12 Cara Memilih Jurusan Kuliah yang Tepat, Anti Galau Club!

Tips Memilih Jurusan Kuliah

Memilih jurusan kuliah harus sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat diri sendiri. Simak tipsnya biar kamu nggak salah jurusan dan menyesal di kemudian hari!

Menentukan jurusan kuliah ibarat membeli makanan di kantin sekolah. Ada mie ayam,  dimsum, seblak, sosis bakar, dan lain-lain. Tetapi, kebanyakan menu justru bikin kita bingung. Pilih yang mana ya? Semuanya kelihatan enak sih. Jurusan kuliah juga begitu, semuanya terlihat menyenangkan untuk dijalani.

Ngaku deh, siapa yang pernah beranggapan kalau Jurusan Komunikasi itu nggak perlu mikir karena isinya cuma ngomong di depan umum? Atau jurusan PG-PAUD yang nggak serius dan terkesan main-main. Ada juga yang mendaftar ke jurusan Psikologi agar terhindar dari Matematika. Padahal, setiap jurusan punya tantangan tersendiri. Makanya, banyak orang yang merasa “salah pilih jurusan” di pertengahan semester.

Sayang banget ‘kan kalau tiba-tiba ngerasa bosen dan pengen ambil jurusan lain? Kuncinya, jangan asal mendaftar, apalagi ikut-ikutan teman. Ada beberapa cara menemukan jurusan kuliah yang tepat, yuk cari tahu sebelum terlambat!

 

1. Apa yang Kamu Suka?

Sampai sekarang, aku nggak tahu aku sukanya apa,”

Sebenarnya, potensi yang ada di dalam diri kamu dapat diketahui dengan mudah lho. Contohnya nih, apa yang kamu lakukan di saat senggang? Memasak, menonton anime, atau menulis? Jika kegiatan ini sering dilakukan dan membuatmu bersemangat, pilih jurusan yang berkaitan dengan aktivitas tadi. Misalnya, jurusan Sastra untuk yang hobi menulis dan membaca.

 

2. Minat dan Bakat Setiap Orang Berbeda

Bagaimana kalau kamu nggak suka menonton, memasak, menulis, dan semacamnya? Gimana kalau ternyata hari-hari kamu diisi dengan rebahan sambil baca AU? (aku juga sering baca AU kok hehe). Tenang, minat dan bakat nggak melulu tentang menghasilkan karya.

Setiap orang memiliki kelebihannya masing-masing, mungkin kamu aja yang belum sadar. Who knows jika kamu ternyata adalah pendengar yang baik dan sering dimintai saran ketika temanmu sedang dalam masalah? Gotcha! Kamu cocok masuk jurusan Psikologi atau Pendidikan Guru BK.

 

3. Riset Jurusan

Malu bertanya berujung pada penyesalan. Mumpung waktunya masih ada, gali informasi sebanyak-banyaknya seputar program studi yang ingin diambil. Luangkan waktu untuk mengobrol dengan guru BK, kakak alumni, tutor di tempat kamu bimbel, atau membaca artikel jurusan di blog Brain Academy.

Jangan termakan mitos yang beredar, kayak “Ngapain masuk Farmasi? Emangnya mau jual obat?” Penting untuk mengetahui mata kuliah, tantangan, serta prospek kerja di masa depan. Hal ini membantu kamu untuk mempunyai gambaran tentang perkuliahan dan nggak khawatir mau jadi apa setelah lulus nanti.

Sebagian mahasiswa merasa salah jurusan

 

4. Riset Perguruan Tinggi

Cari perguruan tinggi yang terakreditasi, memiliki fasilitas lengkap serta pengajar profesional. Ada sebagian kampus yang identik dengan jurusan tertentu, seperti Universitas  Negeri Jakarta (UNJ) sebagai pelopor jurusan pendidikan di Indonesia atau London School Public Relation (LSPR) sebagai kampus swasta jurusan komunikasi terbaik.  

Menjelang tahun ajaran baru, beberapa perguruan tinggi menyelenggarakan campus tour untuk mengajak calon mahasiswa mengenal lingkungan kampus. Di acara itu, kamu bisa bertanya seputar biaya kuliah, beasiswa, dan sebagainya.

 

5. Jangan Terpaku dengan Satu Jurusan

Pokoknya, harus Manajemen, titik.”

Sah-sah aja sih kalau mau ambis, tapi jangan lupakan plan B ya. Apalagi, jika program studi yang kamu pilih punya passing grade yang lumayan tinggi. Sudah tahu jurusan Saintek dan Soshum terketat di UTBK? Pikirkan jurusan cadangan dengan mata kuliah yang mirip dengan pilihan pertama.

