Lembaga Sosial: Pengertian, Fungsi, Ciri, Jenis, & Contohnya

Lembaga Sosial

Apa arti dari Lembaga Sosial? Mari simak pengertian, fungsi, ciri-ciri, tipe-tipe, jenis serta contoh lembaga sosial di artikel  ini. 

Kalau menurut kamu nih, keluarga dan sekolah termasuk lembaga sosial bukan? Ternyata iya lho, guys. Terus selain keluarga dan sekolah, masih banyak nih lembaga lainnya yang tergolong lembaga sosial.

Tapi, lembaga sosial itu apa sih? 

Langsung aja yuk, simak pengertiannya!

 

Pengertian Lembaga Sosial 

Lembaga sosial berasal dari bahasa inggris, yaitu social institution yang merujuk pada sistem nilai dan norma sosial, serta bentuk atau susunan masyarakat. 

Lembaga sosialbisa juga didefinisikan sebagai seperangkat atau sekumpulan norma sosial yang  berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan dan aktivitas manusia.

Selain pengertian lembaga sosial barusan, ada beberapa ahli yang mendefinisikan pengertian lembaga sosial. Yuk, kita simak apa saja pengertian lembaga sosial menurut para ahli tersebut!

1. Paul Horton dan Chester L Hunt

Lembaga sosial adalah sistem norma (aturan) yang dibentuk untuk mencapai suatu tujuan dan itu dianggap penting oleh masyarakat

 

2. Soerjono Soekanto

Lembaga sosial adalah kumpulan atau himpunan norma dari segala tingkatan yang memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan pokok manusia

 

3. Koentjaraningrat

Lembaga sosial adalah sistem perilaku dan hubungan yang bertujuan untuk  memenuhi kebutuhan khusus manusia yang kompleks.

 

4. Peter L. Berger 

Lembaga sosial adalah suatu prosedur yang menyebabkan perbuatan manusia ditekan oleh pola tertentu dan dipaksa bergerak melalui jalan yang dianggap sesuai dengan keinginan masyarakat.

 

Fungsi Lembaga Sosial

Lalu, lembaga sosial berfungsi untuk apa sih? Melansir artikel Gramedia, terdapat tiga fungsi utama lembaga sosial, yaitu:

  1. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan pedoman kepada masyarakat luas tentang bagaimana setiap individu harus bersikap dalam menghadapi masalah yang muncul dan berkembang di lingkungan masyarakat.
  2. Lembaga sosial berfungsi untuk menjaga keutuhan masyarakat yang saling berhubungan  atau bersangkutan.
  3. Lembaga sosial berfungsi untuk memberikan arahan kepada masyarakat untuk dapat mengadakan sistem pengendalian sosial, misalnya seperti sistem pengawasan masyarakat kepada anggotanya.

 

Secara garis besar, kita bisa simpulkan kalau lembaga sosial ini berfungsi untuk mengatur kehidupan masyarakat agar selalu sejalan dengan norma yang ada ya, guys.

Setelah kamu mengetahui fungsi lembaga sosial, kamu juga perlu tahu nih tentang ciri-ciri lembaga sosial. Ada apa aja ya?

Baca Juga: Kelompok Sosial: Ciri, Jenis, Contoh, Syarat, & Proses Terbentuknya

 

Ciri-Ciri Lembaga Sosial 

Sebenarnya, ciri-ciri lembaga sosial tuh sama aja kayak karakteristik lembaga sosial. Langsung aja yuk kita simak, apa aja sih ciri-ciri atau karakteristik lembaga sosial?

1. Memiliki simbol sebagai ciri khas suatu lembaga

Contohnya simbol timbangan pada Lembaga Hukum dan Tut Wuri Handayani pada Lembaga Pendidikan.

 

2. Memiliki tata tertib dan tradisi

Tata tertib dan tradisi dibuat sebagai panutan secara tertulis dan tidak tertulis oleh anggotanya. Contohnya, lembaga keluarga ada aturan (tidak tertulis) untuk menghormati anggota keluarga yang lebih tua.

 

3. Usianya lebih lama dari usia anggota 

Lamanya usia lembaga sosial membuat adanya pewarisan dari generasi ke generasi. Contohnya, dalam lembaga keluarga, terdapat sistem tradisi pewarisan yang dari dulu sampai sekarang masih kita anut.

 

4. Adanya ideologi/sistem gagasan 

Ideologi atau sistem gagasan yang dimiliki dianggap ideal oleh anggotanya. Contohnya lembaga politik atau lembaga hukum yang mempunyai ideologi Pancasila.

