Pengertian Pasar, Fungsi, Jenis-Jenis dan Contohnya
Pasar merupakan tempat transaksi barang atau jasa antara penjual dan pembeli. Yuk, ketahui jenis-jenis pasar dan contohnya berikut ini!
—
Kamu pasti sudah familiar dengan pasar, kan? Pasar nggak sebatas pasar tradisional yang menjual ikan, buah dan sayur aja lho. Ada juga beberapa jenis pasar lainnya seperti pasar malam, pasar kaget, dan pekan raya yang juga termasuk masar. Ternyata, pasar punya banyak jenis, ya. Yuk, kita ketahui apa saja jenis-jenis pasar dan contohnya!
Pengertian Pasar
Dalam ekonomi, pasar adalah tempat atau situasi di mana penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan transaksi jual beli barang atau jasa. Pasar nggak selalu berbentuk fisik, seperti pasar tradisional; bisa juga berupa pasar online, yang mana transaksi terjadi secara digital.
Contoh interaksi pembeli dan penjual di pasar. (Sumber: freepik.com)
Selain sebagai tempat jual beli, pasar juga berperan penting dalam mengatur ketersediaan barang dan menentukan harga. Misalnya, ketika banyak pembeli menginginkan suatu barang (permintaan tinggi), harga barang tersebut bisa naik. Sebaliknya, saat barang melimpah tapi pembelinya sedikit (penawaran tinggi), harganya cenderung turun. Di pasar juga ada persaingan antar penjual yang mendorong peningkatan kualitas barang atau jasa dan inovasi.
Baca juga: Pengertian Supply and Demand & Faktor yang Memengaruhinya
Fungsi Pasar
Ada tiga fungsi pasar, yaitu fungsi distribusi, pembentuk harga dan promosi. Ini penjelasan lengkapnya:
1. Fungsi Distribusi
Pasar berperan dalam menyalurkan barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Jadi, produk yang dihasilkan di pabrik atau pertanian bisa sampai ke tangan pembeli. Distribusi ini bisa melalui berbagai jalur seperti grosir, pengecer, atau secara langsung ke konsumen.
2. Fungsi Pembentuk Harga
Pasar membantu pembentukan harga suatu barang atau jasa melalui interaksi tawar-menawar atau negosiasi antara penjual dan pembeli. Melalui proses ini, kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Penjual mendapatkan laba yang diinginkan, sementara pembeli memperoleh produk dengan harga sesuai keinginannya.
3. Fungsi Promosi
Pasar juga berfungsi sebagai tempat memperkenalkan produk kepada konsumen. Di sini, penjual bisa menunjukkan kelebihan produknya, memberikan penawaran khusus, atau menggunakan strategi pemasaran lainnya untuk menarik minat pembeli. Promosi ini bisa meningkatkan penjualan dan memperluas jangkauan pasar produk tersebut.
Baca juga: Pengertian Teks Negosiasi, Ciri, Struktur dan Kebahasaannya
Jenis-Jenis Pasar
Pasar terbagi menjadi beberapa jenis, yuk simak penjelasan dan contohnya:
1. Jenis-Jenis Pasar Menurut Wujudnya
Pasar berdasarkan wujudnya terbagi menjadi pasar konkret dan pasar abstrak, ini penjelasannya:
a. Pasar Konkret
Pasar konkret adalah pasar yang memiliki lokasi fisik, penjual dan pembeli bisa bertemu untuk transaksi secara langsung. Contoh pasar konkret adalah pasar tradisional, supermarket, atau toko kelontong. Di pasar konkret, konsumen bisa melihat, meraba, dan memilih barang secara langsung sebelum membelinya.
b. Pasar Abstrak
Pasar abstrak adalah pasar yang nggak punya lokasi fisik. Transaksinya dilakukan secara online atau melalui media lain tanpa perlu bertemu langsung. Contoh pasar abstrak antara lain: e-commerce, pasar saham, dan online shop.
2. Jenis-Jenis Pasar Menurut Barang yang Diperjualbelikan
Berikut merupakan jenis-jenis pasar berdasarkan barang yang diperdagangkan:
a. Pasar Barang Konsumsi
Pasar barang konsumsi menjual barang yang langsung digunakan oleh konsumen untuk kebutuhan sehari-hari. Contohnya makanan, alat elektronik, dan pakaian.
b. Pasar Barang Produksi
Pasar barang produksi adalah tempat menjual barang yang digunakan oleh produsen untuk memproduksi barang lain. Contohnya, pabrik yang membeli baja untuk dibuat mobil, pasar bahan baku, pasar alat produksi, dan lainnya.
3. Jenis-Jenis Pasar Menurut Ruang Lingkupnya
Pasar berdasarkan ruang lingkupnya terbagi menjadi 4, yaitu:
a. Pasar Setempat
Pasar setempat adalah pasar yang ada di daerah tertentu, seperti di desa atau kota. Biasanya, penjual dan pembelinya juga berasal dari daerah tersebut. Barang yang diperjualbelikan berupa kebutuhan pokok. Contoh pasar lokal adalah: Pasar Sleman, Pasar Prambanan, dan Pasar Tempel.
b. Pasar Daerah
Pasar daerah adalah pasar yang cakupan wilayahnya lebih luas dibanding pasar setempat, setingkat provinsi atau kabupaten. Pasar ini menjual barang dan jasa yang sesuai kebutuhan masyarakat di daerah tersebut. Contoh pasar daerah: Pasar Gede Solo, Pasar Beringharjo Jogja, dan Pasar Klender.
