Metode Penelitian Kuantitatif: Pengertian, Jenis & Contoh
Metode penelitian kuantitatif dianggap lebih mudah dan perlu waktu yang relatif singkat untuk meneliti sebuah masalah. Apa benar demikian?
—
Kalau kamu lagi meneliti sesuatu atau membuat skripsi, pasti butuh yang namanya metode penelitian. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data atau informasi dengan tujuan memecahkan masalah serta memperoleh kesimpulan. Nah, ngambil datanya itu nggak boleh sembarangan, alias harus pakai metode.
Di artikel ini, kita bakal belajar tentang penelitian kuantitatif beserta metode yang digunakan di dalamnya. Kira-kira apa ya alasan peneliti untuk memakai jenis penelitian kuantitatif?
Yuk, kita bahas bersama!
Pengertian Kuantitatif
Menurut KBBI, Kuantitatif artinya berdasarkan jumlah atau banyaknya. Penelitian Kuantitatif adalah penelitian yang mengambil data dalam jumlah yang banyak. Bisa puluhan, ratusan, atau mungkin ribuan. Hal ini dikarenakan populasi responden penelitian kuantitatif sangat luas.
Kapan Menggunakan Metode Kuantitatif?
Penelitian kuantitatif cocok digunakan untuk meneliti masalah yang sudah jelas, memiliki populasi luas, dan bermaksud untuk menguji hipotesis.
Contoh:
Judul penelitian kamu adalah “Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta“. Di sini, kamu akan mengumpulkan data dari jutaan pengguna Tiktok yang disebut sebagai populasi. Nantinya, populasi tadi dipilih secara acak menjadi sebuah sampel penelitian.
“Terus, kalau hipotesis itu apa?”
Hipotesis adalah kesimpulan sementara yang masih harus diuji kebenarannya. Dalam metode kuantitatif, terdapat dua jenis hipotesis, yaitu Ha dan Ho.
Ha: Aplikasi Tiktok berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta.
Ho: Aplikasi Tiktok tidak berpengaruh terhadap minat belanja masyarakat Jakarta.
Dari judul penelitian di atas, terlihat bahwa masalah penelitian ini cukup jelas, yaitu tentang adanya pengaruh aplikasi Tiktok terhadap minat belanja. Akan tetapi, karena datanya belum diuji, kamu perlu menggunakan metode kuantitatif untuk membuktikan hipotesis tersebut.
Gimana? Sampai sini paham kan?
Baca juga: Tahapan Menyusun Skripsi untuk Mahasiswa Akhir, Pasti Bisa!
Tujuan Penelitian Kuantitatif
Penelitian yang menggunakan metode kuantitatif bertujuan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan teori-teori yang sudah ada. Jadi, penelitiannya cenderung objektif dan tidak mendalam.
Kalau kualitatif, penelitiannya bertujuan untuk menemukan hipotesis hingga teori baru. Itu sebabnya, kualitatif memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikannya.
Contoh Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif banyak digunakan dalam ilmu alam maupun ilmu sosial. Beberapa contoh judul penelitiannya bisa kamu lihat sebagai berikut:
- Hubungan antara Stres dengan Perilaku Merokok Mahasiswa Universitas ABC
- Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Kepatuhan Berobat Penderita Diabetes pada Masyarakat Desa XYZ
- Hubungan Kinerja Customer Service dengan Tingkat Kepuasan Nasabah Bank Alta
- Hubungan Lingkungan Kerja dengan Produktivitas Karyawan Perusahaan PT Ruang Raya
- Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Perilaku Pencegahan COVID-19 Warga Kelurahan Tebet Utara
- Pengaruh Media Sosial Instagram terhadap Kesehatan Mental Pelajar SMA Ruang Raya
- Pengaruh Kepemimpinan Walikota terhadap Efektivitas Kinerja Pemda Kota ABC
- Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi terhadap Minat Belajar Siswa
- Pengaruh Peternakan Ayam terhadap Peningkatan Pendapatan Warga Kecamatan ABC
- Pengaruh Pemasaran Online via Live Streaming Tiktok terhadap Peningkatan Omzet Penjualan Toko ABC
Ciri-Ciri Penelitian Kuantitatif
Metode penelitian kuantitatif mempunyai karakteristik atau ciri sebagai berikut:
1. Memiliki dua atau lebih variabel yang diukur pengaruhnya
Pada penelitian di atas, variabelnya adalah Aplikasi Tiktok dan Minat Belanja Masyarakat Jakarta.
2. Masalah penelitiannya menanyakan tentang ada atau tidaknya pengaruh antar variabel
Bisa kita lihat bahwa penelitian tadi bertujuan untuk melihat pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta.
3. Menggunakan sampel dan prinsip keterwakilan
Artinya, metode kuantitatif tidak mengambil data dari seluruh populasi, melainkan dari sampel dengan menggunakan rumus tertentu. Sampel adalah wakil atau sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakteristik yang sama.
4. Bersifat objektif
Penelitian kuantitatif bersifat objektif. Data yang disajikan bersifat sebenarnya, tidak ditambahkan atau dikurangi dengan opini pribadi peneliti.
