Latihan Soal TPS UTBK 2021: Pengetahuan Umum
Hai hai, Brainies? Adakah yang ikut UTBK hari ini? Atau menunggu gelombang 2 beberapa minggu lagi? Biar makin siap, latihan soal TPS Pengetahuan Umum dulu yuk. Sedikit aja kok, check this out!
—
Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 1-3
(1) Nasi seperti tak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. (2) Makanan pokok yang merupakan salah satu sumber karbohidrat ini sebenarnya masih bisa dimakan oleh pengidap diabetes.
(3) Anggapan nasi dingin lebih baik untuk dikonsumsi oleh pengidap diabetes pun muncul. (4) Banyak yang bertanya, “benar enggak, sih?” (5) Menurut dokter ahli metabolik endokrin dr Aris Wibudi, SpPD-KEMD yang sekaligus menjabat sebagai PEDI (Perhimpunan Edukasi Diabetes Indonesia), waktu itu kebetulan penelitian dilakukan dengan menggunakan kentang yang sudah siap dimakan, lalu dimasukkan kulkas kemudian pada esok hari dipanaskan kembali sehingga kadar gula darahnya lebih rendah.
(6) Dia menambahkan, saat ini memang belum ada penelitian serupa pada nasi. (7) Sehingga belum bisa dipastikan apakah memberikan hasil yang sama pada nasi dingin. (8) “Belum ada penelitian yang nasi. Akan tetapi, apakah bisa disamakan? Belum tentu. Kalau kentang sudah ada penelitiannya. Tetapi kalau makannya tetap banyak ya tetap naik.” kata dr Aris.
(Diadaptasi dari https://health.detik.com/berita-all/d-4780960/nasi-dingin-lebih-sehat-untuk-diabetes-ini-faktanya-menurut-dokter)
Topik : Pengetahuan Umum
Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana
1. Apa gagasan utama paragraf kedua?
- anggapan pengidap diabetes mengenai nasi dingin
- nasi dingin dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah
- pendapat ahli kaitannya dengan nasi dingin baik bagi pengidap diabetes
- alasan nasi dingin baik dikonsumsi bagi pengidap diabetes
- nasi dingin dianggap lebih baik dikonsumsi oleh pengidap diabetes
Jawaban: E
Pembahasan:
Gagasan utama merupakan topik paragraf yang terdapat dalam kalimat utama. Kalimat utama paragraf kedua pada teks di atas menginformasikan bahwa nasi dingin dianggap lebih baik dikonsumsi oleh pengidap diabetes. Kalimat utama pada paragraf tersebut terdapat di awal paragraf. Sementara itu, kalimat berikutnya adalah kalimat penjelas.
Jadi, jawaban yang tepat yaitu E.
Topik : Pengetahuan Umum
Subtopik : Kepaduan dan Keefektifan Wacana
2. Pertanyaan manakah yang jawabannya tidak ditemukan dalam teks tersebut?
- Apakah nasi dapat dikonsumsi bagi pengidap diabetes?
- Bagaimana hasil penelitian terhadap nasi dingin?
- Apakah nasi dingin memiliki kesamaan dengan kentang?
- Mengapa nasi dingin baik dikonsumsi bagi pengidap diabetes?
- Siapakah yang meneliti kentang sebagai makanan yang baik untuk dikonsumsi pengidap diabetes?
Jawaban: C
Pembahasan:
Jawaban dari pertanyaan “Apakah nasi dingin memiliki kesamaan dengan kentang?” dapat ditemukan dalam teks. Jawabannya ada pada paragraf ketiga dalam kalimat 8, yaitu “Belum ada penelitian yang nasi. Akan tetapi, apakah bisa disamakan? Belum tentu. Kalau kentang sudah ada penelitiannya. Tetapi kalau makannya tetap banyak ya tetap naik.” kata dr Aris.
Jadi, jawaban yang tepat yaitu C.
Topik : Pengetahuan Umum
Subtopik : Pengetahuan Kebahasaan
3. Kalimat yang tidak efektif adalah kalimat….
- (2)
- (4)
- (6)
- (7)
- (8)
Jawaban: E
Pembahasan:
Pada kalimat (8) terdapat penggunaan konjungsi yang kurang tepat, yaitu kata tetapi. Kata tetapi dalam kalimat (8) digunakan di awal kalimat. Kata tetapi merupakan konjungsi intrakalimat yang menghubungkan antar klausa sehingga terdapat kesalahan penggunaan konjungsi dan menyebabkan kalimat tidak efektif.
