Mengenal Toxic Parenting dan Dampak Buruknya Bagi Kesehatan Mental Anak
Artikel ini membahas tentang dampak buruk toxic parenting terhadap kehesatan mental anak
—
Untuk mendapatkan gelar toxic parents, orang tua tidak perlu melakukan kekerasan – seperti memukul, membentak, dan melakukan kekerasan fisik – dalam mendidik anak. Sebab, gelar toxic parents juga bisa berlaku untuk orang tua yang melakukan tindakan-tindakan yang dapat merusak keadaan psikologis anak.
Contohnya adalah ketika parents; menaruh ekspektasi yang tinggi; melontarkan candaan yang menyakiti perasaan; mengabaikan emosi; atau bahkan saat parents mengungkit tentang besarnya biaya yang harus mereka keluarkan untuk memenuhi kebutuhan si anak. Meskipun “siksaan” yang dilakukan bukan berupa tindakan fisik, tetapi tanpa disadari ternyata hal-hal tersebut dapat melukai perasaan anak dan kemudian mempengaruhi keadaan psikologisnya.
Baca juga: Apakah Anda Orang Tua yang Termasuk Toxic Parents?
Lalu, apa saja gangguan psikologis yang mungkin terjadi jika anak dibesarkan oleh toxic parents?
Anak jadi mudah stres
Seorang anak yang tumbuh dalam keluarga toxic cenderung mengalami banyak tekanan. Umumnya, toxic parents memiliki sifat perfeksionis hingga menaruh standar serta ekspektasi yang tinggi terhadap anak. Hal ini membuat anak terbiasa memaksa dirinya untuk mencapai berbagai standar yang tinggi – bahkan yang tidak masuk akal sekalipun. Kebiasaan ini dapat menimbulkan stres pada anak, terutama ketika mereka tidak dapat memenuhi standar yang diharapkan.
Toxic parenting dapat memicu stres sejak usia dini (sumber: smartparents.sg)
Tidak hanya itu, beberapa faktor pemicu stres juga dapat timbul dari; rasa terkekang ketika anak tidak memiliki kesempatan untuk memilih yang mereka suka; menyalahkan diri sendiri ketika gagal; dan komunikasi yang tidak baik antara orangtua dengan anak. Perasaan negatif yang timbul dari stres tersebut kemudian dapat membuat anak cepat merasa lelah dan menjadi emosional.
Bisa mengalami gangguan kecemasan
Toxic parenting dapat menyebabkan anak rentan mengalami gangguan kecemasan saat dewasa kelak. Sebab toxic parents cenderung tidak bisa menerima dengan baik rasa gelisah serta cemas si anak sejak kecil. Hal inilah yang menyebabkan anak mengalami kesulitan dalam memahami rasa cemas yang dialaminya. Jika tidak segera ditangani, rasa cemas tersebut bisa menyebabkan anak mengalami gangguan mental ketika telah beranjak dewasa.
Toxic parenting dapat mengakibatkan anak mengalami gangguan kecemasan (sumber: alphawiser.com)
Rasa cemas ini juga dapat membuat anak menjadi tidak mudah untuk percaya – atau memiliki trust issue – lantaran anak tumbuh di lingkungan yang tidak dapat memberikan ia rasa aman dan nyaman.
Memiliki self-esteem yang rendah
Orang tua yang menerapkan pola didik toxic sering kali melontarkan kritik tajam kepada anak. Sadarkah parents, bahwa hal ini yang kemudian menyebabkan rasa percaya diri dalam diri anak menurun. Hal ini dapat menurunkan self-esteem serta membuat anak memandang dirinya tidak berharga.
Anak cenderung memiliki self-esteem yang rendah (sumber: thebullyshield.com)
Resiko kesehatan lainnya
Tidak hanya kesehatan mental, ternyata anak yang tumbuh besar dalam lingkungan toxic juga beresiko untuk mengalami gangguan pada kesehatan fisiknya – diantaranya adalah gangguan terhadap kesehatan jantung dan juga menurunnya sistem kekebalan tubuh.