 

5. Punya alat kelengkapan 

Alat kelengkapan digunakan untuk mewujudkan visi dan misi lembaga. Contohnya buku adalah alat kelengkapan utama dalam lembaga pendidikan.

 

6. Punya tingkat kekebalan/daya tahan

Ini berarti lembaga sosial yang ada, tidak akan lenyap begitu saja. Lembaga sosial terbentuk dalam waktu lama dan biasanya akan bertahan dalam waktu yang lama pula.

Selain memiliki ciri-ciri atau karakteristik, lembaga sosial juga memiliki tipe-tipe yang dikelompokkan ke dalam beberapa bagian nih. Yuk, langsung aja disimak tipe-tipe dari lembaga sosial!

 

Tipe-Tipe Lembaga Sosial

Menurut John Lewis Gillin dan John Philip Gillin, terdapat lima tipe lembaga sosial, yaitu berdasarkan perkembangan, berdasarkan sistem nilai, berdasarkan penerimaan masyarakat, berdasarkan penyebaran, dan berdasarkan fungsi.

Nah, kelima tipe ini terbagi lagi menjadi beberapa subtipe. Mari kita bahas satu per satu!

 

1. Lembaga sosial berdasarkan perkembangan

a. Crescive institution

Crescive institution adalah lembaga sosial yang tumbuh secara tidak sengaja di masyarakat, yang biasanya hadir tanpa ada rencana dari anggota masyarakatnya. Salah satu contohnya yaitu perkawinan. Contoh dari crescive institution adalah lembaga pernikahan dan lembaga agama.

b. Enacted institution 

Kebalikannya dengan tipe crescive institution, enacted institution sengaja dibentuk oleh masyarakat. Kenapa ya sengaja dibentuk? Alasannya adalah, masyarakat punya kebutuhan yang harus dipenuhi dan tujuan yang ingin dicapai. Contohnya aktivitas ekonomi yang diejawantahkan dalam lembaga ekonomi. 

 

2. Lembaga sosial berdasarkan sistem nilai

a. Basic institution

Basic institution merupakan tipe lembaga yang dianggap penting  karena lembaga ini punya nilai-nilai yang mendasar. Saking pentingnya peran lembaga ini bagi masyarakat sampai tidak bisa digantikan dengan lembaga yang lain. 

Contoh basic institution adalah lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga hukum, lembaga ekonomi, lembaga agama, serta lembaga kesehatan.

b. Subsidiary institution

Subsidiary institution kebalikan dari basic institution. Subsidiary institution adalah lembaga yang bersifat sekunder sehingga dianggap kurang penting oleh sebagian orang. Alasannya karena lembaga ini hanya memberikan nilai-nilai tambahan saja. Contohnya seperti lembaga pariwisata. 

 

3. Lembaga sosial berdasarkan penerimaan masyarakat

a. Approved sanctioned institution

Dalam bahasa Inggris, approved artinya disetujui atau diterima.  Berarti, approved institution adalah lembaga sosial yang diterima oleh masyarakat

Hal ini disebabkan karena approved sanctioned institution dirasa berguna dalam memenuhi kebutuhan masyarakat berdasarkan nilai norma yang berlaku. Contohnya seperti lembaga pendidikan, lembaga agama, dan lembaga hukum. 

b. Unsanctioned institution

Sementara, unsanctioned ini artinya tidak berizin. Maka unsanctioned institution adalah lembaga sosial yang tidak diterima atau ditolak oleh masyarakat. Lembaga ini ditolak karena biasanya kehadirannya meresahkan dan mengganggu ketertiban masyarakat. 

Contohnya seperti beberapa kelompok geng motor yang meresahkan masyarakat (misalnya seperti fenomena klitih yang terjadi di Yogyakarta) atau seperti organisasi kejahatan jaringan terorisme.

 

4. Lembaga sosial berdasarkan penyebaran

a. General institution

General institution adalah lembaga sosial yang dikenal secara luas dan punya pengaruh yang besar bagi masyarakat. Contohnya seperti lembaga hukum. 

b. Restricted institution

Restricted institution adalah lembaga sosial yang penyebarannya hanya di lingkungan kelompok tertentu saja sehingga pengaruhnya tidak terlalu luas. 

Contohnya, setiap agama di Indonesia yang punya lembaganya masing-masing, misalkan agama Islam ada Majelis Ulama Indonesia atau MUI, agama Hindu ada Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI, dan lain-lain. 