Jadi, jawaban yang tepat yaitu E.
Questions 4 and 5 are based on the following passage.
Restricting food access to mice increases levels of the hormone, ghrelin, which may also increase motivation to exercise, according to a study published in The Journal of Endocrinology. The study suggests that a surge in levels of appetite-promoting ghrelin, after a period of fasting, prompted mice to initiate voluntary exercise. These novel findings indicate that better diet control, for example limiting food intake to mealtimes or fasting intermittently, could help overweight people maintain a more effective exercise routine, lose weight, and avoid debilitating complications such as diabetes and heart disease.
Obesity is a costly and growing global health epidemic that needs more effective intervention strategies to avoid serious complications including heart disease and diabetes. Food restriction and regular exercise are the two main cost-effective strategies to prevent and treat obesity. However, the condition is often associated with a sedentary lifestyle and bad eating habits, such as snacking and binge eating. Consequently, adhering to a regular exercise regime can be difficult due to an inability to exercise for a prolonged period or a lack of motivation.
In this study, Dr Yuji Tajiri and colleagues from Kurume University School of Medicine in Japan investigated the relationship between exercise and ghrelin levels in mice. Food intake and wheel-running activity were compared in mice given free access to food and those fed only twice a day for a limited time. Although both groups ate a similar amount of food, the restricted mice ran significantly more. These findings suggest that ghrelin may play an important role in the motivation for both feeding and exercise, in response to restricted eating plans.
Dr Tajiri comments, “Our findings suggest that hunger, which promotes ghrelin production, may also be involved in increasing motivation for voluntary exercise, when feeding is limited. Therefore, maintaining a healthy eating routine, with regular mealtimes or fasting, could also encourage motivation for exercise in overweight people.”
However, Dr. Tajiri cautions, “These findings and previous reports are based on animal studies, so much more work is needed to confirm that this ghrelin response is also present in people. If it can be established in clinical practice, it not only opens up new cost-effective diet and exercise strategies, but may also indicate a new therapeutic application for ghrelin-mimicking drugs.”
(Adapted from: https://www.sciencedaily.com. Accessed November 15, 2019)
Topic : Pengetahuan Umum
Subtopic : Extracting Core Information
4. What is the writer’s purpose in writing the passage?
- To explain how ghrelin increases someone’s motivation to exercise.
- To report the procedure of a study on mice hormone conducted by Dr. Yuzi Tajiri.
- To inform a study on hormone which can raise someone’s desire to exercise.
- To motivate the readers to avoid being overweight by exercising and limiting their mealtimes.
- To reveal the relationship between hunger and ghrelin production.
Jawaban : C
Pembahasan :
Pada paragraf pertama, penulis menjelaskan tentang temuan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Yuzi yang menunjukkan adanya hubungan antara ghrelin dengan motivasi seseorang untuk berolahraga. Paragraf kedua membahas perlunya strategi untuk menghindari obesitas karena obesitas itu bisa menyebabkan berbagai komplikasi berbahaya termasuk diabetes dan serangan jantung. Paragraf ketiga membahas bagaimana Dr. Yuzi melakukan penelitiannya (prosedur), sedangkan paragraf keempat membahas tentang perlunya penelitian lebih lanjut mengenai temuannya (Dr. Yuzi) tersebut. Jadi, tujuan penulis menuliskan teks tersebut adalah C. Untuk memberikan informasi tentang sebuah penelitian pada hormon (ghrelin) yang diduga bisa meningkatkan keinginan seseorang untuk berolahraga.
Jadi, jawaban yang benar adalah C.
Topic : Pengetahuan Umum
Subtopic : Understanding Specific Information
5. The phrase “cost-effective strategies” can be best replaced by….
- common beliefs
- practical purposes
- beneficial influence
- economical procedure
- reliable method
Jawaban: D
Pembahasan:
“Food restriction and regular exercise are the two main cost-effective strategies to prevent and treat obesity.” artinya “Pembatasan makanan dan olahraga teratur adalah dua strategi hemat biaya yang paling utama untuk mencegah dan mengatasi obesitas.” cost-effective strategy artinya strategi hemat biaya. Artinya sama dengan economical procedure yang artinya prosedur atau cara-cara yang ekonomis.
Kesulitan mengerjakan latihan soal UTBK? Tenang, kamu bisa konsultasi sama Master Teacher di Brain Academy. Guru di sana diseleksi ketat dari lulusan PTN favorit loh. Pasti siap membantu kamu buat lolos UTBK!