Normalkah Mengigau Saat Tidur? Yuk Cari Tahu Penyebabnya di Sini

mengigau saat tidur

Kebiasaan mengigau dapat diakibatkan oleh beberapa faktor. Artikel ini akan membahas dengan lengkap seputar mengigau, dari definisi, penyebab, dan cara mencegahnya.

Mengigau saat tidur bukan hal yang dapat kita kontrol. Tapi, malu banget ‘gak sih kalau kita mengigau ketika sleepover dengan teman atau saudara? Apalagi kalau mengigaunya sampai melakukan hal yang aneh-aneh, seperti memanggil nama mantan, menyanyikan lagu Indonesia Raya, bahkan sampai menyuruh orang yang tidur di sebelah kita untuk mengangkat jemuran jam 2 pagi. Hiii, malu banget! Jangan-jangan kamu pernah ya, Brainies?

Mengigau memang bukan masalah yang serius, namun dapat mengganggu diri dan orang yang tidur dengan kita. Pasti kamu bertanya-tanya ‘kan, faktor apa saja sih yang dapat membuat seseorang mengigau saat tidur?

Meskipun mengigau tidak dapat dikendalikan, namun kamu tetap bisa kok mencegahnya. Simak penjelasan lebih lengkap tentang mengigau di bawah ini, yuk!

Definisi Mengigau dan Penyebabnya

Mengigau adalah gangguan tidur yang ditandai dengan berbicara selama tidur. Ucapan yang dilontarkan selama mengigau dapat berupa monolog jelas, dialog, gumaman, hingga mengoceh.

Nama lain dari mengigau yaitu somniloquy. Hal ini merupakan bagian dari kondisi parasomnia, yaitu kondisi yang merujuk pada seseorang yang berbicara saat tidur. Umumnya, mengigau tidak berlangsung selama 30 detik per episode.

mengigau saat tidurMengigau ketika tidur adalah hal yang normal (tenor.com)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, mengigau bisa dikategorikan sebagai masalah medis yang tidak serius. Sesekali mengigau masih sangat normal, namun jika terjadi hampir setiap hari, penyebab mengigau perlu diperiksa secara komprehensif.

Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan seseorang mengigau saat tidur. Dilansir dari hellosehat.com, para ahli mengungkapkan bahwa mengigau dapat dihubungkan dengan berbagai penyakit sistem saraf seperti Parkinson, yaitu penyakit saraf yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan. Sebuah studi dari Frontiers in Neurology juga menyebutkan, bahwa sering mengigau ketika bermimpi adalah tanda awal risiko terbentuknya demensia.

Meski demikian, ada beberapa faktor dasar yang dapat menyebabkan seseorang mengigau saat tidur, di antaranya yaitu:

1. Stres secara emosional

Umumnya, mengigau terjadi ketika kita sedang merasa stres, khususnya saat sedang mengalami stres secara berkepanjangan yang dapat menimbulkan rasa cemas dan mengalami gangguan tidur (insomnia). Seseorang yang mengidap depresi juga kerap kali mengigau ketika tidur.

2. Mengalami REM Sleep Behavior Disorder (RBD)

Rapid Eye Movement (REM) Sleep Behavior Disorder (RBD) adalah gangguan tidur dengan angka trauma yang tinggi. Ini adalah bentuk gangguan tidur yang sering dialami oleh banyak orang. Penderita RBD dapat menimbulkan gejala seperti menggeram, memekik, berteriak, hingga bergerak dalam mimpinya (sering kali secara kasar dan agresif).

Kondisi ini kadang ditemui pada anak-anak. Adapun tanda-tanda orang memiliki gangguan ini, yaitu:

  • Mengigau, berbicara, atau mengoceh ketika tidur
  • Tidur sambil berjalan (sleepwalking)
  • Loncat dari tidur
  • Melakukan berbagai gerakan seperti menendang, meninju, bahkan berlari ketika tidur
  • Dapat melanjutkan mimpi yang terputus ketika tertidur kembali

Baca Juga: Mengenal FOMO, Rasa Cemas Jika Tertinggal Tren di Media Sosial

 

3. Sedang demam atau sakit

Ketika sedang sakit, respon imun tubuh manusia akan meningkat, terutama pada malam hari. Khususnya ketika sedang demam, suhu yang tinggi dapat memicu seseorang menjadi mengigau ketika tidur. Meski demikian, pemicu ini masih perlu diteliti lebih lanjut.

4. Konsumsi obat-obatan tertentu

Mengkonsumsi obat-obatan yang memiliki kandungan seperti beta-blocker, kafein, antidepresan, prednisone, sertraline, escitalopram, dan obat lainnya yang tergolong Selective Reuptake Inhibitors (SSRI) juga dapat meningkatkan risiko mengalami gangguan tidur, termasuk mengigau.