Contoh pasar daerah, Pasar Gede Solo (Sumber: commons.wikimedia.org)
c. Pasar Nasional
Pasar nasional adalah pasar yang mencakup wilayah satu negara. Dalam pasar ini, barang dan jasa bisa diperjualbelikan di berbagai daerah di negara tersebut. Contohnya: pasar modal, pasar bunga Rawa Belong Jakarta, dan pasar Tanah Abang.
d. Pasar Internasional
Pasar internasional adalah pasar yang melakukan transaksi perdagangan antarnegara di seluruh dunia. Contoh, pasar kopi di Brasil, pasar minyak bumi di Uni Emirat Arab, dan pasar tembakau di Bremen Jerman.
4. Jenis-Jenis Pasar Menurut Waktu
Pasar berdasarkan waktu terdiri dari 4 jenis yaitu harian, mingguan, bulanan dan tahunan. Ini penjelasannya:
a. Pasar Harian
Pasar harian adalah pasar yang diadakan setiap hari. Di pasar ini, transaksi jual beli berlangsung setiap hari, dan barang yang dijual biasanya segar, seperti sayuran, ikan, dan buah-buahan. Contoh pasar harian: pasar tradisional.
b. Pasar Mingguan
Pasar mingguan diadakan sekali dalam seminggu. Barang yang dijual bisa lebih beragam dan biasanya ada penjual tetap yang kembali setiap minggunya. Contoh pasar mingguan: pasar kaget.
c. Pasar Bulanan
Pasar bulanan diadakan sekali dalam sebulan. Pasar ini biasanya menawarkan produk yang lebih khusus atau barang-barang musiman. Contoh pasar bulanan adalah bazar bulanan yang menjual kerajinan tangan atau makanan khas daerah.
d. Pasar Tahunan
Pasar tahunan diadakan setahun sekali dan biasanya menjadi acara besar. Pasar ini bisa berupa festival atau pameran yang menampilkan berbagai produk dari banyak penjual. Contoh pasar tahunan: Pekan Raya Jakarta (PRJ) yang diadakan setahun sekali.
Contoh pasar tahunan, Pekan Raya Jakarta (PRJ). (Sumber: kumparan.com)
5. Jenis-Jenis Pasar Menurut Organisasi/Struktur
Jenis pasar berdasarkan organisasi atau strukturnya terbagi menjadi dua, yaitu:
a. Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna adalah jenis pasar di mana banyak penjual dan pembeli berinteraksi, dan semua produk yang dijual adalah sama (homogen). Dalam pasar ini, nggak ada satu penjual pun yang bisa mengubah harga karena harga ditentukan oleh penawaran dan permintaan.
Contoh pasar persaingan sempurna antara lain: pasar sayur, pasar ikan, pasar buah, dan pasar baju Tanah Abang.
b. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana beberapa penjual atau pembeli dapat mempengaruhi harga. Dalam pasar ini, produk yang dijual bisa bervariasi dan ada hambatan bagi penjual baru untuk masuk.
Pasar persaingan tidak sempurna terbagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
1) Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah jenis pasar yang mana hanya ada satu penjual atau produsen yang menguasai pasar. Karena nggak ada pesaing lain, perusahaan monopoli bisa mengatur harga atau menentukan kualitas barang/ jasa sesuai keinginan mereka.
Contoh pasar monopoli: BUMN PLN sebagai satu-satunya perusahaan penyedia listrik di Indonesia.
2) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah pasar di mana hanya ada beberapa perusahaan besar yang mendominasi pasar. Mereka bersaing satu sama lain, tapi karena jumlahnya sedikit, mereka memiliki pengaruh besar dalam menentukan harga atau syarat pasar.
Contoh pasar oligopoli: Industri telekomunikasi di Indonesia, di mana ada beberapa operator besar seperti Telkomsel, XL, dan Indosat.
3) Pasar Monopsoni
Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai oleh satu pembeli untuk satu jenis produk atau jasa dari beberapa penjual. Karena pembelinya hanya satu, pembeli bisa mengatur harga beli dan kualitas barang/ jasa yang dibeli.
Contoh pasar monopsoni: perusahaan besar yang menjadi satu-satunya pembeli getah karet dari petani di suatu daerah.
4) Pasar Oligopsoni
Pasar oligopsoni adalah pasar yang memiliki banyak penjual dan hanya beberapa pembeli. Dalam pasar oligopsoni, pembeli dapat mengatur atau memengaruhi harga beli.
Contoh pasar oligopsoni: Pasar tembakau di mana beberapa perusahaan besar menjadi pembeli utama dari petani tembakau.
5) Pasar Persaingan Monopolistis
Pasar persaingan monopolistik adalah jenis pasar yang memiliki banyak penjual dan pembeli. Barang yang dijual serupa, tapi punya ciri khas masing-masing. Setiap penjual bisa mengatur harga produknya sendiri, tapi pembeli bebas membeli produk yang mereka inginkan. Pasar jenis ini mencakup elemen persaingan dan monopoli.
Contoh pasar monopolistik: industri makanan, perabot rumah tangga, industri kecantikan dan pakaian wanita.
—
Nah, itulah pembahasan mengenai jenis-jenis pasar dan contohnya. Sekarang kamu jadi tahu lebih banyak tentang pasar dalam konteks ekonomi! Kalau kamu mau belajar lebih banyak tentang pasar atau materi ekonomi lainnya, yuk belajar di Brain Academy. Kamu bisa belajar online atau offline di cabang terdekat dari rumahmu!
Sumber:
Rosyada. Pengertian Pasar: Fungsi dan Jenis-jenis Pasar di Indonesia [daring]. Tautan: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pasar/
CNN Indonesia. 2023. Memahami Pengertian Pasar, Fungsi dan Jenisnya [daring]. Tautan: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230314153330-569-924912/memahami-pengertian-pasar-fungsi-dan-jenisnya (Diakses 25 Oktober 2024)