Konflik Sosial: Pengertian, Penyebab, Dampak, & Contoh
Keberagaman dalam masyarakat dapat menimbulkan konflik sosial. Berikut dampak, bentuk, dan contoh konflik yang biasa ditemui.
—
“Emang ada ya orang yang hidup tanpa masalah?”
Setiap orang pasti punya masalah dalam hidupnya. Entah masalah keluarga, masalah finansial, masalah percintaan, masalah pekerjaan, dan sebagainya. Masalah tersebut timbul karena harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Nah, kalau di Sosiologi, masalah bisa kita sebut sebagai konflik sosial. Cakupannya lebih luas, bukan hanya berdampak pada diri sendiri, tetapi juga kehidupan bermasyarakat. Contoh yang paling mudah adalah demonstrasi buruh yang menuntut kenaikan gaji dari perusahaan.
Apakah yang dilakukan buruh itu salah? Atau justru perusahaan yang salah? Sebelum ngejudge siapa yang salah, kita harus ingat ya bahwa Sosiologi itu bersifat nonetis yakni tidak memperdebatkan siapa yang benar dan yang salah, tetapi memberikan penjelasan penyebab konflik sosial bisa terjadi.
Yuk, kita bahas!
Pengertian Konflik Sosial
Secara etimologis, konflik berasal dari Bahasa Latin “configere” yang berarti memukul. Tentu saja, memukul ini cuma kiasan untuk menggambarkan pertentangan yang terjadi antar individu maupun kelompok.
Konflik sosial adalah kondisi di mana salah satu pihak (individu atau kelompok) berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Pengertian Konflik Sosial Menurut Ahli
Nah, kalau menurut para ahli, konflik sosial dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Soerjono Soekanto
Konflik adalah suatu proses sosial individu atau kelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan/atau kekerasan.
2. Robert M.Z. Lawang
Konflik adalah perjuangan untuk memperoleh nilai, status, dan kekuasaan di mana tujuan mereka tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga untuk menundukkan saingannya.
3. Berstein
Konflik adalah suatu pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini dapat memberikan pengaruh positif maupun negatif saat melakukan interaksi dengan orang lain.
4. Ensiklopedia Nasional Indonesia
Menguraikan bahwa konflik muncul karena adanya benturan antara dua unsur dalam masyarakat yang mengharuskan salah satunya berakhir.
5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2012
Konflik sosial, yang selanjutnya disebut konflik adalah perseteruan dan/atau benturan fisik dengan kekerasan antara dua kelompok masyarakat atau lebih yang berlangsung dalam waktu tertentu dan berdampak luas yang mengakibatkan ketidakamanan dan disintegrasi sosial sehingga mengganggu stabilitas nasional dan menghambat pembangunan nasional.
Dari pengertian di atas, kedengarannya konflik sosial itu menakutkan ya? Sebenarnya, konflik sosial wajar terjadi kok. Menurut Stoner dan Freeman, konflik sosial tidak dapat dihindari karena adanya perbedaan tujuan, persepsi, struktur organisasi, nilai-nilai, dan sebagainya. Namun konflik sosial yang berlangsung terus-menerus dapat menimbulkan kekerasan, sehingga perlu ditangani.
Baca juga: Kuliah Jurusan Sosiologi, Kerjanya Ngapain Sih?
Penyebab Konflik Sosial
Konflik sosial disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
- Permasalahan yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi, politik, dan sosial budaya
- Perseteruan antar umat beragama dan/atau antar umat beragama, antar suku, dan antar etnis
- Sengketa batas wilayah desa, kabupaten/kota, dan/atau provinsi
- Sengketa sumber daya alam antar masyarakat dan/atau antar masyarakat dengan pelaku usaha
- Distribusi sumber daya alam yang tidak seimbang dalam masyarakat
Bentuk Konflik Sosial dan Contohnya
Bentuk atau macam-macam konflik sosial dapat digolongkan dari berbagai aspek, seperti:
1. Berdasarkan Kedudukan
a. Konflik Vertikal
Konflik sosial vertikal adalah konflik yang terjadi antar kelas sosial dalam masyarakat. Kalau kamu masih ingat pelajaran stratifikasi sosial, masyarakat dibagi ke dalam kelas-kelas berdasarkan hal yang mereka punya.