 

5. Lembaga sosial berdasarkan fungsi

a. Operative institution

Operative institution adalah lembaga sosial yang berfungsi menghimpun berbagai cara dalam mencapai berbagai tujuan masyarakat. Termasuk tujuan pemenuhan kebutuhan hidup. 

Contohnya seperti perkembangan lembaga ekonomi di era digital sekarang. Yaitu, muncul dan merebaknya aplikasi jual beli online atau e-commerce, yang punya fungsi untuk menghimpun berbagai cara agar masyarakat semakin mudah dalam memenuhi kebutuhannya. 

b. Regulative institution

Regulative institution adalah lembaga sosial yang berfungsi mengawasi nilai atau norma yang berlaku di masyarakat.

Contohnya seperti kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan sebagai bagian dari lembaga hukum yang hadir untuk menjaga dan mengawasi masyarakat, agar tetap bertindak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. 

 

Jenis-Jenis Lembaga Sosial 

Sipp, barusan kan kamu udah tau nih tentang pembagian tipe-tipe lembaga sosial. Nah, supaya kamu lebih mudah dalam memahami pembagian lembaga sosial, langsung aja yuk disimak jenis-jenis lembaga sosial. Ada apa aja ya?

Secara garis besar, ada enam jenis lembaga sosial, guys. Mulai dari lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, lembaga hukum, dan lembaga politik. Yuk, kita bahas satu per satu. 

 

1. Lembaga Keluarga

Wah, ternyata, keluarga termasuk keluarga sosial, ya! Iyap, guys. Bisa dibilang keluarga merupakan lembaga sosial terkecil dan terdekat dari hidup kita sebagai manusia. 

Keluarga bisa disebut lembaga karena dalam keluarga terdapat aturan-aturan yang harus dipatuhi oleh seluruh anggota, misalnya aturan larangan pulang malam bagi semua anak-anak. secara pengertian keluarga adalah kesatuan (masyarakat) yang terkecil.

Di bawah ini adalah beberapa fungsi dari lembaga keluarga:

a. Fungsi pemberian status sosial

Keluarga secara otomatis memberikan status sosial kepada individu yang hadir di masyarakat. Misalnya, ketika dua orang memutuskan untuk menikah, maka status sosial keduanya berubah menjadi suami dan istri. Status ini kemudian bertambah jadi orang tua ketika keduanya sudah punya anak.

b. Fungsi reproduksi

Maksud dari fungsi reproduksi adalah melanjutkan garis keturunan. Artinya, bisa memiliki anak yang akan melanjutkan garis suku atau kekerabatan sebelumnya.

c. Fungsi sosialisasi

Keluarga berfungsi untuk menanamkan berbagai nilai dan norma sosial pada seseorang, sejak anak-anak hingga dewasa. Tujuannya adalah membentuk kepribadian dan supaya mampu berperilaku sesuai dengan norma sosial. 

d. Fungsi afeksi (kasih sayang)

Fungsi afeksi yang artinya “kasih sayang”. Maksudnya adalah, Keluarga berfungsi sebagai tempat untuk mengekspresikan kasih sayang sesama anggotanya, baik memberi maupun menerima. 

Misalnya, ayah yang menemani anaknya ketika ingin bermain, atau kakak yang menyuapi adiknya yang sedang sakit. 

e. Fungsi ekonomi

Keluarga  berfungsi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, serta pendidikan untuk anak-anaknya. 

f. Fungsi pengawasan sosial

Fungsi pengawasan sosial dalam keluarga adalah, keluarga punya kewajiban untuk saling mengawasi perilaku setiap anggotanya agar sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku. Tujuannya demi menjaga nama baik keluarga. Seperti menegur anak karena pulang terlalu larut malam dan belum izin sebelumnya.

g. Fungsi proteksi (perlindungan)

Fungsi proteksi atau perlindungan dalam keluarga berlaku secara fisik maupun psikis. Setiap anggota keluarga wajib untuk saling melindungi satu sama lain jika ada bahaya yang mengancam. Seperti ayah dan ibu yang selalu mencoba membiasakan anak berdiskusi supaya terbentuk rasa nyaman dan percaya dalam keluarga atau kakak yang bergegas membantu adik ketika dia jatuh saat sedang bermain.

 

2. Lembaga Agama

Lembaga agama merupakan seperangkat aturan yang mengatur tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia lainnya, dan manusia dengan lingkungannya. 

