Teks Prosedur: Pengertian, Struktur, Ciri, Tujuan, & Jenis
Teks prosedur adalah teks yang berisi petunjuk untuk melakukan sesuatu. Berikut ciri, struktur, jenis, dan kaidah kebahasaan yang ada di dalamnya.
—
Siapa di sini yang hobinya masak? Biar hasil masakannya lezat, kita perlu membaca resep atau menonton tutorial terlebih dahulu. Nah, resep merupakan salah satu contoh teks prosedur yang sering kita temui di kehidupan sehari-hari, lho!
Selain resep, ada pula contoh teks prosedur lainnya, seperti Cara Membayar Tagihan Listrik, Cara Memesan Tiket Pesawat, Cara Mendaftar UTBK SNBT, dan masih banyak lagi.
Sebenarnya, apa sih definisi dan tujuan dari teks prosedur? Supaya lebih paham, kita akan membahas teks prosedur secara lengkap di artikel ini. Dibaca sampai habis ya!
Pengertian Teks Prosedur
Apa itu teks prosedur? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prosedur adalah tahap kegiatan untuk menyelesaikan aktivitas atau metode dalam memecahkan suatu masalah. Jadi, bisa kita simpulkan teks prosedur adalah teks yang berisi cara untuk membuat atau melakukan sesuatu. Teks ini terdiri dari tahapan-tahapan serta memiliki struktur kalimat imperatif berupa perintah.
Baca juga: Contoh Teks Prosedur Sederhana, Protokol, dan Kompleks
Tujuan Teks Prosedur
Teks prosedur bertujuan memberi petunjuk cara melakukan suatu pekerjaan dengan menggunakan material dan metode yang detail. Misalnya, cara memasak sup ayam, cara menyalakan vacuum cleaner, dan lain sebagainya.
Struktur Teks Prosedur
Ingat, teks prosedur bertujuan untuk memberi informasi secara berurutan dan terperinci. Maka dari itu, terdapat 4 struktur yang tak boleh dilupakan, yaitu:
1. Tujuan
Pertama, struktur Tujuan. Tujuan adalah hal yang ingin dilakukan dalam teks prosedur. Biasanya terdapat pada judul atau paragraf pertama teks prosedur yang dijelaskan secara singkat.
2. Material
Struktur teks prosedur yang kedua yaitu Material. Pada bagian ini, kamu bisa menuliskan alat, bahan, atau hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk membuat sesuatu. Biasanya terdapat takaran, jumlah, bentuk, atau warna tertentu agar pembaca memperoleh hasil yang maksimal.
3. Langkah-langkah
Ketiga, struktur Langkah-langkah, yaitu tahapan atau proses untuk membuat sesuatu. Tuliskan dengan kalimat yang jelas, logis, sistematis, dan tidak bertele-tele agar pembaca tidak kebingungan.
4. Penegasan Ulang atau Penutup
Struktur teks prosedur yang terakhir yaitu Penegasan Ulang. Di sini, kamu dapat menuliskan simpulan atau manfaat jika pembaca berhasil mengikuti petunjuk yang terdapat di dalam teks prosedur.
Contoh Teks Prosedur Makanan
Berdasarkan struktur yang sudah kita pelajari, coba deh, kamu perhatikan contoh teks prosedur tentang cara membuat risol mayones pada gambar berikut. Semoga membantu ya!
Tujuan
Risol mayones adalah cemilan yang cocok disantap bersama keluarga atau sajian bagi tamu yang berkunjung ke rumah. Namun, salah satu tantangan saat membuat risol adalah menentukan ketebalan kulit yang pas. Nah, bagaimana cara membuat risol anti gagal yang lezat? Ikuti resepnya ya!
Material
Bahan Kulit:
- 500 gram tepung terigu
- 50 gram susu bubuk
- 2 butir telur
- 2 sdm mentega
- 2 sdm maizena
- 1 sdt lada
- 1 sdt garam
Bahan Risol Mayo:
- 180 gram mayonaise
- 180 gram keju cheddar
- 250 gram tepung panir
- 8 buah sosis
- 6 butir telur kocok lepas
Langkah-Langkah
Cara Membuat Risol Mayo:
- Pertama, buat kulit untuk risol mayo. Caranya, masukkan tepung terigu, maizena, garam, lada, 2 butir telur, mentega dan susu. Aduk hingga merata. Tambahkan air sedikit demi sedikit hingga menjadi adonan.
