Puisi Rakyat: Pengertian, Jenis, Kaidah Kebahasaan, & Contoh
Yuk, pelajari puisi rakyat sebagai warisan budaya Indonesia, mulai dari pengertian, jenis, ciri, struktur, kaidah bahasa, dan contohnya.
—
Puisi rakyat merupakan karya sastra yang kaya akan pesan moral, nilai-nilai agama, dan ajaran budi pekerti. Berbeda dengan puisi modern yang bebas tanpa batasan rima atau jumlah baris, puisi rakyat memiliki aturan-aturan tersendiri yang menjadi ciri khasnya.
Karya sastra ini bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga media untuk menyampaikan petuah dan nilai-nilai kehidupan. Menarik, kan? Mau tahu lebih banyak tentang puisi rakyat? Yuk, simak penjelasan lengkapnya!
Pengertian Puisi Rakyat
Puisi rakyat adalah sastra lisan berupa puisi terikat yang berkembang pada masa masyarakat tradisional. Disebut puisi terikat karena puisi jenis ini diatur oleh aturan-aturan tertentu, seperti jumlah suku kata, jumlah baris, bait, dan rima.
Puisi rakyat biasanya bersifat anonim alias tidak diketahui siapa nama pengarangnya, diwariskan secara turun temurun dari mulut ke mulut, dan disebarkan dalam bentuk yang berubah-ubah. Puisi rakyat juga disebut sebagai puisi lama.
Baca juga: Pengertian Puisi, Ciri, Struktur, Unsur dan Contohnya
Tujuan Puisi Rakyat
Tujuan puisi rakyat adalah untuk menghibur, memberi nasihat mendidik anak, isyarat memulai permainan, mengajak atau melarang suatu tindakan, menggambarkan perenungan, dan memprotes ketidakadilan yang terjadi di masyarakat. Biasanya, puisi ini disampaikan dalam bentuk nasihat, sindiran, atau humor.
Jenis Puisi Rakyat
Nah, setelah mengetahui Jenis-jenis puisi rakyat tujuan dan ciri-cirinya, berikut adalah jenis-jenis puisi rakyat:
1. Pantun
Pantun adalah puisi Melayu yang sudah terkenal di masyarakat. Pantun memberi nasihat atau menegur orang secara tidak langsung agar orang yang kita tuju tidak merasa terpojokkan atau malu.
Ciri-ciri pantun:
- Satu bait terdiri dari empat baris.
- Tiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
- Bersajak atau berima a-b-a-b.
- Baris pertama dan kedua adalah sampiran.
- Baris tiga dan empat adalah isi.
Baca juga: Mengenal Pantun: Pengertian, Struktur, Jenis dan Ciri-ciri
2. Gurindam
Gurindam merupakan puisi lama dari India. Istilah gurindam dalam bahasa India yaitu kirindam yang artinya mula-mula atau perumpamaan.
Ciri-ciri gurindam:
- Satu bait terdiri dari dua baris
- Tiap baris memiliki jumlah 10-14 kata
- Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B
- Merupakan sebuah kesatuan yang utuh
- Baris pertama berisi soal, masalah, atau perjanjian
- Baris kedua berisi jawaban, akibat dari masalah atau perjanjian baris pertama.
- Isi gurindam biasanya berupa nasihat, kata-kata mutiara atau filosofi hidup.
3. Syair
Syair adalah puisi lama yang berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Indonesia bersama masuknya Islam di Indonesia. Syair berasal dari bahasa arab syi’ir atau syu’ur yang artinya perasaan yang menyadari.
Ciri-ciri syair:
- Tiap bait terdiri dari empat baris.
- Tiap baris terdiri dari 8-14 suku kata.
- Bersajak a-a-a-a
- Semua baris adalah isi dan menggunakan bahasa kiasan.
Baca juga: Contoh Syair Penuh Makna dari Berbagai Jenis dan Tema
4. Mantra
Mantra adalah salah satu puisi lama yang dianggap memiliki kekuatan gaib yang katanya bisa menyembuhkan penyakit atau mendatangkan celaka bagi seseorang.
Ciri-ciri mantra:
- Berima a-b-c-a-b-c
- Dipercaya memiliki kekuatan gaib atau magis.
