Perdagangan Internasional: Pengertian, Tujuan & Kebijakannya
Belajar tentang perdagangan internasional, yuk! Apa saja jenis, tujuan, serta kebijakannya? Simak di sini!
—
Terjadinya globalisasi dan adanya kemajuan teknologi di dunia membuat perdagangan internasional semakin mudah untuk dilakukan. Membeli barang dari luar negeri sekarang sudah bisa dilakukan dengan mudah secara online melalui marketplace platform. Mulai dari baju, sepatu, makeup, skincare, sampai album Kpop pun bisa dibeli dari luar negeri dengan mudah.
Meskipun bisa dilakukan dengan mudah, tapi bukan berarti perdagangan internasional itu bisa dilakukan sebebas-bebasnya, ya! Tetap ada aturan dan kebijakan yang harus ditaati oleh para stakeholder yang terlibat. Nah, di artikel ini kita akan membahas lebih jauh tentang perdagangan internasional, nih! Yuk, kita bahas mulai dari pengertiannya dulu, ya!
Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah hubungan transaksi jual-beli antarnegara yang mencakup kegiatan ekspor dan impor. Ekspor adalah kegiatan menjual dan mengirim barang ke luar negeri, sedangkan impor adalah kegiatan membeli dan menerima barang dari luar negeri.
Mengapa perdagangan internasional perlu dilakukan? Karena suatu negara terkadang tidak dapat memenuhi kebutuhan barang dengan memproduksi sendiri barang tersebut. Ketidakmampuan suatu negara untuk memproduksi barang tersebut bisa jadi karena bahan baku yang tidak tersedia, proses produksi yang terlalu rumit, atau biaya produksi yang terlalu mahal.
Contohnya negara-negara empat musim umumnya melakukan impor buah-buahan dari negara-negara tropis karena di negara tersebut buah-buahan tropis tidak dapat tumbuh dengan baik, sehingga apabila dipaksakan untuk memproduksi sendiri justru malah akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Oleh karena itu dilakukanlah impor supaya kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.
Tujuan Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional dilakukan untuk memenuhi beberapa tujuan, antara lain:
- Memperluas pasar.
- Meningkatkan produksi sebuah bisnis.
- Mempererat tali persaudaraan antarnegara.
- Meningkatkan devisa negara melalui kegiatan ekspor.
- Memenuhi kebutuhan pokok maupun sekunder suatu negara.
- Meningkatkan terbentuknya kerja sama antarnegara dalam berbagai bidang.
- Membangun kualitas SDM yang terampil, unggul, mampu mengikuti perkembangan teknologi, dan mampu bersaing secara global.
Baca juga: Definisi, Jenis, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangan Sistem Ekonomi
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Terdapat beberapa faktor yang dapat mendorong suatu negara untuk melakukan perdagangan internasional, antara lain:
- Keinginan membangun kerja sama dengan negara yang dituju.
- Adanya barang yang tidak dapat diproduksi sendiri di dalam negeri.
- Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara.
- Kurangnya hasil produksi sendiri sehingga tidak mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
- Adanya kelebihan produk di dalam negeri sehingga harus diekspor keluar agak tidak terbuang percuma.
Kebijakan Perdagangan Internasional Impor
Seperti yang sudah dibahas di atas, perdagangan internasional meliputi kegiatan ekspor dan impor. Terdapat beberapa kebijakan perdagangan internasional di bidang impor, yakni sebagai berikut:
1. Kebijakan Kuota
Kebijakan kuota adalah pembatasan jumlah suatu barang yang bisa diimpor dalam satu periode tertentu. Kuota impor ini sudah diprediksikan sebelumnya supaya tidak mengganggu industri dalam negeri. Kebijakan kuota ini berfungsi untuk mencegah suatu barang malah jadi berlebih di dalam negeri akibat impor yang terlalu banyak. Meskipun demikian, jika suatu negara sedang memberlakukan perdagangan bebas, maka kebijakan kuota tidak bisa dipakai lagi karena akan menghambat proses perdagangan internasionalnya.
2. Kebijakan Tarif
Kebijakan tarif adalah penerapan tarif yang tinggi untuk impor barang-barang tertentu. Kebijakan tarif ini diharapkan bisa membantu barang produksi dalam negeri meningkatkan daya saingnya di pasar agar konsumen tidak hanya membeli barang impor saja, tapi juga membeli barang produksi dalam negeri.
