Mengenal Tantrum Anak Down Syndrome dan Cara Mengatasinya
Artikel ini membahas mengenai tantrum yang dialami oleh anak down syndrome dan cara mengatasinya.
—
Setiap orang tua pasti pernah merasakan perilaku anak di luar kendali atau lebih sering dikenal dengan tantrum. Kenyataannya, tantrum bisa dialami oleh semua anak di dunia ini.
Namun, parents harus mengerti tantrum yang dialami oleh anak down syndrome berbeda dengan tantrum yang dialami oleh anak biasanya. Tantrum yang dialami oleh anak down syndrome dinamakan meltdown.
Lalu apa yang membedakan perilaku tantrum dengan meltdown dan cara mengatasi saat anak down syndrome mengalami meltdown?
Simak ulasan berikut ini.
Tantrum
Anak Menangis Dihibur oleh Orangtua (Sumber: Pop mama)
Tantrum adalah luapan emosi marah, kecewa, frustasi si anak dikarenakan anak belum dapat mengungkapkan keinginannya atau kebutuhannya secara terang dan jelas.
Ketidakmampuan si anak dalam menyampaikan keinginan atau kebutuhannya pada orang tua, guru, atau orang lain di sekitarnya yang membuat orang di sekitarnya tidak mengerti apa yang anak butuhkan atau inginkan. Kondisi seperti ini yang akhirnya dapat memicu anak menjadi marah dan frustasi dan disalurkan melalui perilaku tantrum.
Biasanya, perilaku tantrum dialami pada anak-anak yang belum memiliki kemampuan berbicara secara maksimal atau pada anak balita.
Pemicu perilaku tantrum pada anak biasanya beragam. Mulai dari anak tidak bisa mendapatkan apa yang diinginkan, ucapan orangtua yang membuat anak kesal, hingga ketakutan atas lingkungan yang baru anak datangi.
Seperti lingkungan yang begitu bising, ramai, ataupun lingkungan yang dapat membatasi ruang gerak yang dapat memicu tantrum pada anak.
Berbeda dengan tantrum biasa. Perilaku tantrum yang dialami oleh anak down syndrome, biasanya terjadi karena ada masalah di bagian sensori anak, maka seringkali disebut sensory meltdown.
Apa itu sensory meltdown? Simak lebih lanjut ya, parents!
Baca Juga: 4 Tanda Tantrum Anak Sudah Melebihi Batas Normal dan Cara Mengatasinya
Sensory Meltdown
Anak Menangis di Tempat Umum (Sumber: Klik Dokter)
Berbeda dengan tantrum, sensory meltdown adalah kondisi di mana anak mengamuk karena terlalu banyak rangsangan sensorik yang masuk ke dalam indera anak sehingga membuat anak kebingungan dengan apa yang terjadi dengan dirinya.
Anak dengan gangguan down syndrome biasanya akan sering berperilaku meltdown karena mereka sulit untuk mengekspresikan emosi dengan baik. Mudahnya ketika mengalami meltdown, anak sedang merasa kewalahan dengan perasaan atau emosi yang dirasakan
Ketika anak merasa kewalahan dengan perasaanya, anak akan mulai berperilaku agresif untuk melampiaskan emosi mereka seperti menangis, memukul-mukul, menendang, menggaruk-garuk kulitnya, hingga melempar benda di sekitarnya.
Pemicu anak berperilaku meltdown pun bisa sangat beragam dan tidak selalu mudah untuk ditebak. Penyebabnya bisa karena suara bising di sekitar anak, anak melihat sesuatu yang mereka tidak suka, rasa makanan yang asing dalam mulutnya, perubahan rencana yang mendadak, cahaya yang sangat silau di sekitar anak.
Lalu apa yang bisa dilakukan ketika anak mengalami sensory meltdown?
3 Cara Mengatasi Sensory Meltdown pada Anak Down Syndrome
Ibu Menghibur Anak yang menangis (Sumber: Kompas.com)
Parents dapat mengikuti tiga tips di bawah untuk mengatasi sensory meltdown pada anak down syndrome, yaitu
1. Bantu Anak Mengungkapkan Emosi
Penyebab anak berperilaku meltdown dikarenakan mereka tidak bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan sehingga anak berperilaku agresif. Peran orang tua sangat dibutuhkan untuk membantu anak memahami dan mengungkapkan perasaan yang mereka rasakan dengan lembut.
Orang tua bisa membantu anak menyampaikan emosi atau perasaannya melalui visual seperti anak bisa menunjukan perasaannya melalui gambar muka kartun atau animasi, membantu anak memperjelas emosi yang dirasakan melalui mimik wajah, menunjukan bagian tubuh apa yang dirasa tidak nyaman, dan hal-hal lain yang dapat memperjelas emosi atau perasaan yang anak rasakan.
2. Beri Instruksi yang Jelas pada Anak
Ketika anak mulai berperilaku meltdown, orang tua dapat memberikan instruksi yang jelas pada anak apa yang mereka dapat lakukan untuk mengurangi perilaku meltdown. Misalnya, “Setelah mandi, kamu boleh bermain sepeda di luar bersama ayah”.