- Saring adonan kulit agar tidak ada tepung yang menggumpal. Lalu, tuangkan ke atas teflon panas pada api kecil hingga setengah matang. Lakukan hingga bahan habis dan sisihkan.
- Siapkan satu lembar kulit risol. Masukkan sosis, irisan telur, mayonaise dan parutan keju, kemudian gulung dengan hati-hati.
- Lumuri risol dengan telur yang sudah dikocok lepas. Setelah itu, balurkan ke tepung panir agar crunchy.
- Diamkan dalam kulkas selama 1 jam agar tepung panir melekat sempurna.
- Goreng risol hingga kecoklatan. Sajikan dengan saus sambal sesuai selera.
Penegasan Ulang atau Penutup
Kamu juga dapat menyimpan risol maksimal 5 hari di dalam kulkas untuk stok bekal atau jualan. Mudah bukan cara membuatnya? Jika kamu memahami langkah-langkah di atas, dijamin hasilnya pasti sempurna. Selamat mencoba.
Ciri-Ciri Teks Prosedur
- Mengandung kata kerja aktif.
- Bersifat universal, alias setiap orang dapat mengikutinya.
- Mengandung tahapan atau urutan kegiatan untuk melakukan sesuatu.
- Menggunakan kata keterangan yang menyatakan rincian waktu, tempat, ukuran, dan sebagainya.
- Menggunakan kalimat perintah (imperatif), baik meminta atau melarang. Contoh: ‘tuangkan’, ‘jangan’, ‘masukkan’, dan sebagainya.
- Menggunakan konjungsi atau kata penghubung untuk menghubungkan setiap tahapan. Contoh: ‘selanjutnya’, ‘setelah itu’, ‘lalu’, ‘kemudian’, dan sebagainya.
Jenis-Jenis Teks Prosedur
Ada 3 jenis teks prosedur, yaitu: sederhana, protokol, dan kompleks. Supaya tidak tertukar, berikut penjelasan dari masing-masing jenisnya!
1. Teks Prosedur Sederhana
Teks prosedur sederhana berisi tahapan atau material yang tidak terlalu banyak, biasanya membutuhkan 2-4 tahapan untuk melakukannya. Karena sederhana, urutannya tidak bisa dibolak-balik.
Contoh teks prosedur sederhana:
“Cara menghidupkan laptop”, “cara menggunakan flashdisk“, dan lain-lain.
2. Teks Prosedur Protokol
Teks prosedur protokol berisi tahapan yang bisa dilakukan dengan fleksibel. Artinya, tujuan teks tetap tercapai meskipun pembaca tidak melakukan langkah-langkah secara berurutan. Masih bingung? Coba perhatikan contoh ini deh.
Contoh teks prosedur protokol:
”Dalam membuat mie instan, kamu bebas merebus mienya terlebih dahulu atau memilih menuang bumbunya ke mangkok duluan.”
3. Teks Prosedur Kompleks
Teks prosedur kompleks biasanya membutuhkan alat, bahan, dan waktu yang lebih banyak dibandingkan teks prosedur sederhana. Dalam teks prosedur kompleks, tak jarang kita menemukan sub tahapan sebelum menuju langkah selanjutnya.
Contoh teks prosedur kompleks:
- Siapkan adonan kulit risol
– Masukkan tepung terigu, maizena, garam, lada, 2 butir telur, mentega dan susu. Aduk hingga merata. Tambahkan air hingga menjadi adonan.
– Saring adonan kulit agar tidak ada tepung yang menggumpal.
– Lalu tuangkan menggunakan sendok sayur pada teflon panas pada api kecil hingga setengah matang. - Siapkan satu lembar kulit risol kemudian masukan sosis, irisan telur, mayonaise dan parutan keju, kemudian gulung bentuk risol.
Baca juga: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contoh Teks Eksplanasi
Kaidah Kebahasaan Teks Prosedur
Kaidah kebahasaan adalah aturan kebahasaan atau ciri tertentu yang melekat pada suatu teks. Dalam menyusun teks prosedur, terdapat kaidah-kaidah kebahasaan yang biasa digunakan, yaitu:
1. Kalimat
Ada 3 kategori kalimat yang bisa kamu temukan dalam teks prosedur, yakni Imperatif, Deklaratif, dan Interogratif.
a. Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung perintah, permintaan, atau larangan untuk melakukan sesuatu. Contoh: “Hati-hati saat menggoreng risol!”
b. Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat yang berisi pernyataan. Contoh: ”Risol mayones adalah cemilan yang cocok disajikan untuk keluarga atau tamu yang berkunjung.”
c. Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat yang mengandung pertanyaan. Contoh: “Bagaimana cara membuat risol mayones yang lezat?”