Sementara, secara khusus, agama dipahami sebagai sistem keyakinan atau kepercayaan kelompok masyarakat dalam menerjemahkan dan merespons berbagai hal menjadi bersifat gaib dan suci.

Berikut adalah beberapa fungsi dari lembaga agama menurut Durkheim:

a. Kohesi Sosial

Salah satu fungsi lembaga agama, yaitu dapat menimbulkan kohesi sosial, artinya agama bisa menyatukan orang-orang melalui simbol, nilai, dan norma yang meliputi moralitas, amal, dan keadilan bersama.

b. Kontrol Sosial

Lembaga agama sebagai kontrol sosial maksudnya adalah Agama bisa mengawasi setiap perilaku seseorang agar bertindak sesuai dengan norma agama. Ketika ada anggota kelompok agama melanggar norma agamanya, maka orang yang disekitarnya akan menegur.

c.Tujuan kehidupan manusia 

Lembaga agama dapat menyediakan tujuan kehidupan bagi manusia, artinya, agama memberikan pedoman bagi manusia untuk bisa sukses ataupun selamat di dunia dan akhirat dengan membedakan mana yang baik dan buruk.

 

3. Lembaga Pendidikan

Lembaga pendidikan adalah tempat berlangsungnya proses belajar mengajar dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang lebih baik melalui lingkungan sekitarnya.

Menurut Paul B. Horton dan Chester L. Hunt, lembaga pendidikan memiliki dua fungsi, yaitu:

a. Fungsi Manifes

Fungsi manifes adalah fungsi atau manfaat yang disadari secara langsung oleh masyarakat.

Misalnya, persiapan mencari nafkah, pengembangan bakat, pelestarian kebudayaan, dan penanaman keterampilan berdemokrasi.

b. Fungsi Laten

Sementara, fungsi laten adalah fungsi atau manfaat yang tidak disadari langsung oleh masyarakat.

Misalnya, mengurangi pengendalian orang tua, memperpanjang masa remaja, mempertahankan sistem kelas sosial, dan menyediakan sarana untuk berpikir kritis.

 

4. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi adalah lembaga yang mengatur hubungan antarmanusia dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari untuk mencapai kesejahteraan.

Jadi secara tidak langsung, tujuan dari lembaga ekonomi adalah terpenuhinya kebutuhan pokok demi kelangsungan hidup masyarakat. 

Secara umum, fungsi lembaga ekonomi adalah memberikan pedoman bagi berlangsungnya upaya pemenuhan kebutuhan yang didukung tiga kegiatan utama, yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi.

 

5. Lembaga Hukum

Lembaga hukum merupakan lembaga yang berperan mengatur dan menegakan tata tertib serta memberi pelayanan atau bantuan hukum untuk masyarakat.

Lembaga hukum memiliki beberapa fungsi, di antaranya adalah:

a. Melindungi hak asasi manusia

Artinya, lembaga hukum berfungsi melindungi hak asasi setiap orang. Seperti hak untuk  hidup, kebebasan dan kemerdekaan, serta hak untuk memiliki sesuatu. Perlindungan ini dilakukan dengan cara diberlakukannya norma-norma hukum seperti undang-undang.

b. Memberi pedoman bertingkah laku 

Artinya, lembaga hukum memberikan panduan bagi masyarakat untuk mengikuti aturan yang berlaku dan menghindari perilaku yang dilarang. Contohnya seperti tidak merusak fasilitas umum.

c. Menegakkan peraturan 

Lembaga hukum berfungsi untuk menegakkan aturan dengan cara mengawasi setiap anggota masyarakat. Contohnya seperti pengawasan dalam berlalu lintas yang dilakukan oleh kepolisian bagi setiap pengendara. 

d. Memberi sanksi

Ketika ada pelanggaran, lembaga hukum dapat memberikan sanksi agar pelanggarnya jera dan bisa kembali tertib. Contohnya adalah memberikan sanksi jera kepada pencuri yang meresahkan masyarakat. Setelah diamankan oleh polisi, pencuri akan disidang melalui pengadilan untuk menerima sanksi yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Mau Kuliah Jurusan Hukum? Ini Mata Kuliah & Prospek Karirnya

 

6. Lembaga Politik

Lembaga politik adalah lembaga yang mengatur tentang kekuasaan pada negara untuk mewujudkan kebaikan bersama masyarakat.