Sebisa mungkin, orang tua menghindari instruksi yang akan membuat anak bingung seperti, “Kamu harus mandi sekarang kalau tidak mama akan marah!” atau memberikan instruksi dengan berteriak-teriak yang akan membuat anak semakin bingung.
3. Ajak anak untuk bernyanyi
Meskipun mustahil untuk mengajak anak bernyanyi pada saat mengalami meltdown, ternyata aktivitas bernyanyi atau melakukan aktivitas musik bisa menjadi metode yang ampuh dalam mengurangi anak berperilaku meltdown.
Penelitian pada tahun 2009 menunjukan bahwa terapi musik dapat memberikan efek positif jangka panjang bagi anak penyandang down syndrome. Lipsky (2007) juga menuliskan, musik dapat menjadi media yang tepat untuk mengembangkan potensi anak down syndrome karena irama dalam musik secara alamiah dapat mengaktifkan irama dalam otak anak yang berefek pada sensorik dan motorik anak down syndrome.
Orangtua dapat meluangkan waktu setiap harinya untuk bermain musik dengan anak, seperti bernyanyi, bermain alat musik, dan menari sambil mendengarkan lagu. Aktivitas musik dapat membantu anak untuk fokus dan membantu anak memunculkan emosi positif yang dapat menurunkan perilaku meltdown pada anak.
Baca Juga: 10 Cara Menghukum Anak agar Mereka Memahami Kesalahannya
Memang butuh kesabaran dan keahlian yang khusus dalam menangani anak berperilaku meltdown. Namun bukan berarti orang tua tidak bisa mengurangi perilaku tersebut pada anak.
Beri waktu untuk mengerti apa yang sering membuat anak berperilaku tantrum atau meltdown sangat membantu orangtua dalam proses pencegahan atau penanganan anak berperilaku tantrum atau meltdown semakin parah.
Parents juga dapat mendaftarkan anak bimbingan online dengan Brain Academy Online yang dapat membantu anak untuk mendapat pengalaman belajar secara interaktif bersama master teacher unggulan Ruangguru.
Referensi:
Alfhazri, K. 2019. IDENTIFIKASI PERILAKU TANTRUM DAN SENSORY MELTDOWNANAK AUTIS BERDASARKAN BEHAVIORAL ASSESSMENT DI SLB AUTISMA DIAN AMANAH. Jurnal Widia Ortodidaktika. Vol. 8 (9). Tautan: http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/plb/article/view/16179 (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).
Anindyaputri, I. (15 November 2019). Panduan Mengajari Anak Penderita Autisme untuk Mengendalikan Diri. Tautan: https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/mengajari-anak-dengan-autisme-mengendalikan-diri/ (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).
Rompkes, K. (7 September 2020). Apa Bedanya Anak Tantrum dengan Sensory Meltdown?. Tautan: https://doktersehat.com/apa-bedanya-anak-tantrum-dengan-sensory-meltdown/ (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).
Apa yang Menyebabkan Anak Mengalami Tantrum?. 29 Juli 2020. Tautan: https://www.halodoc.com/artikel/apa-yang-menyebabkan-anak-mengalami-tantrum (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).
Kenali Emosi Anak, Apa Perbedaan Tantrum dan Meltdown?. (7 Maret 2018). Tautan: https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/jemima/kenali-emosi-anak-apa-perbedaan-tantrum-dan-meltdown/6 (daring). (Diakses: 7 Januari 2020).
Lesmana, B. (18 Maret 2020). 5 Tips Mengendalikan Anak Autisme yang Sedang Alami Meltdown. Tautan: https://www.popmama.com/kid/4-5-years-old/bella-lesmana/tips-mengendalikan-anak-autisme-yang-sedang-alami-meltdown/1 (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).
Nababan, F. (2015). Efektivitas Perlakukan Bernyanyi Untuk Mengurangi Perilaku Meltdown/Temper Tantrum Pada Remaja Autis. Jurnal Seni dan Pendidikan Seni. Vol. 13 (2). Tautan: https://journal.uny.ac.id/index.php/imaji/article/view/7889 (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).
Morin, A. Taming Tantrums vs. Managing Meltdowns. https://www.understood.org/en/learning-thinking-differences/child-learning-disabilities/sensory-processing-issues/taming-tantrums-vs-managing-meltdowns (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).
Sumber Gambar:
Anak Menangis ditenangin oleh orangtua. Tautan: https://www.popmama.com/kid/1-3-years-old/putri-syifa-nurfadilah/faktor-penyebab-anak-bisa-tantrum/5 (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).
Anak Menangis di Tempat Umum. Tautan: https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/3613766/tips-mengatasi-anak-menangis-dan-merengek-di-tempat-umum (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).
Ibu Menghibur Anak yang menangis. Tautan: https://lifestyle.kompas.com/read/2018/07/26/092817920/anak-berteriak-di-depan-umum-jangan-panik-terapkan-4-langkah-ini?page=all (daring). (Diakses: 7 Januari 2021).