5. Genetik

Selain faktor-faktor di atas, beberapa studi juga mengungkapkan bahwa kebiasaan mengigau saat tidur juga bisa sesuatu yang diturunkan dari keluarga. Sebuah studi yang dilakukan pada orang kembar menunjukkan bahwa jika satu anak memiliki kebiasaan mengigau, biasanya saudara kembarnya juga mengalami hal yang sama. Bahkan, keduanya sama-sama mengalami berjalan dan menggertakkan gigi saat tidur.

penyebab mengigau saat tidur

Dapatkah mengigau saat tidur diatasi?

Berikut beberapa cara mudah yang bisa kamu lakukan untuk menghilangkan kebiasaan mengigau ketika tidur.

1. Menghindari stres

Memiliki masalah dan beban pikiran yang berat sudah pasti bisa bikin kita stres banget. Namun jika stres tersebut tidak dapat kita kendalikan, bisa-bisa menyebabkan masalah tidur sehingga siklus tidur terganggu. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko mengigau.

Maka dari itu, cobalah untuk kelola stres dengan melakukan hal-hal positif, seperti:

  • Meditasi atau yoga
  • Makan makanan yang bergizi
  • Curhat tentang masalah hidup ke orang terdekat
  • Berpikir positif dan menerima kejadian buruk yang tidak bisa dikendalikan

Dengan melakukan beberapa hal tersebut, otak akan menjadi lebih relax dan tidur pun menjadi lebih nyenyak.

 

2. Memperbaiki jam tidur

Cara selanjutnya yang dapat dilakukan untuk mengurangi mengigau yaitu dengan memperbaiki jam tidur. Selain memastikan untuk tidur cukup selama 8 jam, kamu juga harus membuat kebiasaan untuk tidur dan bangun di jam yang sama secara teratur.

Sebelum tidur, jauhkan gadget seperti handphone, tablet, atau laptop, dan pastikan suasana tidur kondusif tanpa interupsi. Kamu bisa mencoba untuk membaca buku atau susu hangat agar tidur lebih tenang.

Baca Juga: Stres Hingga Obesitas, ini Dampak Buruk Akibat Kurang Tidur

 

3. Dengarkan white noise

White noise adalah suara dalam frekuensi tertentu yang bisa membuat pendengarnya menjadi lebih relax. Sumber white noise bisa berasal dari kipas angin, AC, atau purifier ruangan. Kamu juga bisa mendengarkan white noise melalui aplikasi musik atau video.

Sleep Foundation mengungkapkan bahwa white noise dapat membantu kamu mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik, sebab dapat memberikan efek tenang dan membuat pendengarnya mudah tertidur.

 

4. Konsultasi kepada dokter

Jika kamu sering mengigau secara intens, ada baiknya segera periksakan ke dokter. Apalagi sampai menjerit saat tidur, melakukan tindakan berbahaya, dan memiliki riwayat mengigau yang sering sejak kecil.

Belum ada tes spesifik yang dapat mendiagnosis kebiasaan mengigau, namun jika hal ini dialami secara berkala dan intens, bisa jadi ada penyebab gangguan tidur lainnya.

Analisis dokter akan sangat terbantu bila kamu membuat jurnal tidur yang berisi tentang masalah tidur yang dialami. Mulai dari rekam jejak tidur, jadwal tidur dan bangun, obat-obatan yang dikonsumsi, konsumsi kafein, hingga aktivitas yang dilakukan.

 

 

Memperbaiki pola tidur dan pola pikir memang sangat membantu untuk mengurangi kebiasaan mengigau saat tidur. Tapi kalau urusan mengurangi rasa jenuh ketika belajar, bisa kamu obati dengan ikut bimbel di Brain Academy! Fasilitas smart classroom yang lengkap dengan AC, headphone, tab, serta ruangan yang super cozy, dijamin belajar akan terasa lebih nyaman dan fokus. Plus, kamu juga bisa mengembangkan soft skill di kelas pengembangan diri. Ayo daftar!

IDN CTA Blog Brain Academy Center

Sumber:

Sering Mengigau Saat Tidur Bisa Jadi Tanda Penyakit Demensia. [Daring]. Tautan: https://hellosehat.com/pola-tidur/gangguan-tidur/sering-mengigau-saat-tidur/. Diakses 10 Juli 2022.

4 Cara Supaya Anda Tidak Lagi Mengigau saat Tidur. [Daring]. Tautan: https://hellosehat.com/pola-tidur/gangguan-tidur/menghilangkan-mengigau-saat-tidur/. Diakses 10 Juli 2022.

Penyebab Anda Mengigau saat Tidur, Berbahayakah?. [Daring]. Tautan: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3240530/penyebab-anda-mengigau-saat-tidur-berbahayakah. Diakses 15 Juli 2022.

Sumber Gambar:

Mengigau ketika tidur adalah hal yang normal. [Daring]. Tautan: https://tenor.com/view/dream-dreaming-nightmare-jerry-the-mouse-tom-and-jerry-gif-16108868. Diakses 15 Juli 2022.

Tiara Syabanira Dewantari