Diferensiasi Sosial: Pengertian, Ciri, Contoh & Dampaknya
Apa yang dimaksud dengan diferensiasi sosial? Berikut penjelasan diferensiasi sosial beserta contohnya dalam masyarakat.
—
Ketika kita melihat lingkungan sekitar, pernahkah kamu menyadari bahwa setiap orang memiliki peran yang berbeda-beda? Ada yang bekerja di kantor, mengajar di sekolah, dan ada juga yang mengurus rumah. Perbedaan peran seperti ini dikenal dengan istilah diferensiasi sosial.
Timbulnya diferensiasi sosial disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan pekerjaan, ras, etnis, agama, dan budaya. Menarik kan? Nah, di artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian diferensiasi sosial, ciri, contoh, serta dampaknya. Yuk, simak sampai selesai!
Pengertian Diferensiasi Sosial
Diferensiasi sosial adalah pembedaan anggota masyarakat secara horizontal, yang artinya pembedaan ini menempatkan semua kelompok pada tingkatan yang sama. Perwujudan pembagian sosial termasuk diferensiasi sosial adalah perbedaan yang tidak membuat satu kelompok lebih tinggi atau lebih rendah daripada kelompok lainnya. Sebaliknya, hal tersebut menunjukkan keberagaman yang ada dalam masyarakat.
Pembedaan masyarakat secara horizontal berdasarkan ras, etnis, agama, dan budaya disebut dengan kemajemukan sosial. Sedangkan pembedaan masyarakat berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan status sosial disebut dengan heterogenitas sosial.
Diferensiasi sosial pada dasarnya tidak memberi keistimewaan pada golongan tertentu (Sumber: freepik.com)
Menurut Soerjono Soekanto, pengertian diferensiasi sosial adalah bentuk variasi pekerjaan dalam masyarakat yang dianggap memiliki nilai prestise, tanpa memberikan perbedaan yang nyata. Secara sederhana, diferensiasi menunjukkan keragaman yang dimiliki suatu bangsa. Di Indonesia, misalnya, terdapat banyak keragaman seperti suku, adat-istiadat, bahasa, budaya, agama, dan ras.
Ciri-Ciri Diferensiasi Sosial
Berikut adalah penjelasan dari ciri-ciri diferensiasi sosial yang terbagi menjadi ciri fisik, ciri sosial, dan ciri budaya:
1. Ciri-Ciri Fisik
Ciri-ciri fisik dalam diferensiasi sosial merujuk pada perbedaan yang didasarkan pada karakteristik fisik yang dapat dilihat secara langsung seperti warna kulit, bentuk mata, jenis rambut, jenis kelamin, dan postur tubuh.
2. Ciri-Ciri Sosial
Ciri sosial berhubungan dengan peran dan kedudukan seseorang dalam masyarakat. Perbedaan ini muncul karena adanya status sosial, pekerjaan, dan peran sosial yang dijalankan oleh seseorang.
3. Ciri-Ciri Budaya
Ciri budaya mencakup perbedaan dalam hal kebiasaan, tradisi, norma, nilai, bahasa, adat istiadat, dan agama yang dianut oleh suatu kelompok masyarakat. Sebagai contoh, adanya perbedaan etnis pada masyarakat Jawa, Sunda, Batak, Minangkabau, Dayak, dan lain sebagainya.
Baca juga: Perubahan Sosial: Pengertian, Teori, Dampak, & Karakteristik
Bentuk Diferensiasi Sosial
Bentuk diferensiasi sosial dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain ras, etnis suku bangsa, klan, agama, jenis kelamin, dan pekerjaan. Berikut penjelasannya dari setiap bagian:
1. Ras
Diferensiasi ras adalah pengelompokan berdasarkan ciri-ciri fisik seperti warna kulit, bentuk wajah, dan rambut. Secara umum, manusia dikelompokan menjadi tiga ras utama, yaitu ras Mongoloid yang berkulit kuning dan coklat, ras Negroid yang berkulit hitam, dan ras Kaukasoid yang berkulit putih.
2. Etnis Suku Bangsa
Etnis suku bangsa merupakan bentuk diferensiasi sosial yang mengelompokan masyarakat berdasarkan budaya, bahasa, dan asal-usul nenek moyang yang sama. Di Indonesia, terdapat beragam suku bangsa, seperti Suku Batak, Suku Tengger, Suku Dayak, Suku Bugis, Suku Dompu, dan Suku Asmat.
3. Klan
Klan adalah kelompok kekerabatan besar yang biasanya didasarkan pada garis keturunan. Di Indonesia, terdapat dua jenis klan, yaitu matrilineal, yaitu klan atas dasar garis keturunan ibu dan patrilineal, yaitu klan atas dasar garis keturunan ayah.
4. Agama
Diferensiasi agama adalah pembagian masyarakat berdasarkan kepercayaan atau keyakinan agama yang dianut. Di Indonesia, terdapat agama utama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.
5. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan bentuk diferensiasi sosial yang bersifat horizontal. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan hanya menyangkut perbedaan fisik dan peran biologis, tetapi secara prinsip keduanya memiliki tingkatan dan posisi yang sama di masyarakat.
6. Pekerjaan
Diferensiasi pekerjaan merupakan pengelompokan masyarakat sesuai dengan jenis pekerjaan atau profesi yang mereka jalankan. Perbedaan pekerjaan seringkali mempengaruhi perilaku seseorang. Misalnya, perilaku seorang polisi akan berbeda dari seorang guru saat menjalankan tugasnya masing-masing.