-
Gangguan kesehatan jantung
Sebuah riset yang dilakukan pada tahun 1985 yang dilakukan kepada 10.000 peserta berhasil menemukan hubungan antara efek hubungan keluarga dengan kondisi kesehatan emosional dan fisik seseorang. Penelitian tersebut menunjukan bahwa orang yang tumbuh di lingkungan keluarga yang toxic memiliki risiko tinggi untuk memiliki masalah kesehatan jantung.
Argumen tersebut semakin diperkuat oleh riset dalam Journal of American Heart Association pada tahun 2014. Riset tersebut menunjukkan bahwa wanita yang mengalami banyak tekanan serta ketegangan semasa hidupnya memiliki resiko 12 kali lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner (kondisi penumpukan plak dalam pembuluh arteri koroner).
Efek ini berlaku untuk semua jenis hubungan, tak terkecuali hubungan antara anak dengan orang tua.
Anak yang tumbuh di lingkungan toxic cenderung memiliki imun yang lemah (sumber: sciencesource.com)
-
Mengganggu sistem kekebalan tubuh
Rasa stres yang diakibatkan oleh toxic parenting juga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh anak. Sebab ketika merasa stres, tubuh akan melepaskan sitokin – zat kimia yang dapat membunuh virus dan bakteri.
Seorang psikolog bernama dr. Ramani Durvasula, mengungkapkan bahwa pertengkaran konstan dalam suatu hubungan – termasuk hubungan dengan orang tua – dapat mengakibatkan sistem kekebalan tubuh seseorang melemah. Ia juga menegaskan bahwa pola kritis dan negatif yang terus menerus terjadi dalam hubungan akan tertanam secara biologis dan mempengaruhi kesehatan manusia.
Nah parents, demi menghindari hal-hal tersebut, ada baiknya parents mulai memperbaiki pola asuh, cara bertutur kata kepada anak, dan mulai memahami emosi serta keinginan anak sejak dini. Sesi konseling dari Brain Academy Online juga dapat membantu parents dalam memahami minat serta bakat yang dimiliki oleh anak, lho. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo segera daftar!
Referensi:
Toxic Parents: Apa dan Bagaimana Bahayanya?. schoolofparenting.id. 31 Maret 2020. [Daring]. Tautan: https://schoolofparenting.id/toxic-parents-apa-dan-bagaimana-bahayanya/ (Diakses: 12 Januari 2021)
Lela Latifa. 7 Dampak Toxic Parent bagi Anak. parenting.co.id. [Daring]. Tautan: https://www.parenting.co.id/usia-sekolah/7-dampak-toxic-parent-bagi-anak (Diakses: 12 Januari 2021)
Ariska Puspita Anggraini. 5 Bahaya “Toxic Parents” bagi Kesehatan Anak. kompas.com. 22 Februari 2020. [Daring]. Tautan: https://health.kompas.com/read/2020/02/22/060400168/5-bahaya-toxic-parents-bagi-kesehatan-anak?page=all (Diakses: 12 Januari 2021)
Deka Noverma. Waspada! Toxic Parent Bisa Berdampak Buruk bagi Anak. mamapapa.id. 11 November 2020. [Daring]. Tautan: https://mamapapa.id/waspada-toxic-parent/ (Diakses: 12 Januari 2021)
Sumber Gambar:
Toxic parenting dapat memicu stres sejak usia dini. smartparents.sg. [Daring]. Tautan: https://www.smartparents.sg/child/primary-school-education/your-kid-stressed (Diakses: 12 Januari 2021)
Toxic parenting dapat mengakibatkan anak mengalami gangguan kecemasan. alphawiser.com. [Daring]. Tautan: https://alphawiser.com/many-people-fail-to-spot-the-7-defining-sign-of-toxic-parents/ (Diakses: 12 Januari 2021)
Anak cenderung memiliki self-esteem yang rendah. thebullyshield.com. [Daring]. Tautan: https://thebullyshield.com/bullying-and-self-esteem/ (Diakses: 12 Januari 2021)
Anak yang tumbuh di lingkungan toxic cenderung memiliki imun yang lemah. sciencesource.com. [Daring]. Tautan: https://www.webmd.com/cold-and-flu/child-cold-flu-18/comfort-child-flu (Diakses: 12 Januari 2021)