Ada sedikit perbedaan antara negara dengan sistem perdagangan bebas dan sistem perdagangan proteksi mengenai kebijakan tarif ini. Penganut perdagangan bebas akan mengenakan tarif yang rendah atas barang-barang impor. Sebaliknya, negara dengan sistem perdagangan proteksionis akan menetapkan tarif yang tinggi untuk barang impor.
Baca juga: Definisi, Ciri, Indikator, dan Contoh Pertumbuhan & Perkembangan Ekonomi
3. Kebijakan Subsidi
Kebijakan subsidi adalah kebijakan mengenai pemberian subsidi dari pemerintah untuk barang produksi lokal yang bersaing dengan barang impor. Kebijakan ini bertujuan untuk menekan harga barang produksi lokal agar memiliki harga yang lebih terjangkau dibanding produk impor. Hal ini bertujuan agar masyarakat juga tertarik untuk membeli produk lokal dan membeli barang impor secukupnya saja.
4. Kebijakan Larangan Impor
Kebijakan larangan impor adalah kebijakan yang diberlakukan jika suatu negara diharuskan untuk menghemat devisanya. Selain itu, barang-barang yang dianggap berbahaya juga akan dikenakan kebijakan larangan impor. Jadi, barang-barang ini tidak masuk dan beredar di dalam negeri.
Kebijakan Perdagangan Internasional Ekspor
Setelah membahas kebijakan perdagangan internasional impor, sekarang saatnya membahas kebijakan perdagangan internasional ekspor. Kebijakan perdagangan internasional di bidang ekspor yakni sebagai berikut:
1. Kebijakan Diskriminasi Harga
Kebijakan diskriminasi harga adalah penetapan harga barang yang berbeda untuk masing-masing negara. Contohnya, dengan jenis barang yang sama, harga jual di negara A akan berbeda dengan harga jual di negara B. Dengan begitu, harga barang di negara B bisa saja lebih murah dibanding harga barang di negara A. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan perjanjian untuk memenangkan persaingan serta untuk memperoleh keuntungan yang besar.
2. Kebijakan Premi
Kebijakan premi adalah salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk memajukan ekspor, dengan memberikan premi kepada badan usaha atau industri yang melakukan ekspor. Pemberian premi memiliki banyak bentuk, salah satunya berupa bantuan biaya produksi serta pemberian pajak dan fasilitas lain. Hal ini bertujuan agar barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri.
Baca juga: Pengertian Ekonomi Menurut Para Ahli dan Ruang Lingkupnya
3. Kebijakan Dumping
Kebijakan dumping adalah penetapan harga barang yang diekspor lebih murah dibandingkan harga jual di dalam negeri. Ada kondisi tertentu yang harus diperhatikan jika ingin menerapkan kebijakan dumping. Salah satunya yaitu dilakukan jika pasar dalam negeri berada di dalam kendali pemerintah. Tapi, saat ini, kebijakan dumping ini sudah dilarang karena bisa mematikan persaingan penjual lain. Jadi, kebijakan ini sudah tidak digunakan lagi.
4. Kebijakan Politik Dagang Bebas
Kebijakan politik dagang bebas adalah kondisi di mana pemerintah memberikan kebebasan dalam aktivitas ekspor maupun impor. Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa keuntungan, seperti mutu barang yang lebih tinggi dengan harga yang relatif lebih murah.
5. Kebijakan Larangan Ekspor
Kebijakan larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang tertentu ke luar negeri. Kebijakan ini dapat terjadi akibat adanya alasan dari berbagai bidang, antara lain ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Contoh dari alasan ekonomi yaitu larangan ekspor karena ingin mendorong perkembangan industri lokal. Selain itu, ada juga contoh alasan sosial budaya, yaitu larangan ekspor benda-benda bersejarah dan ekspor hewan-hewan yang dilindungi.
—
Nah, demikian pembahasan lengkap mengenai perdagangan internasional, mulai dari pengertian, tujuan, hingga kebijakannya. Kalau kamu ingin belajar lebih banyak mengenai materi ekonomi ataupun materi lainnya, langsung aja yuk gabung dengan Brain Academy sekarang!