Contoh konflik vertikal yaitu karyawan yang menuntut kenaikan upah pada direksi perusahaan.
b. Konflik Horizontal
Konflik sosial horizontal adalah konflik yang terjadi dalam masyarakat yang memiliki kedudukan setara. Contoh konflik horizontal yaitu perselisihan antara ojek online dengan ojek konvensional dalam mencari pelanggan.
2. Berdasarkan Sifat
a. Konflik Laten
Konflik laten adalah konflik yang sifatnya masih tersembunyi sehingga perlu diangkat ke permukaan agar bisa ditangani. Contoh konflik laten yaitu kasus pemutusan hubungan kerja karyawan tanpa disertai pesangon yang dilakukan suatu perusahaan. Konflik ini awalnya diketahui oleh pegawai perusahaan itu saja, sehingga perlu disebarluaskan agar hak-hak karyawan bisa terpenuhi.
b. Konflik Manifest
Konflik manifest adalah konflik yang sudah diketahui banyak orang, berdampak besar, dan perlu dicari akar penyebab serta penyelesaiannya. Contoh konflik manifest yaitu serangan Israel terhadap warga Palestina yang tidak kunjung usai.
3. Berdasarkan Latar Belakang
a. Konflik Realistis
Konflik realistis adalah konflik yang memiliki alasan konkret, bersifat logis, dan berwujud nyata. Contoh konflik realistis yaitu aksi mogok sopir angkutan umum akibat dari kenaikan harga BBM.
b. Konflik Non Realistis
Sementara itu, konflik non realistis adalah konflik yang didasarkan pada ideologis tertentu. Contoh konflik non realistis yaitu perseteruan antar suku karena nilai yang berbeda.
Baca juga: Proses Terbentuknya Kelompok Sosial, Ciri, Jenis, dan Contohnya
Dampak Konflik Sosial
Konflik sosial berdampak pada keberlangsungan hidup individu, kelompok, maupun tatanan masyarakat. Dampak konflik sosial dapat dikategorikan berdasarkan skala atau individu yang terlibat.
1. Dampak Konflik Sosial yang Terjadi Antar Individu
Biasanya dipicu oleh perbedaan pendapat, nilai, ide, relasi tentang hubungan sosial. Dampak yang dirasakan yaitu pertengkaran, masalah psikologis, hingga kekerasan fisik.
2. Dampak Konflik Sosial yang Terjadi Antar Kelompok
Biasanya dipicu oleh perbedaan budaya, agama, bahasa, etnis, dan kelas sosial. Dampak yang dirasakan yaitu rasisme, eksklusi (pengucilan), diskriminasi, saling serang, ketimpangan, dan pengangguran.
3. Dampak Konflik Sosial yang Terjadi di Skala Internasional
Biasanya dipicu oleh perang atau terorisme. Dampak yang dirasakan yaitu gangguan psikologis penduduk setempat, kekerasan fisik, eksploitasi sebagai tentara, aksi ekstremis agama, kelaparan, sampai kehilangan tempat tinggal.
Ketiga dampak tadi bersifat negatif alias merugikan. Tetapi, kita juga perlu tahu bahwa konflik sosial juga memiliki dampak positif, yaitu:
- Meningkatkan persatuan antar anggota kelompok dalam menghadapi musuh bersama
- Mendorong pembentukan nilai dan norma baru dalam memecahkan masalah
- Mendorong perubahan dan dinamika sosial ke arah baru yang lebih terbuka dan demokratis
Baca juga: Pengertian Perubahan Sosial, Teori, Dampak & Karakteristik
Contoh Konflik Sosial di Indonesia
Setelah membaca penjelasan di atas, apakah kamu bisa menyebutkan contoh konflik sosial yang pernah dialami oleh masyarakat Indonesia?