Beberapa fungsi lembaga politik antara lain:

a. Memelihara ketertiban di dalam (internal order)

Artinya, lembaga politik berfungsi menjaga ketertiban masyarakat dengan wewenang yang ada, baik secara persuasif (ajakan) maupun represif (tekanan). Misalnya seperti mengeluarkan kebijakan untuk tetap di rumah ketika pademi yang dilakukan untuk menjaga masyarakat tetap sehat dan terlindungi.

b. Menjaga keamanan dari luar (external security)

Lembaga politik berfungsi untuk mempertahankan negara dari adanya ancaman, tantangan, ataupun gangguan dari luar melalui jalan diplomasi maupun dengan perang jika harus. 

Contohnya ketika ada kapal asing yang melewati perbatasan negara dan mengganggu pekerjaan para nelayan, maka para petugas wajib untuk menjaga keamanan ketika ada gangguan datang.

c. Mengusahakan kesejahteraan umum (general welfare)

Lembaga politik berfungsi merencanakan dan melaksanakan pelayanan sosial serta mengusahakan kebutuhan pokok masyarakat. 

Contohnya, memberikan bantuan langsung tunai kepada masyarakat kurang mampu. 

d. Mengatur proses politik (political process)

Lembaga politik berfungsi mengatur proses pembentukan dan pembagian kekuasaan agar tidak merusak keutuhan masyarakat. 

Contohnya seperti pemilihan umum yang mengatur pembagian kekuasaan presiden, gubernur, walikota atau bupati, hingga kepala desa. 

 

Contoh-Contoh Lembaga Sosial 

Oke, tadi kan kamu udah baca tuh yaa jenis-jenis dari lembaga sosial. Sekarang kita akan coba bedah lebih dalam jenis-jenis tersebut ke dalam contoh-contohnya ya guys!

1. Contoh Lembaga Keluarga

  • Keluarga inti atau nuclear family (ayah, ibu, anak)
  • Keluarga besar atau extended family (kakek, nenek, paman, bibi, pakde, bude, keponakan, ipar)

 

2. Contoh Lembaga Agama

  • Majelis Ulama Indonesia (MUI) 
  • Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI)
  • Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI)
  • Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
  • Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI)
  • Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (MATAKIN)

 

3. Contoh Lembaga Pendidikan

  • Lembaga Pendidikan Formal (sekolah)
  • Lembaga Pendidikan Informal (pendidikan yang diajarkan di lingkungan maupun keluarga, seperti pendidikan etika, pendidikan budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan sopan santun, dan lain-lain)
  • Lembaga Pendidikan Nonformal (lembaga kursus keterampilan, seperti kursus memasak, kursus merias, kursus menyetir, dan lain-lain)

 

4. Contoh Lembaga Ekonomi

  • Bank
  • Koperasi
  • Pasar
  • Pegadaian

 

5. Contoh Lembaga Hukum

  • Mahkamah Agung 
  • Kejaksaan Republik Indonesia
  • Mahkamah Konstitusi
  • Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
  • Komisi Pemberantasan Korupsi
  • Komisi Pengawas Persaingan Usaha
  • Badan Narkotika Nasional

 

6. Contoh Lembaga Politik

  • Lembaga eksekutif (misal: Presiden dan Wakil Presiden)
  • Lembaga legislatif (misal: Majelis Permusyawaratan Rakyat [MPR], Dewan Perwakilan Rakyat [DPR], Dewan Perwakilan Daerah [DPD
  • Partai Politik

Nah, itulah tadi pembahasan seputar lembaga sosial, mulai dari pengertian, fungsi, ciri, tipe, jenis, hingga contohnya. Gimana kamu sudah semakin mengerti kann materi tentang lembaga sosial?

Tapi, misalnya kamu ingin mempelajari materi lembaga sosial atau materi sosiologi lain dengan lebih mendalam, kamu bisa banget gabung di Brain Academy untuk belajar bareng teman-teman yang asyik dan para Master Teacher yang keren!

Brain Academy Branch

Referensi:

Suhardi, Sri Sunarti. (2009) Sosiologi 1: Untuk SMA/MA Kelas X Program IPS. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. 

Pengertian Lembaga Sosial: Fungsi, Ciri, Tipe, Jenis, dan Contoh  [daring]. Tautan: https://www.gramedia.com/literasi/lembaga-sosial-4/#A_Pengertian_Lembaga_Sosial (Diakses: 4 September 2023)

Sumber Foto:
Gedung Mahkamah Agung. [daring]. Tautan: https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Gedung_Mahkamah_Agung_RI.JPG (Diakses: 25 September 2023)

Laras Sekar Seruni