memiliki alur yang lebih kompleks dibandingkan cerpen.
Contoh buku fiksi pada kategori novel yaitu: Amba karya Laksmi Pamuntjak, Orang-orang Bloomington karya Budi Darma, Secangkir Kopi dan Pencakar Langit karya Aqeesa Aninda, Pulang karya Leila S. Chudori, buku Aroma Karsa karya Dee Lestari, Norwegian Wood karya Haruki Murakami, dan lain-lain.
3. Komik
Nah, kamu suka baca komik? Komik adalah cerita bergambar dalam susunan panel-panel yang berdekatan secara berurut.
Contoh buku fiksi berbentuk komik, diantaranya: Hai Miiko karya Eriko Ono, Dragon Ball karya Akira Toriyama, Attack on Titan karya Hajime Isayama, Crayon Sinchan karya Yoshito Usui, dan sebagainya.
4. Cerita Bergambar (cergam)
Seperti namanya, cerita bergambar adalah cerita yang dilengkapi dengan gambar-gambar. Jadi, kalau cergam, isinya masih berupa cerita (teks).
Contoh buku fiksi berbentuk cergam, antara lain: Bona dan Rongrong, Nirmala, The Little Mermaid, Paman Kikuk, Thumbelina, Putri dan Kacang Polong, Dongeng Putri Salju, dan sebagainya.
Baca juga: Bingung Cara Membuat Kata Pengantar? Intip Struktur dan Contohnya, Yuk!
Struktur Buku Fiksi
Buku fiksi adalah buku yang berisi cerita rekaan, yang didasari imajinasi pengarangnya (bukan kejadian nyata), dan hanya berdasarkan angan-angan fantasi pengarang.
Ada 7 unsur yang termasuk dalam struktur buku fiksi. Yuk, simak penjelasannya:
1. Sampul buku
Bagian yang berisi identitas buku meliputi judul, pengarang, penerbit, dan tahun terbit.
2. Pokok bab buku
Bagian yang memuat kata pengantar dan ungkapan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dan berjasa dalam pembuatan buku.
3. Judul bab dan subbab
Bagian berupa daftar isi yang memuat judul-judul bab dan subbab isi buku.
4. Tokoh dan penokohan
Bagian yang berisi penjabaran mengenai tokoh dan karakter yang berperan dalam cerita.
5. Tema cerita
Bagian yang berisi penjabaran mengenai gagasan atau inti cerita yang ingin disampaikan penulis.
6. Bahasa yang digunakan
Bahasa yang digunakan oleh penulis dalam menyusun buku. Bagian ini biasa terdapat di glosarium.
7. Penyajian alur cerita
Bagian yang berisi rangkaian peristiwa yang membentuk cerita.
Pengertian Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan. Isi dari buku nonfiksi adalah informasi, pengetahuan, atau wawasan.
Tujuan Buku Nonfiksi
Tujuan penulisan buku nonfiksi ialah menyajikan temuan baru atau penyempurnaan dari informasi yang sudah ada. Dari segi persiapan menulis buku nonfiksi, penulis juga harus mempersiapkan data atau melakukan kajian fakta dan riset ilmiah terlebih dahulu. Agar karangan nonfiksi dapat bersifat objektif, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Buku nonfiksi ditulis menggunakan bahasa yang formal dan mengandung bahasa denotatif atau bahasa yang memiliki makna sebenarnya. Biasanya, di akhir buku nonfiksi terdapat indeks, yakni daftar kata atau istilah penting yang terdapat dalam buku. Contoh buku nonfiksi yang umumnya kita ketahui, yakni esai, jurnal, karangan ilmiah atau biografi.
Ciri-Ciri Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi adalah buku yang berisi kejadian sebenarnya dan bersifat informatif. Ciri-ciri buku nonfiksi diantaranya:
1. Menggunakan bahasa formal
Buku nonfiksi disampaikan dengan bahasa formal sesuai dengan bahasa baku.
2. Sebagian besar menggunakan makna denotasi
Denotasi adalah makna kata sebenarnya. Informasi yang disampaikan penulis disajikan secara lengkap dan lugas.
3. Ditulis berdasarkan fakta
Informasi ditulis berdasarkan data dan faktual.
4. Tulisan berbentuk tulisan ilmiah populer
Tulisan ilmiah populer adalah tulisan yang menggunakan bahasa yang sesuai dengan pasar dan berdasarkan kajian, daftar pustaka, dan sumber referensi.
5. Temuan yang dituliskan adalah temuan baru atau pengembangan temuan yang sudah ada
Salah satu ciri buku nonfiksi adalah memiliki tujuan untuk menyempurnakan ide dari naskah sebelumnya atau pengembangan ide baru.
Contoh Buku Nonfiksi
Ada 2 jenis buku nonfiksi, yaitu buku nonfiksi murni dan buku nonfiksi kreatif. Perbedaannya terletak dari bagaimana penulis memperoleh dan mengembangkan isi kedua buku tersebut.
1. Buku Nonfiksi Murni
Buku nonfiksi murni adalah berisi kumpulan data otentik atau pasti yang dikembangkan menjadi sebuah buku. Data-data tersebut berasal dari teori, wawancara penulis, observasi, angket, dan bukti lainnya.
Contoh nonfiksi murni biasanya kita temukan pada skripsi, karya ilmiah, laporan, makalah, tesis, disertasi, dan artikel, feature, dan lain-lain.
Contoh:
- Dasar-Dasar Ilmu Politik karya Miriam Budiardjo
- Teori Komunikasi karya Sasa Djuarsa Sendjaja
Baca juga: Tahapan dan Struktur Membuat Skripsi untuk Mahasiswa Akhir
2. Buku Nonfiksi Kreatif
Sementara itu, buku nonfiksi kreatif berisi data-data otentik yang kemudian dikembangkan dengan bumbu-bumbu kreatif dari pengarang. Contoh buku nonfiksi kreatif yaitu biografi.
Contoh:
- Kartini: Sebuah Biografi karya Sitisoemandari Soeroto
- Kisah Epik Soekarno karya Abraham Panumbangan
- Tan Malaka: Biografi Singkat 1897 – 1949 karya Adi Susilo
BTW, kamu tahu nggak? Artikel yang kamu baca saat ini juga termasuk karya nonfiksi kreatif, lho. Meskipun tidak berbentuk buku, namun datanya diperoleh dari sumber terpercaya dengan sedikit kreativitas penulis.
—
Yuhuu, sudah jelas kan perbedaan antara buku fiksi dan buku nonfiksi? Meskipun cerita novel, cerpen, dan dongeng merupakan cerita fiksi, namun penulis seringkali mengadopsi peristiwa-peristiwa dan fakta-fakta tertentu. Hanya saja, tokoh dan alur ceritanya dibuat lebih menarik agar pembaca bisa terbawa pada alur ceritanya.
Nah, mudah bukan memahami keduanya? Kamu ingin tahu lebih dalam tentang buku fiksi dan buku nonfiksi? Ayo segera gabung bersama coba Brain Academy deh. Penjelasan dari STAR Master Teachernya bikin kamu cepat paham dan siap hadapi ujian. Yuk, ikut kelas gratisnya di cabang terdekat dari kotamu.
Referensi:
Darmawati, Uti dan Y. Budiarti. 2014. Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan Nasional. Jakarta: Intan Pariwara
Nonfiksi ,KBBI [Daring] Tautan: https://kbbi.web.id/nonfiksi