5. Relatif singkat
Penelitian kuantitatif sering dipilih karena tidak memerlukan waktu yang lama untuk menarik dan menyajikan data.
Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Penelitian Kuantitatif
1. Survei
Umumnya, penelitian kuantitatif menggunakan metode survei untuk mengambil data dari populasi yang besar. Survei dilakukan dengan membagikan daftar pertanyaan dalam bentuk kuesioner kepada para responden.
2. Eksperimen dan Analisis Isi
Selain survei, terdapat pula jenis metode eksperimen dan analisis isi. Eksperimen adalah penelitian untuk mencari pengaruh antar variabel dalam kondisi yang terkontrol. Sedangkan analisis isi bertujuan untuk melihat isi pesan dalam kategori tertentu.
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data atau yang disebut sebagai instrumen penelitian kuantitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian kuantitatif juga bisa dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dokumentasi, atau studi kepustakaan. Semuanya tergantung dari kebutuhan masing-masing peneliti.
Zaman sekarang, kuesioner dapat dibuat dengan Google Form dan disebarkan melalui internet, sehingga peneliti tidak perlu mendatangi responden satu persatu. Lebih praktis, kan?
Populasi dan Sampel Penelitian Kuantitatif
Masih banyak yang bingung mengenai perbedaan populasi dan sampel. Populasi adalah jumlah keseluruhan responden. Sedangkan sampel merupakan sebagian dari populasi yang diambil datanya.
Pertanyaannya, berapa sih jumlah sampel yang diperlukan untuk penelitian kuantitatif? Hal ini bisa dihitung dengan Rumus Slovin atau Yamane.
1. Rumus Slovin
Rumus Slovin digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah kurang dari 1000 orang.
n= sampel
N= populasi
e= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10%
Contoh:
Nanda ingin meneliti Pengaruh Fasilitas Bimbel Brain Academy Cabang Bekasi dengan Minat Belajar Siswa. Jumlah seluruh siswa bimbel Brain Academy Cabang Bekasi adalah 550 orang. Berapa sampel yang diperlukan untuk penelitian?
Jawab:
Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 85 responden.
2. Rumus Yamane
Rumus Yamane digunakan apabila populasi yang kamu teliti berjumlah lebih dari 1000 orang.
n= sampel
N= populasi
d= tingkat kesalahan, untuk penelitian kuantitatif menggunakan tingkat 10%
Contoh:
Nanda ingin meneliti Pengaruh Aplikasi Tiktok terhadap Minat Belanja Masyarakat Jakarta. Jumlah seluruh pengguna Tiktok di Jakarta adalah 3285 orang. Berapa sampel yang diperlukan untuk penelitian?
Jawab:
Jadi, sampel yang diperlukan untuk penelitian di atas berjumlah 767 responden.
Baca juga: Contoh Daftar Pustaka APA Style untuk Berbagai Sumber
Kelebihan dan Kekurangan Desain Penelitian Kuantitatif
Setiap metode mempunyai kelebihan dan kekurangannya tersendiri, tak terkecuali penelitian kuantitatif. Berikut hal-hal yang harus kamu ketahui sebelum memilih metode penelitian ini!
Kelebihan Metode Kuantitatif
1. Hemat waktu, biaya, dan tenaga
Peneliti bisa memperoleh informasi dari banyak responden sekaligus dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan via internet. Peneliti tidak perlu mewawancarai atau mendatangi tempat tinggal responden.
2. Hasil akurat
Informasi atau data yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan aplikasi statistik SPSS, sehingga hasilnya lebih valid dan reliabel, tanpa melibatkan opini pribadi peneliti.
Kekurangan Metode Kuantitatif
1. Memerlukan populasi besar
Supaya hasil penelitian akurat, peneliti membutuhkan ukuran sampel minimal 30 responden. Populasi yang terlalu sedikit akan membuat hasil penelitian menjadi bias dan kurang objektif.
2. Jawaban responden tidak mendalam dan detail
Peneliti sudah menyiapkan opsi jawaban yang bisa dipilih responden pada kuesioner, sehingga informasi yang diperoleh cenderung singkat dan tidak mendalam.
—
Itu dia penjelasan lengkap tentang metode, ciri, kelebihan, kekurangan, dan alasan menggunakan penelitian kuantitatif. Semoga bermanfaat untuk kamu yang sedang menyusun karya ilmiah maupun skripsi di perguruan tinggi. Semangat!
Referensi:
FIKOM UPI YAI. 2020. Pedoman Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Universitas Persada Indonesia YAI.
Desain Penelitian Kuantitatif [Daring]. Tautan: http://repository.unpas.ac.id/29775/6/BAB%20III.pdf
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RND [Daring]. Tautan:
https://fia.ub.ac.id/katalog/index.php?p=show_detail&id=643#:~:text=Metode%20kuantitatif%20cocok%20digunakan%20untuk,dan%20peneliti%20bermaksud%20menguji%20hipotesis.
(Diakses 9-10 November 2022)