1. Penolakan Omnibus Law
Pada bulan Oktober 2020, buruh dan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa terhadap pemerintah terkait Omnibus Law Cipta Kerja. Undang-undang mengatur tentang ketenagakerjaan ini menuai kontroversi di kalangan pekerja. Seperti kemudahan izin kerja tenaga asing, sistem kontrak, jam lembur lebih lama, penghapusan upah minimum kabupaten, hingga skema pesangon yang lebih kecil.
2. Tragedi Kanjuruhan
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi pasca-pertandingan Arema FC vs Persebaya pada bulan Oktober 2022. Konflik berawal dari kekecewaan para pendukung yang melihat tim kesayangannya kalah. Kemudian, terjadi aksi anarkis dari pendukung dan pihak kepolisian yang berusaha meredakan situasi dengan menembakkan gas air mata. Situasi yang tidak kondusif membuat pendukung lain kesulitan untuk keluar dari stadion, terinjak, sesak nafas, mengalami luka, hingga kehilangan nyawa.
3. Kerusuhan 1998
Kerusuhan 1998 merupakan sejarah kelam yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Terjadi di tanggal 13-15 Mei 1998 dan dilatarbelakangi oleh krisis ekonomi serta hilangnya kepercayaan publik terhadap pemerintah. Tidak hanya demonstrasi, tetapi juga terjadi penembakan, penculikan, kekerasan seksual, hingga penjarahan tempat-tempat umum seperti perkantoran dan supermarket.
4. Peristiwa Gejayan 1998
Bukan cuma di Jakarta, kerusuhan bulan Mei 1998 juga berlangsung di Yogyakarta antara mahasiswa dari beberapa universitas dengan aparat keamanan. Unjuk rasa dilatarbelakangi oleh keprihatinan mahasiswa terhadap ekonomi Indonesia serta menentang Presiden Soeharto melanjutkan kepemimpinannya yang sudah berlangsung selama 32 tahun. Dalam peristiwa ini, seorang mahasiswa bernama Moses Gatotkaca meninggal dunia.
5. Konflik Sampit
Konflik Sampit terjadi karena perbedaan nilai dan budaya antara suku Dayak dan Madura yang berstatus sebagai pendatang. Ada asumsi bahwa konflik Sampit dilatarbelakangi oleh kecemburuan orang Dayak kepada orang Madura. Hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari pendapat bahwa orang Madura dinilai sukses dalam usaha ekonomi. Tetapi, kerusuhan tersebut semata-mata tidak disebabkan oleh ketimpangan sosial di Sampit. Lebih tepatnya, konflik Sampit dilatarbelakangi oleh benturan budaya.
—
Mudah-mudahan artikel ini bisa memberikan wawasan baru mengenai apa itu konflik sosial. Yuk, sama-sama kita jaga Indonesia terutama dengan memastikan pemenuhan hak asasi manusia dan saling toleransi antar umat beragama, suku, dan budaya.
Mau belajar Sosiologi lebih dalam? Ada guru terbaik di Brain Academy. Ikuti live teaching-nya secara online atau datang langsung ke cabang terdekat dari rumahmu. See you!
Referensi:
repositori.kemdikbud.go.id/21925/1/XI_Sosiologi_KD-3.4_FINAL.pdf
static.buku.kemdikbud.go.id/content/pdf/bukuteks/kurikulum21/Sosiologi-BS-KLS-XI.pdf
kompas.com/skola/read/2022/08/23/150000769/pengertian-konflik-sosial-penyebab-dampak-dan-bentuk-bentuknya
kompas.com/stori/read/2023/11/08/160000979/5-konflik-sosial-di-indonesia?page=all
bbc.com/indonesia/indonesia-54431015
news.detik.com/berita/d-6324274/tragedi-kanjuruhan-kronologi-penyebab-dan-jumlah-korban
(Diakses: 31 Januari 2024)