Jenis-Jenis Diferensiasi Sosial
Berdasarkan jenisnya diferensiasi sosial dibagi menjadi diferensiasi tingkatan, diferensiasi fungsional, dan diferensiasi adat. Berikut adalah masing-masing penjelasannya:
1. Diferensiasi Tingkatan
Diferensiasi tingkatan terjadi pada penyaluran barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat, tetapi tersedia dalam jumlah yang terbatas. Hal ini menyebabkan adanya perbedaan harga pada barang atau jasa tersebut.
2. Diferensiasi Fungsional
Diferensiasi fungsional merujuk pada pembagian masyarakat berdasarkan fungsi atau peran yang dijalankan oleh individu atau kelompok dalam kehidupan sosial. Contohnya adalah perbedaan antara dokter, guru, petani, dan pengusaha yang memiliki fungsi masing-masing dalam masyarakat.
3. Diferensiasi Adat
Diferensiasi adat berkaitan dengan perbedaan yang muncul karena tradisi, kebiasaan, dan adat istiadat yang dianut oleh masyarakat. Contoh perbedaan ini dapat dilihat pada adat istiadat antar suku di Indonesia, seperti upacara adat Jawa, Bali, dan Batak yang menggambarkan keberagaman.
Baca juga: Interaksi Sosial: Pengertian, Ciri, Syarat, Bentuk, & Faktor
Contoh Diferensiasi Sosial
Berikut adalah beberapa contoh diferensiasi sosial menurut bentuknya yang perlu kamu ketahui:
1. Penggolongan Berdasarkan Ras
Masyarakat dapat dikelompokkan berdasarkan ciri fisik, seperti ras Mongoloid, Negroid, dan Kaukasoid.
2. Penggolongan Berdasarkan Etnis
Kelompok masyarakat dapat dibedakan berdasarkan asal-usul budaya, bahasa, dan nenek moyang, seperti etnis Jawa, Sunda, Minangkabau, dan Batak.
3. Penggolongan Berdasarkan Agama
Diferensiasi sosial juga terjadi berdasarkan keyakinan agama, seperti Islam, Kristen, Hindu, Budha, atau agama dan kepercayaan lainnya.
4. Penggolongan Berdasarkan Jenis Kelamin
Peran masyarakat dapat dibedakan berdasarkan jenis kelamin, dengan pembagian tugas antara laki-laki dan perempuan baik dalam keluarga maupun di masyarakat.
5. Penggolongan Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan atau profesi dalam masyarakat juga merupakan bentuk diferensiasi sosial, contohnya seperti petani, guru, dokter, pengusaha, dan profesi lainnya.
Dampak Diferensiasi Sosial
Dampak dari diferensiasi sosial dapat dibagi menjadi dampak positif dan dampak negatif. Berikut adalah masing-masing penjelasanya:
1. Dampak Positif
a. Mendorong Keanekaragaman
Diferensiasi sosial memperkaya masyarakat dengan keanekaragaman antar kelompok, budaya, tradisi, maupun kepercayaan.
b. Memperkaya Budaya
Adanya diferensiasi sosial, budaya dan tradisi dalam suatu masyarakat akan menciptakan keberagaman budaya.
c. Membagi Peran yang Jelas
Diferensiasi sosial memungkinkan pembagian peran yang lebih jelas di dalam masyarakat, sehingga kehidupan sosial menjadi lebih terstruktur.
d. Memupuk Toleransi
Keberagaman dari diferensiasi sosial dapat memupuk sikap toleransi dan saling menghargai antar kelompok.
2. Dampak Negatif
a. Diskriminasi
Jika perbedaan sosial tidak dikelola dengan baik, diferensiasi sosial dapat memicu sikap diskriminatif terhadap kelompok minoritas.
b. Konflik Sosial
Perbedaan yang belum terselesaikan antara kelompok dapat memunculkan ketegangan dan konflik sosial, terutama jika ada rasa ketidakadilan.
c. Etnosentrisme
Diferensiasi sosial bisa menimbulkan sikap etnosentrisme, dimana seseorang merasa suku atau kelompoknya lebih unggul daripada yang lain.
—
Nah, itulah pembahasan mengenai diferensiasi sosial mulai dari pengertian, ciri, bentuk, contoh, jenis, hingga dampaknya. Bagi kamu yang masih ada pertanyaan seputar materi di atas, yuk, langsung aja tanya sama STAR Master Teacher di Brain Academy! Selain, dapat diajak berdiskusi, kamu juga bisa mengakses ribuan video belajar, live teaching, dan masih banyak lagi. Ayo, langganan sekarang!
Referensi:
gramedia.com/literasi/diferensiasi-sosial/#google_vignette
file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/195505051986011-WAHYU_ERIDIANA/DIFERSIASI_SOSIAL.pdf
Elisanti & Tintin, R.. 2024. Sosiologi [daring]. Tautan: http://118.98.228.242/Media/Dokumen/5cdd6510b646044330d686c8/3903f89d9054d5a0603d15c69846744f.pdf (Diakses: 11 Oktober 2024)
Soerjono, Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada
ruangguru.com/blog/konsep-diferensiasi-sosial-pengertian-ciri-ciri-dan-jenis-jenis
(Diakses: 14 Oktober 2024)