- Memiliki majas metafora
- Bersifat esoterik (bahasa yang dimengerti oleh kelompok tertentu dan khusus)
- Lebih bebas dibandingkan puisi lama lainnya dalam suku kata, baris dan sajak.
Ciri-Ciri Puisi Rakyat
Apa ciri dan elemen puisi rakyat? Simak penjelasan berikut ini!
- Bersifat anonim atau tidak diketahui nama pengarangnya.
- Sastra lisan, disampaikan melalui mulut ke mulut secara turun temurun oleh masyarakat.
- Terikat oleh aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata, dan rima.
- Sering menggunakan majas atau gaya bahasa dalam pemilihan kata.
Kaidah Kebahasaan Puisi Rakyat
Berikut adalah kaidah kebahasaan yang digunakan dalam puisi rakyat:
1. Mengandung kalimat perintah, saran, ajakan, larangan, dan pernyataan
- Kalimat perintah, berfungsi untuk memberi instruksi atau memerintah seseorang melakukan sesuatu. Contoh: “Segeralah datang, janganlah menunggu.”
- Kalimat ajakan, bertujuan mengajak seseorang melakukan sesuatu bersama. Contoh: “Mari kita jaga persatuan.”
- Kalimat saran, mengandung anjuran atau nasihat untuk melakukan hal baik. Contoh: “Baiknya engkau selalu hormat pada orang tua.”
- Kalimat pernyataan, kalimat yang menyampaikan fakta, pendapat, atau kebenaran. Contoh: “Tak ada orang menyesal dahulu.”
2. Menggunakan kalimat tunggal dan majemuk
- Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa atau satu pernyataan lengkap yang memiliki satu subjek dan satu predikat. Contoh: “Anak-anak bermain di halaman.”
- Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri dari dua klausa atau lebih yang dihubungkan oleh kata penghubung. Klausa-klausa ini bisa memiliki subjek dan predikat masing-masing. Contoh: “Sambil menunggu hujan reda, mereka bercerita dan tertawa.”
Baca juga: Macam-macam Konjungsi, Ciri, dan Contoh Kalimatnya
Contoh Puisi Rakyat
Setelah tahu berbagai hal mengenai puisi rakyat, sekarang simak beberapa contoh puisi rakyat berikut ini agar meningkatkan pemahamanmu!
1. Contoh Pantun
Ikan nila dimakan berang-berang
Katak hijau melompat ke kiri
Jika berada di rantau orang
Baik-baik membawa diri
2. Contoh Gurindam
Apabila anak tidak dilatih,
Jika besar bapaknya letih.
Jika belajar bersungguh-sungguh
Keberhasilan akan kau rengkuh
Ilmu mesti harus diamalkan
Agar ilmu tidak terlupakan
3. Contoh Syair
Pertama mula pungguk merindu
Berbunyilah guruh mendayu-dayu
Hatinya rawan bercampur pilu
Seperti diiris dengan sembilu
4. Contoh Mantra
Hujud bungbang
Nu hurung dina jajantung
Nu ruhay dina kalilipa
Remet meteng dina angen
Bray padang
Pangmukakeun kareremet nu aya di diri kula
Bray padang!
Bray padang!
Caangna salawasna
Lawasna saumur kula
—
Demikianlah pembahasan mengenai puisi rakyat atau puisi lama, mulai dari apa puisi rakyat itu, jenis-jenis, ciri, struktur, kaidah kebahasaan hingga contohnya. Semoga membantu, ya! Jika kamu mau belajar lebih dalam lagi tentang materi ini atau materi bahasa Indonesia lainnya, kamu bisa belajar bersama Master Teacher dari Brain Academy. Bisa belajar offline atau online, keduanya sama serunya!
Sumber:
Subarna, Rakhma, dkk. 2021. Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Teknologi.
Harsiati, Tiktik, dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.
CNN. 2023. Puisi Rakyat: Pengertian, Ciri-ciri, Kaidah Kebahasaan dan Contoh. Tautan: https://www.cnnindonesia.com/edukasi/20230214143646-569-912900/puisi-rakyat-pengertian-ciri-ciri-kaidah-kebahasaan-dan-contoh
Janarti, Tri. 2024. Puisi Rakyat: Pengertian, Ciri, Jenis, Struktur & Contohnya [daring]. Tautan: https://www.ruangguru.com/blog/puisi-rakyat
(Diakses: 26 September 2024)