La Nina dan El Nino, “Si Kembar” yang Membawa Dampak Global
Apa yang dimaksud dengan La Nina dan El Nino? Apa perbedaan antara keduanya? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini!
—
Pernah nggak, kamu mendengar istilah La Nina dan El Nino? La Nina dan El Nino adalah istilah cuaca yang berasal dari bahasa Spanyol. Dalam bahasa Spanyol, La Nina artinya adalah anak perempuan, sedangkan El Nino artinya adalah anak laki-laki. Dinamain La Nina dan El Nino karena dua fenomena ini serupa tapi tak sama, jadi ibaratnya kayak anak kembar laki-laki dan perempuan. Wah, saingannya Upin Ipin, nih!
Hmm, tapi apa sih La Nina dan El Nino itu? Terus, kapan dan di mana terjadinya?
Pengertian La Nina dan El Nino
La Nina dan El Nino merupakan dua fenomena cuaca yang terjadi di Samudra Pasifik dan memiliki dampak signifikan pada pola cuaca global. Selama kondisi normal di Samudra Pasifik, angin pasat akan bertiup ke Barat sepanjang ekuator, membawa air hangat dari Amerika Selatan menuju Asia. Untuk menggantikan air hangat tersebut, air dingin akan naik dari kedalaman (upwelling). Nah, La Nina dan El Nino merupakan dua pola iklim berlawanan yang akan “merusak” kondisi normal tersebut. Ilmuwan menyebut fenomena ini sebagai siklus El Nino-Southern Oscillation (ENSO).
La Nina adalah fenomena di mana Suhu Muka Laut (SML) di Samudra Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan hingga di bawah kondisi normalnya. Pendinginan SML ini dapat mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan akan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia.
Ilustrasi La Nina (Sumber: NOAA dilansir dari BBC)
Sebaliknya, El Nino adalah fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) hingga di atas kondisi normalnya, yang terjadi di Samudra Pasifik bagian tengah. Pemanasan SML ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah dan akan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.
Ilustrasi El Nino (Sumber: NOAA dilansir dari BBC)
Biar gampang ngapalinnya, anggep aja Si Nina hobinya kedinginan, sedangkan Si Nino hobinya kepanasan hehehe..
Kapan Terjadinya La Nina dan El Nino?
Peristiwa El Nino dan La Nina rata-rata hanya terjadi setiap 2-7 tahun sekali dan tidak terjadi dalam jadwal yang teratur. Umumnya, El Nino lebih sering terjadi daripada La Nina. Periode La Nina dan El Nino biasanya akan berlangsung selama 9-12 bulan, tapi kadang-kadang juga bisa berlangsung selama bertahun-tahun.
Baca juga: Geografi Menurut Para Ahli, Objek Kajian, dan Cabang Ilmunya
Puncak El Nino biasanya terjadi sekitar bulan Desember. Selama periode El Nino, angin pasat akan melemah, sehingga air hangat akan didorong dari Barat kembali ke Timur. Sementara itu, La Nina biasanya terjadi setelah periode El Nino berakhir. Pada periode La Nina, angin pasat akan mendorong air hangat dari Timur ke Barat, sehingga menyebabkan penumpukan air hangat di wilayah Barat.
Jadi singkatnya, kalau La Nina itu dari Timur ke Barat, kalau El Nino dari Barat ke Timur. Gitu, ya! Jangan sampai kebalik!
Ciri-Ciri La Nina dan El Nino
Apa aja sih, ciri-ciri La Nina dan El Nino? Perhatikan penjelasannya berikut ini, ya!
Ciri-Ciri La Nina
- Angin pasat ke arah Barat menguat searah dengan kecepatan angin dalam kondisi normal.
- Curah hujan tinggi di di dekat Papua (Indonesia).
- Curah hujan rendah di dekat Peru (Amerika Selatan).
- Suhu udara menurun (mendingin) dibandingkan suhu normal.
Ciri-Ciri El Nino
- Angin pasat dari arah Timur melemah karena angin yang seharusnya bergerak dari Peru ke Papua (dalam kondisi normal) menjadi bergerak dari Papua ke Peru.
- Curah hujan rendah di dekat Papua (Indonesia).
- Curah hujan tinggi di dekat Peru (Amerika Selatan).
- Suhu udara meningkat (memanas) dibandingkan suhu normal.
Pengaruh La Nina dan El Nino
La Nina dan El Nino dapat berdampak secara global tidak hanya pada cuaca, tapi juga dapat menyebabkan fenomena alam lainnya, seperti kebakaran hutan, kerusakan ekosistem, hingga gangguan pada kestabilan ekonomi.
Baca juga: 10 Jenis Awan, Arah Gerak, dan Proses Terbentuknya
Kalau untuk wilayah Indonesia sendiri, dampak atau pengaruh terjadinya La Nina dan El Nino, antara lain yakni sebagai berikut:
- Wilayah Indonesia akan mengalami kekeringan saat El Nino akibat curah hujan yang rendah dan cuaca yang panas.
- Wilayah Indonesia akan mengalami banjir saat La Nina akibat curah hujan yang tinggi dan cuaca yang dingin.
- La Nina dan El Nino dapat menyebabkan gagal panen sehingga dapat mempengaruhi ekonomi masyarakat.
- La Nina dan El Nino dapat menyebabkan biaya melaut menjadi lebih mahal dan lebih beresiko bagi nelayan.
- La Nina dan El Nino dapat menyebabkan merebaknya berbagai penyakit di masyarakat.
—
Demikian penjelasan mengenai La Nina dan El Nino yang perlu kamu ketahui. Kira-kira Indonesia saat ini sedang mengalami La Nina nggak, ya? Soalnya sudah bulan Mei tapi masih sering terjadi hujan di beberapa wilayah. Kalau menurut kamu, gimana?
Selain belajar tentang La Nina dan El Nino, jangan lupa untuk belajar materi lain yang berkaitan dengan Geografi bersama Brain Academy! Dijamin belajarmu akan jadi lebih happy. Kalau nggak percaya, buktiin aja sendiri!
Referensi:
La Nina dan El Nino [Daring]. Tautan: https://oceanservice.noaa.gov/facts/ninonina.html
http://iklim.ntb.bmkg.go.id/pemahaman-iklim
https://www.bbc.com/indonesia/majalah-64235697
(Diakses 27 Mei 2023)