Misalnya, kalau nggak diterima di Manajemen, kamu bisa mendaftar ke jurusan Ilmu Ekonomi, Administrasi Bisnis atau Bisnis Digital. Biar nggak sakit hati banget gitu lho kalau ditolak di pilihan pertama 🙁

 

6. Perhatikan Biaya Kuliah

Hal yang nggak kalah penting yaitu memperhatikan biaya kuliah. UKT Jurusan Kedokteran pastinya berbeda dengan Jurusan Agribisnis. Pastikan kamu berdiskusi dengan orang tua agar tidak memberatkan mereka di kemudian hari. Buat yang mau daftar lewat jalur mandiri, siapkan dana sekitar belasan sampai puluhan juta rupiah untuk uang pangkal.

Terus, di beberapa jurusan seperti Kedokteran, Teknik, atau Desain sering mengadakan praktik yang mengharuskan kamu membeli peralatan dengan harga yang, ehm, lumayan. So, rajinlah mencari informasi seputar beasiswa untuk meringankan biaya kuliah.

 

7. Jangan Ikut-Ikutan Teman

Kita terlanjur menyamakan pilihan dengan teman karena bingung dan dikejar waktu.  Perkara masa depan, terkadang kita takut mengambil keputusan sendiri. Belum tentu kamu dan mereka punya bakat yang sama.

Hidupmu adalah tanggung jawabmu sendiri. Maka dari itu, penting untuk mengenal minat dan bakat sejak dini agar tidak mudah terpengaruh dengan lingkungan sekitar.

 

8. Pertimbangkan Prospek Karier

Selain minat, penting juga untuk mempertimbangkan prospek kerja dari jurusan yang kamu pilih. Pelajari apakah bidang tersebut memiliki peluang kerja yang luas di masa depan, bagaimana tren industri saat ini, serta perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhinya. Memilih jurusan dengan prospek karier yang baik akan membantu kamu mendapatkan pekerjaan yang stabil setelah lulus.

Baca Juga: Jurusan Kuliah yang Lulusannya Dibutuhkan di Masa Depan

 

9. Sesuaikan dengan Kemampuan Akademik

Setiap jurusan memiliki tingkat kesulitan dan tuntutan akademik yang berbeda. Oleh karena itu, pastikan pilihan jurusan sesuai dengan kemampuan akademik yang kamu miliki. Misalnya, jika kamu kurang suka matematika, mungkin lebih baik menghindari jurusan yang penuh dengan hitungan seperti Teknik atau Akuntansi. Memilih jurusan yang sesuai dengan kemampuan akan membuat perjalanan kuliah lebih lancar dan menyenangkan.

 

10. Konsultasi dengan Orang yang Berpengalaman

Mendapatkan perspektif dari orang yang lebih berpengalaman, seperti guru, orang tua, atau profesional di bidang terkait, bisa sangat membantu. Mereka bisa memberikan saran berdasarkan pengalaman dan wawasan yang lebih luas. Namun, tetap ingat bahwa keputusan akhir ada di tanganmu, jadi gunakan saran mereka sebagai bahan pertimbangan, bukan sebagai penentu utama.

 

11. Fleksibilitas dan Peluang Pengembangan Diri

Pilih jurusan yang tidak hanya memberikan ilmu, tetapi juga memungkinkan kamu untuk berkembang secara pribadi dan profesional. Beberapa jurusan menawarkan kesempatan magang, pertukaran pelajar, atau program tambahan yang bisa meningkatkan pengalaman dan keterampilanmu. Fleksibilitas dalam memilih mata kuliah atau spesialisasi juga bisa menjadi pertimbangan agar kamu memiliki lebih banyak pilihan karier di masa depan.

 

12. Jangan Terburu-buru dalam Memilih

Keputusan memilih jurusan harus diambil dengan penuh pertimbangan, bukan berdasarkan tekanan dari orang lain atau tren sesaat. Luangkan waktu untuk benar-benar memahami berbagai pilihan yang ada. Jika masih ragu, kamu bisa mengikuti kelas atau seminar terkait jurusan yang diminati untuk mendapatkan gambaran lebih jelas sebelum membuat keputusan akhir.

Gimana, Brainies? Sudah kebayang mau masuk jurusan apa nanti? Brain Academy punya berbagai fasilitas penunjang belajar dan pengembangan diri. Atur strategi buat masuk prodi favorit mulai dari sekarang!

IDN CTA Blog Brain Academy Center

 

Referensi:

Cara Memilih Jurusan Kuliah [Daring]. Tautan: https://zety.com/blog/how-to-choose-a-major

Cara Memilih Perguruan Tinggi [Daring]. Tautan:https://www.usnews.com/education/best-colleges/slideshows/10-steps-to-picking-the-right-school?slide=13

https://www.bestcolleges.com/blog/how-to-choose-the-right-college/

Mahasiswa Salah Jurusan [Daring]. Tautan: https://www.inews.id/news/nasional/survei-87-persen-mahasiswa-di-indonesia-salah-jurusan

(diakses 25-26 Oktober 2021)

Artikel ini terakhir diperbarui tanggal 11 Januari 2023.

Salsabila Nanda