2. Konjungsi (Kata Penghubung)
Ada 2 jenis konjungsi yang bisa kamu temukan dalam teks prosedur, yaitu Konjungsi Persyaratan dan Konjungsi Temporal.
a. Konjungsi Persyaratan
Konjungsi persyaratan adalah kata penghubung yang menyatakan syarat. Contohnya: jika, andai, apabila, kalau, asalkan, seandainya.
b. Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menandakan urutan waktu. Contohnya: lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya.
3. Numeralia (Kata Bilangan)
Ada 2 jenis numeralia dalam teks prosedur, yaitu Numeralia Urutan dan Numeralia Kuantitas.
a. Numeralia Urutan
Kata yang bisa menjadi kata pengganti konjungsi temporal. Contohnya: pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
b. Numeralia Kuantitas
Kata yang berfungsi sebagai petunjuk jumlah atau durasi dalam teks prosedur. Contohnya: ”masukkan 2 butir telur,” “diamkan selama 1 jam di dalam kulkas,” dan sejenisnya.
4. Pronomina
Pronomina adalah kata ganti orang atau benda. Di dalam teks prosedur, ada 2 jenis pronomina, yaitu Pronomina Penunjuk dan Pronomina Persona.
a. Pronomina Penunjuk
Pronomina penunjuk biasanya mengandung kata ‘ini,’ ‘itu‘, dan ‘tersebut‘.
Contohnya: “Aduk adonan tersebut hingga mengental.”
b. Pronomina Persona
Pronomina persona biasanya mengandung kata ‘anda’ , ‘saya‘, ‘kamu‘, ‘kita,’ dan ‘kalian‘.
Contohnya: “Tambahkan saus sambal sesuai dengan selera Anda!”
5. Verba
Verba adalah kata kerja. Pada teks prosedur terdapat 2 jenis verba, yaitu verba material dan verba tingkah laku.
a. Verba Material
Kata kerja yang mengacu pada tindakan fisik. Contohnya: ‘menggoreng’, ‘mengaduk,’ ‘mengiris,’ dan sebagainya.
b. Verba Tingkah Laku
Kata kerja yang ditunjukkan lewat ungkapan, yang tingkah lakunya tidak bisa dilihat dengan kasat mata.
Contohnya: ‘memahami‘, ‘berpikir,’ dan sebagainya.
Cara Membuat Teks Prosedur
Saat kamu membuat teks prosedur, teks harus memuat struktur dan kaidah kebahasaan yang sudah disebutkan di atas. Berikut langkah-langkahnya.
1. Menentukan Judul
Buatlah judul semenarik mungkin untuk menarik perhatian pembaca. Judul juga harus memuat prosedur apa yang akan kamu jelaskan dalam teks.
2. Membuat Tujuan
Setelah judul sudah dibuat, tuliskan secara singkat tujuan dari teks prosedur tersebut. Bagian ini penting untuk menunjukkan pada pembaca apa yang dibuat atau dilakukan. Pada bagian ini, kamu harus menyebutkan secara jelas hasil akhir yang akan didapatkan.
3. Buat Daftar Alat dan Bahan
Bagian yang satu ini bersifat opsional. Apabila kamu membuat teks prosedur tentang cara membuat sesuatu, maka bagian alat dan bahan ini harus disertakan. Namun, jika kamu ingin membuat teks prosedur tentang cara melakukan sesuatu bagian ini tidak harus dimasukkan.
4. Menyusun Langkah-Langkah
Bagian ini adalah bagian inti dari teks prosedur. Sajikan secara lengkap dan detail kronologis atau urutan langkah-langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah ini bisa dijelaskan dalam bentuk poin atau nomor.
5. Sempurnakan dengan Penutup atau Kesimpulan
Bagian penutup atau kesimpulan juga bersifat opsional. Bagian ini biasanya ditulis untuk menyimpulkan tujuan akhir dari teks yang dibuat.
—
Sekian pembahasan tentang tujuan teks prosedur, ciri, jenis, struktur, dan kaidah kebahasaan yang digunakan. Kalau kamu masih bingung cara membuatnya, kamu bisa ikutan live teaching Brain Academy. Kakak-kakak STAR Master Teacher siap nemenin kamu belajar sampai paham.
Yuk, coba gratis dengan klik gambar di bawah ini!
Referensi:
Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.